BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Saturday 14 January 2023

VIRAL Saat seorang calon nenek di Medan "nongkrong" di hotel selingkuh, anaknya menggerebek lokasi.

 

aceh.tribunnews.com

Seorang wanita berinisial FAN, yang disebut bakal menjadi calon nenek digerebek selingkuh bersama pria idaman lain di hotel yang ada di Kota Medan. Wanita berumur yang bertubuh bak gadis itu, digerebek oleh anaknya sendiri berinisial ANG di hotel yang ada di Jalan Gajah Mada, Kota Medan. Mengutip TribunMedan.com, berdasarkan informasi penggerebekan ini dilakukan pada Selasa (10/1/2023) malam kemarin. Mulanya, ANG, anak perempuan FAN curiga dengan ibunya. Lalu, ANG memutuskan untuk menyelidiki dugaan perselingkuhan sang ibu. Mendapat kabar ibunya ada di hotel Jalan Gajah Mada Medan, ANG lantas berkoordinasi dengan petugas Polsek Medan Baru. ANG bersama keluarganya pergi ke hotel dimaksud untuk menggerebek sang ibu. Sampai di hotel, benar saja, FAN kedapatan ngamar dengan selingkugannya berinisial SUM. SUM berdomisili di Teluk Gong, Jakarta Utara, dan memiliki rumah di Jalan Amplas, Kota Medan. Saat digerebek, SUM tampak kaget, apalagi kedatangan ANG didampingi polisi dari Polsek Medan Baru. Dari video yang dilihat TribunMedan.com di akun Instagram @kabarnegri, FAN tampak berada di dalam kamar mandi. Ia diminta menggunakan baju yang pantas terlebih dahulu, sebelum akhirnya digelandang ke Polsek Medan Baru. Saat polisi memeriksa seluruh kamar hotel, tampak kasur sudah dalam keadaan berantakan. Tampak diatas kursi sofa, ada benda warna pink yang diduga seks toy atau alat bantu seks. Dalam rekaman video terlihat, bahwa polisi turut memeriksa tempat sampah yang ada di dalam hotel. FAN, wanita berumur bertubuh ramping yang kabarnya dalam waktu dekat akan menjadi calon nenek ini disebut sempat mengamuk saat diamankan. FAN tidak terima digelandang polisi ke Polsek Medan Baru. Dalam kasus ini, FAN juga disebut sempat memukul anaknya berinisial ANG. Diduga FAN kesal ANG menggerebek dirinya saat sedang ngamar dengan selingkuhannya di hotel Jalan Gajah Mada.



Share:

Sangat Bangga Senjata Tercanggih Rusia Sedang Dikembangkan di Indonesia untuk Pertahanan di Udara

 


Topiknya adalah Indonesia mengembangkan drone tanpa awak super canggih untuk pertahanan militer Indonesia. Indonesia tengah bersuka cita, pasalnya di awal tahun 2023 ini Indonesia berhasil meraih predikat sebagai negara terkuat kedua di bumi bagian selatan, negara dengan angkatan laut terkuat nomor 6 di dunia dan negara dengan kekuatan militer terkuat nomor 13 dunia. Berbagai upaya tengah dilakukan Indonesia untuk terus meroketkan posisi Indonesia menuju 7 besar bahkan 5 besar negara terkuat dunia. Salah satunya adalah membangun persenjataan canggih untuk pertahanan langit Indonesia. Bagi yang mengikuti kabar terkiri perang Rusia - Ukraina, tentu tak melewatkan episode barunya, yakni penggunaan drone (pesawat tanpa awak) bunuh diri (kamikaze) besar-besaran oleh pihak Rusia untuk menyerang sasaran-sasaran strategis di Ukraina. Uniknya, drone tersebut bukan buatan Rusia sendiri, melainkan buatan sekutu Rusia di Timur Tengah, yakni Iran. Namanya Shahed-136. Pengerahan drone Shahed-136 buatan Iran yang digunakan oleh Rusia dalam perang melawan Ukraina ternyata cukup mumpuni dan mampu membuat pertahanan udara Ukraina kalang kabut. Shahed-136 sendirii diperkirakan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer (kira-kira jarak Banda Aceh ke Bandar Lampung). Kemampuan jelajahnya yang begitu jauh membuat Rusia membeli dalam jumlah besar. Drone kamikaze i ini mempunyai dua keuntungan startegis. Selain secara teknis mampu mengunci sasaran dan menabrakkan tubuhnya hingga meledak, drone ini juga membuat pertahanan udara lawan menjadi kalang kabut dan serba salah. Mengapa? Dalam hal perang Rusia - Ukraina, Shahed-136 yang satu unitnya seharga kira-kira 20 ribu Dolar AS, harus dijatuhkan dengan cara ditembak dengan rudal National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) yang berharga 140 ribu hingga 500 ribu dolar AS. Selain harganya mahal, tentu persedian NASAMS Ukraina juga terbatas, dan harus juga digunakan untuk pertahanan udara melawan serangan udara (non drone), maupun misil-misil jarak jauh Rusia. Inilah mengapa, makin banyak negara yang tertarik membeli atau mengembangkan sendiri drone kamikaze. Salah satunya Indonesia. Dikutip dari CNBC, Indonesia, melalui PT Pindad (Persero), tengah mengembangkan pesawat tanpa awak drone bunuh diri yang diberi nama Minibe. "Kamikaze drone itu sistemnya seperti misil, karena di dalamnya drone atau war head-nya kita bisa tambahkan explosive," kata Senior Development Product and Process Development of Ammunition Innovation Division PT Pindad Saraswaty. Kekuatan daya ledak dari drone ini tergantung dari isian bahan peledak yang dimasukkan. Namun maksimal saat ini diisi sebanyak 0,8 kg TNT atau RDX. Minibe juga memiliki kemampuan jarak terbang mencapai 25 km dengan kecepatan 250 km per jam. "Dia bisa terbang sendiri, bisa diangkut oleh ini (drone misil), bisa juga swarming. Swarming itu jadi dia kayak lebah gitu konsepnya, jadi ada beberapa untuk dia menghancurkan satu area,"lanjut Saraswaty. Drone ini hasil kerja sama dari PT Pindad dan salah satu startup lokal Bandung yaitu BETA yang diproduksi di Bandung. Saraswati mengatakan, pihaknya telah melakukan uji terbang dan saat ini tengah melalukan optimasi. Selain Minibe, Indonesia juga sedang mengembangkan drone bunuh diri lain, yang sedang dikembangan oeh PT Dahana (Persero) yaitu Rajata. Senior Officer PT Dahana, Andi menjelaskan, Rajata menggunakan propeler. Setelah diluncurkan ke atas, propeler inilah yang akan mengarahkannya ke sasaran. "Jadi kalau ini set ke sasarannya itu lewat GPS. Jadi sebelum diluncurin, diset dulu targetnya, dan range-nya ini kurang lebih 30 km, kecepatan maksimal 200 km/jam," kata Andi. Drone yang telah dikembangkan sejak 2021 silam ini bekerja sama dengan perusahaan lokal yaitu PT Aero Terra. Sama seperti Minibe, Rajata juga diproduksi di Bandung. Rajata merupakan teknologi baru dan pertama di Asia Tenggara yang dapat dibekali warhead asap maupun warhead live (bahan peledak). Targetnya ialah sasaran tidak bergerak, di mana target dapat dikunci dari jarak jauh. Teknologinya juga memungkinkan personel yang menggunakan Rajata dapat menghancurkan target tanpa diketahui musuh. Minibe dan Rajata, jika sudah layak dioperasikan nanti, tentu sangat berpotensi untuk digunakan di seluruh matra pertahanan TNI, seperti penggunaan pleton matra darat di tiap perbatasan Indonesia, pada kapal laut milik TNI AL, ataupun pada pesawat TNI AU sebagai senjata.

Share:

Dipersiapkan! Nanti Menggunakan Tol Reguler Akan Dikenakan Biaya

 


Jalan berbayar adalah sesuatu yang lumrah kita temui di kota-kota besar seperti di Pulai Jawa, Bali maupun Sumatera disaat kita memilih untuk menggunakan jalan raya bebas hambatan atau biasa disebut dengan jalan tol. Pembangunan jalan tol yang berada di luar jalan raya biasa tentu membutuhkan biaya investasi yang tidak sedikit mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan jalan tol itu sendiri, sehingga masih sangat wajar jika pengguna dikenakan biaya untuk menggunakannya. Namun bagaimana jadinya jika jalan biasa bukan tol yang umum digunakan setiap hari oleh masyarakat nantinya akan dikenakan biaya untuk bisa menggunakannya? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar. Saat ini Dinas Perhubungan DKI tengah menggodok regulasi yang mengatur jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Regulasi yang masih dalam tahap rancangan peraturan daerah atau raperda itu ditargetkan bisa diselesaikan tahun ini, agar penerapan ERP atau jalan berbayar di sejumlah ruas jalan di Jakarta bisa segera diterapkan. “Saya tidak bisa memastikan pertengahan atau akhir tahun. Yang jelas tahun ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 10 Januari 2023. Rancangan peraturan itu sudah masuk dalam program di Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI terkait pengendalian lalu lintas secara elektronik. Pembahasan raperda jalan berbayar atau ERP ini baru pada tahap paparan umum dan belum masuk ke tahap lebih spesifik pasal per pasal. Dishub DKI mengusulkan besaran tarif jalan berbayar atau ERP berada di kisaran Rp 5 ribu hingga 19 ribu menyesuaikan kategori dan jenis kendaraan. Kawasan pengendalian lalu lintas secara elektronik ditetapkan berdasarkan empat kriteria yang tercantum dalam pasal 8, yaitu: 1. Memiliki tingkat kepadatan atau perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan pada salah satu jalur jalan sama dengan atau lebih besar dari 0,7 pada jam puncak/sibuk 2. Memiliki 2 jalur jalan dan setiap jalur memiliki paling sedikit 2 jalur 3. Hanya dapat dilalui kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata kurang dari 30 km/jam pada jam puncak 4. Tersedia jaringan dan pelayanan Angkutan Umum dalam trayek yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dan ketentuan perundang-undangan Terdapat sekitar 25 ruas jalan yang akan diterapkan ERP antara lain: 1. Jalan Pintu Besar Selatan 2. Jalan Gajah Mada 3. Jalan Hayam Wuruk 4. Jalan Majapahit 5. Jalan Medan Merdeka Barat 6. Jalan Moh. Husni Thamrin 7. Jalan Jend. Sudirman 8. Jalan Sisingamangaraja 9. Jalan Panglima Polim 10. Jalan Fatmawati (Simpang Jalan Ketimun 1-Simpang Jalan TB Simatupang) 11. Jalan Suryopranoto 12. Jalan Balikpapan 13. Jalan Kyai Caringin 14. Jalan Tomang Raya 15. Jalan Jenderal S. Parman (Simpang Jalan Tomang Raya-Simpang Jalan Gatot Subroto) 16. Jalan Gatot Subroto 17. Jalan M.T. Haryono 18. Jalan D.I. Panjaitan 19. Jalan Jenderal A. Yani (Simpang Jalan Bekasi Timur Raya-Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan) 20. Jalan Pramuka 21. Jalan Salemba Raya 22. Jalan Kramat Raya 23. Jalan Pasar Senen 24. Jalan Gunung Sahari 25. Jalan H.R. Rasuna Said Berdasarkan pemaparan Dinas Perhubungan DKI pada rapat Bapemperda DPRD DKI pada 3 Oktober 2022, ERP dinilai sebagai salah satu solusi menekan kemacetan melalui pengendalian lalu lintas kendaraan bermotor atau sebagai push strategy. Dalam raperda jalan berbayar itu juga diatur pengecualian yakni sepeda listrik, kendaraan bermotor umum pelat kuning, kendaraan dinas operasional instansi pemerintah, TNI/Polri di luar yang berpelat hitam. Kemudian, kendaraan korps diplomatik negara asing, kendaraan ambulans, kendaraan jenazah, dan pemadam kebakaran. Apabila tujuannya murni untuk mengurangi kemacetak, justru ada banyak alternatif lain yang juga lebih efektif ketimbang hanya mengandalkan jalan berbayar. Salah satunya adalah kombinasi aturan ganjil genap dan one day vehicle. Ganjil genap dikombinasikan dengan hari yang hanya boleh dilalui mobil saja dan hari yang hanya boleh dilalui motor saja. Misalnya setiap tanggal genap hanya mobil yang boleh digunakan, dan di tanggal ganjil hanya motor yang boleh digunakan. Ini akan sangat sangat efektif mengurangi kemacetak di Jakarta, Jadi bagaimana menurut pendapat anda?

Share:

Blog Archive