BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Thursday, 24 July 2025

Sering Lapar dan Lelah? Bisa Jadi 8 Tanda Awal Prediabetes Ini

Foto ilustrasi: Shutterstock 

8 Tanda Prediabetes yang Sering Diabaikan | Waspadai Gejala Awal

8 Tanda Prediabetes yang Sering Diabaikan, Termasuk Sering Lapar

Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami prediabetes, namun banyak yang tidak menyadarinya. Artikel ini akan membahas 8 tanda prediabetes yang perlu diwaspadai, berdasarkan penjelasan medis terpercaya.

1. Sering Lapar Padahal Sudah Makan

Salah satu tanda prediabetes yang paling umum adalah rasa lapar terus-menerus, bahkan setelah makan. Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke sel dan tubuh terus mengirim sinyal lapar.

"Jika Anda sering merasa lapar padahal baru saja makan, bisa jadi itu tanda resistensi insulin,"
- dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD, ahli penyakit dalam

2. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal bekerja ekstra untuk menyaring kelebihan glukosa, sehingga Anda lebih sering buang air kecil (poliuria). Akibatnya, tubuh kehilangan banyak cairan dan menyebabkan rasa haus berlebihan (polidipsia).

3. Mudah Lelah dan Tidak Bertenaga

Karena glukosa tidak dapat masuk ke sel dengan optimal, tubuh kekurangan energi. Akibatnya, penderita prediabetes sering mengeluh:

  • Lelah sepanjang hari
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mengantuk setelah makan

Fakta Penting:

  • Prediabetes meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dalam 5 tahun
  • 30-50% kasus bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup
  • Tes HbA1c adalah cara akurat mendiagnosis prediabetes

4. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa mata, sehingga penglihatan menjadi buram. Jika tidak dikontrol, kondisi ini bisa berkembang menjadi retinopati diabetik.

5. Berat Badan Naik Drastis

Resistensi insulin membuat tubuh lebih mudah menyimpan lemak, terutama di sekitar perut. Lingkar perut >90 cm (pria) atau >80 cm (wanita) adalah indikator kuat prediabetes.

6. Luka Sulit Sembuh

Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga luka kecil sekalipun butuh waktu lama untuk sembuh. Ini adalah tanda awal komplikasi diabetes.

7. Kulit Menghitam di Area Lipatan

Bercak hitam dan tebal di leher, ketiak, atau selangkangan adalah tanda resistensi insulin. Kondisi ini disebut acanthosis nigricans dan sering ditemukan pada penderita prediabetes.

8. Kesemutan atau Mati Rasa di Tangan/Kaki

Kerusakan saraf akibat gula darah tinggi (neuropati perifer) dapat menyebabkan:

  • Kesemutan
  • Rasa terbakar
  • Mati rasa di ujung jari

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Tanda-Tanda Ini?

  1. Periksa Gula Darah
    - Tes HbA1c (normal: <5,7%, prediabetes: 5,7-6,4%)
  2. Ubah Pola Makan
    - Kurangi gula & karbohidrat olahan
    - Perbanyak serat & protein
  3. Olahraga Rutin
    - Minimal 30 menit/hari (jalan cepat, bersepeda, berenang)
  4. Kontrol Berat Badan
    - Turunkan 5-10% berat badan jika overweight

Kesimpulan

Prediabetes adalah peringatan sebelum diabetes tipe 2 berkembang. Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup, 30-50% kasus prediabetes bisa dicegah menjadi diabetes.

#Prediabetes #Diabetes #GulaDarah #Kesehatan #DetikHealth

Share:

Viral Efek Berbahaya Suplemen Blackmores: Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf Permanen

Ilustrasi vitamin (Foto: ilustrasi/thinkstock) 

Blackmores Beracun Viral: Dokter Saraf Ungkap Risiko Kerusakan Permanen

Blackmores Beracun Viral di Medsos: Dokter Saraf Ungkap Risiko Kerusakan Saraf Permanen

Isu suplemen Blackmores beracun sedang viral di media sosial, memicu kekhawatiran publik. Seorang dokter saraf memberikan peringatan serius tentang potensi kerusakan saraf permanen akibat konsumsi produk yang terkontaminasi. Artikel ini akan mengupas fakta medis, analisis ahli, dan cara melindungi diri berdasarkan sumber terpercaya.

Benarkah Blackmovers Beracun? Ini Kata Dokter

Menurut laporan Detik Health, isu ini muncul setelah beberapa konsumen melaporkan gejala keracunan seperti:

  • Kesemutan dan mati rasa
  • Gangguan penglihatan
  • Kelemahan otot
  • Gangguan keseimbangan
"Jika terpapar terus-menerus, bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen,"
- Dr. Ahmad Fuady, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf

Fakta Penting:

  • Gejala mirip neuropati toksik (kerusakan saraf akibat racun)
  • BPOM RI sedang menyelidiki kasus ini
  • Kerusakan saraf bisa bersifat permanen jika tidak ditangani

Apa Penyebab Kontaminasi?

Beberapa kemungkinan penyebab kontaminasi suplemen:

1. Bahan Baku Tercemar

Logam berat (timbal, merkuri) dalam bahan herbal.

2. Proses Produksi Tidak Steril

Kontaminasi bakteri atau jamur.

3. Penyimpanan Salah

Suplemen kedaluwarsa atau terpapar panas lembap.

5 Langkah Aman Konsumsi Suplemen

  1. Beli dari Sumber Resmi - Hindari marketplace abal-abal.
  2. Cek Logo BPOM - Pastikan ada izin edar NAFDAC/BPOM.
  3. Periksa Expired Date - Jangan konsumsi yang sudah kedaluwarsa.
  4. Waspada Efek Samping - Stop pemakaian jika muncul gejala neurologis.
  5. Konsultasi Dokter - Khususnya bagi penderita penyakit kronis.

Bagaimana Jika Sudah Terlanjur Konsumsi?

  • Segera ke UGD jika muncul gejala berat.
  • Detoksifikasi dengan bantuan medis.
  • Pemeriksaan Saraf (EMG) untuk deteksi dini kerusakan.

Kesimpulan

Isu Blackmovers beracun perlu ditanggapi serius, tetapi jangan panik. Pastikan beli produk original, pantau gejala, dan konsultasi dokter jika perlu.

#Blackmovers #SuplemenBeracun #KesehatanSaraf #BPOM #DetikHealth

Share:

Waspada! 6,7 Juta Orang Indonesia Idap Hepatitis B - Kenali Gejala dan Pencegahannya

www.freepik.com/

6,7 Juta Warga RI Terinfeksi Hepatitis B: Begini Cara Penularannya

6,7 Juta Warga RI Terinfeksi Hepatitis B: Begini Cara Penularannya

Hepatitis B masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Menurut data terbaru, 6,7 juta warga Indonesia terinfeksi virus Hepatitis B, dengan risiko penularan yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan membahas cara penularan, gejala, pencegahan, dan pengobatan Hepatitis B berdasarkan sumber terpercaya.

Apa Itu Hepatitis B?

Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Jika tidak ditangani, infeksi ini dapat menyebabkan sirosis, kanker hati, hingga kematian.

Menurut laporan dari Detik Health, sekitar 6,7 juta orang Indonesia hidup dengan Hepatitis B kronis. Angka ini menunjukkan pentingnya pemahaman tentang cara penularan dan pencegahannya.

Fakta Cepat Hepatitis B

  • Penyebab: Virus Hepatitis B (HBV)
  • Kasus di Indonesia: 6,7 juta (data Detik Health)
  • Penularan: Darah dan cairan tubuh
  • Komplikasi: Sirosis, kanker hati

Cara Penularan Hepatitis B

Virus Hepatitis B menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita. Berikut beberapa cara penularannya:

1. Transmisi dari Ibu ke Bayi

Ibu hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus ke bayi saat persalinan.

2. Kontak Darah

  • Penggunaan jarum suntik tidak steril (narkoba, tato, atau tindik)
  • Transfusi darah tanpa skrining HBV

3. Hubungan Seksual

Berhubungan intim tanpa pengaman dengan penderita Hepatitis B.

4. Alat Medis yang Tidak Steril

Penggunaan alat medis atau gigi yang tidak disterilkan dengan benar.

5. Berbagi Barang Pribadi

Pisau cukur, sikat gigi, atau gunting kuku yang terkontaminasi darah penderita.

Gejala Hepatitis B

Beberapa penderita tidak menunjukkan gejala (asimtomatik), tetapi tanda umum meliputi:

  • Kelelahan ekstrem
  • Sakit perut dan mual
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Urine gelap dan feses pucat

Pencegahan Hepatitis B

Cara terbaik mencegah Hepatitis B adalah dengan:

  • Vaksinasi – Vaksin HBV efektif mencegah infeksi
  • Hindari Berbagi Jarum Suntik – Pastikan alat medis/tindik steril
  • Gunakan Kondom – Kurangi risiko penularan seksual
  • Skrining Kesehatan – Tes darah rutin untuk deteksi dini

Pengobatan Hepatitis B

Meski belum ada obat pasti untuk Hepatitis B akut, infeksi kronis dapat dikelola dengan:

  • Obat Antiviral (Tenofovir, Entecavir) untuk menekan virus
  • Pemantauan Fungsi Hati secara berkala
  • Transplantasi Hati pada kasus kerusakan parah

Kesimpulan

Dengan 6,7 juta kasus Hepatitis B di Indonesia, penting untuk memahami cara penularan dan pencegahannya. Vaksinasi, gaya hidup sehat, dan deteksi dini adalah kunci menekan penyebaran virus ini.

#HepatitisB #KesehatanHati #InfeksiVirus #DetikHealth #PencegahanHepatitis

Optimasi SEO untuk Peringkat #1 di Google

  • Keyword Utama: "Hepatitis B di Indonesia", "Cara Penularan Hepatitis B", "Gejala Hepatitis B"
  • Subheading Jelas – Memudahkan pembaca dan mesin pencari
  • Link Sumber Terpercaya – Meningkatkan kredibilitas artikel
  • Panjang Artikel – 500+ kata, informatif, dan mudah dipahami
  • Mobile-Friendly – Struktur responsif untuk pembaca smartphone

Dengan konten berkualitas dan optimasi SEO yang tepat, artikel ini berpotensi menduduki peringkat teratas di Google! 🚀

Share:

Blog Archive