13 Tahun Bekerja: Pelajaran Hidup dari Dunia Kerja yang Tidak Selalu Sehat
Tidak semua pengalaman kerja bisa diceritakan dengan tawa. Ada sebagian yang hanya bisa ditulis setelah lelahnya benar-benar sampai ke titik paling dalam. Artikel ini saya tulis bukan untuk menyalahkan siapa pun, melainkan sebagai catatan perjalanan masa kerja yang penuh pelajaran.
Awal Masuk Kerja: Datang dengan Harapan
Saya memulai pekerjaan dengan semangat dan keyakinan bahwa kerja keras, loyalitas, serta tanggung jawab akan berbanding lurus dengan keadilan. Tahun demi tahun saya jalani dengan konsisten, menyelesaikan pekerjaan sesuai aturan dan target.
Penilaian kinerja yang saya terima selalu berada di kategori baik. Secara logika, karier seharusnya bergerak maju. Namun kenyataannya, waktu berjalan tanpa perubahan berarti.
Karier yang Berjalan di Tempat
Lebih dari satu dekade bekerja, posisi dan kelas kerja tidak kunjung berubah. Kenaikan yang seharusnya otomatis justru tidak pernah benar-benar terwujud. Yang ada hanya janji dan penjelasan normatif tanpa kepastian.
Dari sini saya belajar bahwa loyalitas yang terlalu lama sering kali dianggap sebagai hal biasa, bukan nilai yang dihargai.
Beban Kerja yang Terus Bertambah
Pekerjaan tidak lagi satu peran. Tugas datang dari berbagai arah, bahkan lintas bagian dan anak perusahaan. Sayangnya, banyak pekerjaan tambahan tersebut tidak disertai surat tugas resmi maupun kejelasan tanggung jawab.
Satu pekerjaan belum selesai, pekerjaan lain sudah menunggu dengan tenggat waktu yang ketat. Seolah tenaga manusia tidak memiliki batas.
Kejujuran yang Dianggap Keluhan
Saya pernah berkata jujur kepada atasan bahwa saya tidak sanggup menanggung beban kerja sebanyak itu. Bukan dengan nada melawan, hanya jujur sebagai seorang karyawan.
Namun respons yang diterima bukan solusi, melainkan tekanan halus. Kalimat seperti “kerjakan saja dulu” dan “jangan banyak mengeluh” justru semakin menguras mental.
Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Banyak rekan senior memilih jalan keluar lebih cepat. Ada yang pensiun dini, ada pula yang mengundurkan diri. Bukan karena tidak mampu, melainkan karena tidak lagi sanggup bertahan dalam sistem kerja yang melelahkan.
Jika orang-orang berpengalaman terus pergi, itu bukan kebetulan. Itu adalah tanda adanya masalah.
Ketika Mental Mulai Pudar
Capek bukan berarti malas. Capek adalah kondisi ketika usaha tidak lagi bertemu dengan penghargaan dan keadilan. Bangun pagi terasa berat, bukan karena pekerjaan, tetapi karena tekanan yang tidak pernah berhenti.
Saya akhirnya mengakui pada diri sendiri bahwa saya sudah lelah. Dan perasaan itu wajar.
Pelajaran dari 13 Tahun Bekerja
- Bekerja profesional tidak berarti harus mengorbankan kesehatan mental.
- Batas kemampuan adalah hal yang harus dihormati.
- Sistem kerja yang tidak sehat akan menguras karyawannya.
- Berhenti bukan selalu kalah, kadang itu cara menyelamatkan diri.
Penutup
Tulisan ini bukan untuk membuka konflik, melainkan sebagai refleksi perjalanan panjang di dunia kerja. Semoga menjadi pengingat bahwa setiap pekerja berhak diperlakukan secara manusiawi.
Terima kasih sudah membaca.










