BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Monday, 27 January 2025

Joe D'Amato: Sutradara Film Multigenre dengan Sentuhan Ekstrem

 



Nama Asli: Aristide Massaccesi (15 Desember 1936 – 23 Januari 1999)

Profesi: Sutradara, produser, sinematografer, dan penulis skenario asal Italia.
Spesialisasi: Genre horor, erotis, dan film dewasa.

Karier Awal (1950-an – 1969)

Joe D'Amato memulai kariernya sebagai teknisi listrik dan fotografer set pada 1950-an, sebelum menjadi operator kamera di tahun 1960-an. Ia bekerja pada berbagai film Italia, termasuk film Mario Bava Hercules in the Haunted World.

Awal Karier sebagai Sinematografer & Sutradara (1969–1975)

  • Debut sebagai sinematografer: Pelle di bandito (1969).
  • Debut sebagai sutradara: Film western kecil seperti Go Away! Trinity Has Arrived in Eldorado (1972).
  • Karya awal yang mencuri perhatian: Death Smiles on a Murderer (1973), sebuah horor gotik dengan Klaus Kinski.

Era Kesuksesan: Seri Black Emanuelle (1975–1977)

D'Amato terkenal karena Black Emanuelle, seri film erotis dengan Laura Gemser sebagai bintang utama. Karakter ini adalah fotografer internasional yang berkelana ke lokasi eksotis. Film seperti Emanuelle in America dan Emanuelle Around the World menampilkan elemen kontroversial seperti kekerasan dan horor, yang menjadi ciri khas D'Amato.

Fase Karibia (1978–1979)

D'Amato memproduksi dan menyutradarai beberapa film di Republik Dominika, termasuk:

  • Papaya, Love Goddess of the Cannibals (1978).
  • Erotic Nights of the Living Dead (1979) dan Porno Holocaust (1979), yang menggabungkan elemen horor dan pornografi.

Produksi Independen & Film Kultus (1979–1982)

Melalui perusahaan produksinya, P.C.M. dan Filmirage, D'Amato menyutradarai:

  • Antropophagus (1980): Film gore yang menjadi kultus klasik.
  • Absurd (1981): Sekuel tidak resmi dari Antropophagus.
  • Caligula... The Untold Story (1982): Versi hardcore dari kisah Kaisar Romawi.

Era Filmirage (1982–1993)

  • D'Amato mendirikan Filmirage untuk memproduksi film horor dan softcore yang ditujukan untuk pasar internasional.
  • Karya terkenal:
    • Seri Ator (1982–1984), terinspirasi dari Conan the Barbarian.
    • Horor pasca-apokaliptik seperti Endgame (1983).
    • Drama erotis seperti 11 Days, 11 Nights (1987), yang sukses secara komersial.
  • Ia juga memproduksi film horor terkenal seperti Stage Fright (Michele Soavi) dan Ghosthouse (Umberto Lenzi).

Kembalinya ke Film Dewasa (1993–1999)

Setelah periode tanpa film hardcore, D'Amato kembali ke genre ini pada 1993. Ia menyutradarai lebih dari 100 film dewasa hingga akhir kariernya, banyak di antaranya diproduksi oleh rumah produksinya sendiri.

Warisan dan Pengaruh

Joe D'Amato meninggal pada 23 Januari 1999 di Roma, Italia. Ia dikenang sebagai sosok yang kontroversial tetapi produktif, yang mencakup banyak genre film dari western hingga horor ekstrem, dan erotis. Karya-karyanya, seperti Beyond the Darkness dan Antropophagus, tetap menjadi ikon bagi penggemar sinema bawah tanah.

Berikut adalah beberapa judul film dewasa yang disutradarai oleh Joe D'Amato, terutama setelah ia kembali ke genre ini pada tahun 1990-an. Harap dicatat bahwa karya-karya ini ditujukan untuk pasar dewasa dan sering kali dirilis dengan nama samaran seperti David Hills, Michael Wotruba, atau Aristide Massaccesi:

Film Dewasa Erotis Softcore

  1. Emanuelle in America (1977)
  2. Emanuelle Around the World (1977)
  3. Emanuelle and the Last Cannibals (1977)
  4. Papaya, Love Goddess of the Cannibals (1978)
  5. Erotic Nights of the Living Dead (1979)
  6. Porno Holocaust (1979)
  7. Caligula... The Untold Story (1982)

Film Hardcore Dewasa (1990-an)

  1. La Macchina del Sesso (1993)
  2. Pompino Express (1994)
  3. Notti Erotiche (1995)
  4. Tarzan-X: Shame of Jane (1995)
    • Salah satu karya hardcore-nya yang terkenal, berbasis pada karakter Tarzan.
  5. Penelope (1996)
  6. The Devil in Mr. Holmes (1996)
  7. Alice in Wonderland: An X-Rated Musical Fantasy (1997)
    • Sebuah adaptasi erotis dari kisah klasik.
  8. Cleopatra (1998)
    • Kisah erotis berlatar Mesir kuno.

Joe D'Amato menyutradarai lebih dari 100 film dewasa sepanjang kariernya, terutama pada tahun-tahun terakhir sebelum wafat. Banyak dari film-film ini diproduksi oleh rumah produksinya, yang memungkinkan ia untuk tetap produktif di pasar internasional.


Film Hardcore Bertema Historis

ChatGP
  1. Caesar the Conqueror (1997)
    • Kisah fantasi erotis berlatar Kekaisaran Romawi.
  2. Gladiator Eroticvs (1998)
    • Sebuah parodi dewasa bertema gladiator.
  3. Nefertiti (1998)
    • Berfokus pada ratu Mesir dengan unsur erotis yang dominan.

Film Bertema Fantasi Erotis

  1. Sex Angels (1996)
    • Kisah malaikat dengan unsur eksplisit dewasa.
  2. Demonia (1997)
    • Kombinasi tema horor dan erotis.
  3. Lolita Forever (1998)
    • Adaptasi dewasa longgar dari cerita "Lolita."

Adaptasi Dewasa dari Kisah Klasik

  1. Snow White and the Seven Dwarfs (1995)
    • Parodi dewasa dari kisah Putri Salju.
  2. Cinderella (1996)
    • Parodi erotis dari dongeng klasik.
  3. The Adventures of Sinbad (1998)
    • Interpretasi dewasa dari kisah Sinbad.

Film Hardcore Kontemporer

  1. Intimo Profondo (1994)
    • Fokus pada eksplorasi hubungan dan gairah.
  2. Midnight Obsession (1995)
    • Kisah erotis dengan elemen psikologis.
  3. Dangerous Desires (1997)
    • Drama dewasa dengan nuansa thriller.

Serial Dewasa Berkelanjutan

Joe D'Amato juga memproduksi beberapa serial dewasa yang terdiri dari beberapa film dengan karakter atau tema yang berkelanjutan. Contohnya:

  1. The Erotic Adventures of Aladdin (1996–1998).
  2. The Erotic Misadventures of Robin Hood (1997–1999).
  3. Tarzan-X (franchise, 1995–1998).

Joe D'Amato terkenal dengan kemampuannya mencampurkan unsur eksplisit dengan alur cerita dramatis atau fantasi. Apakah Anda ingin daftar yang lebih spesifik, seperti film dengan tema horor-erotis atau karya kolaborasinya?

Share:

Kisah Nyata Lisa: Korban Pelecehan Seksual Anak




 Lisa adalah seorang wanita berusia 35 tahun yang tinggal di New York City. Dia memiliki masa kecil yang sulit, ditandai dengan pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

Lisa mulai dilecehkan secara seksual ketika dia berusia 5 tahun oleh pamannya. Pelecehan itu berlanjut selama bertahun-tahun, dan Lisa akhirnya mulai percaya bahwa itu adalah hal yang normal. Ketika dia berusia 12 tahun, Lisa mulai dilecehkan oleh seorang teman keluarga. Pelecehan itu juga berlanjut selama bertahun-tahun, dan Lisa mulai merasa putus asa dan tidak berdaya.

Selain pelecehan seksual, Lisa juga harus menghadapi kekerasan dalam rumah tangga. Orang tuanya sering bertengkar dan saling memukul. Lisa dan saudara-saudaranya sering menjadi korban kekerasan fisik dan emosional.

Akibat pelecehan dan kekerasan yang dialaminya, Lisa mengalami banyak masalah kesehatan mental dan fisik. Dia menderita depresi, kecemasan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dan gangguan makan. Dia juga mengalami masalah fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan masalah tidur.

Lisa akhirnya mencari bantuan profesional dan mulai menjalani terapi. Dia juga bergabung dengan kelompok pendukung untuk para penyintas pelecehan seksual. Dengan bantuan, Lisa mulai pulih dari trauma masa lalunya.

Hari ini, Lisa adalah seorang advokat untuk para penyintas pelecehan seksual anak. Dia bekerja dengan organisasi nirlaba untuk membantu para penyintas mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Lisa juga berbicara tentang pengalamannya sendiri untuk membantu orang lain memahami dampak pelecehan seksual.

Kisah Lisa adalah pengingat yang kuat bahwa pelecehan seksual anak adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada korban. Penting bagi kita untuk melindungi anak-anak kita dari pelecehan seksual dan memberikan dukungan kepada para penyintas.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal telah menjadi korban pelecehan seksual, silakan temukan bantuan. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk para penyintas.

Share:

Sunday, 26 January 2025

Kisah Nyata Ketika Cinta Ibu Melewati Batas: Sebuah Cerita tentang Pengampunan dan Perubahan

 

GAMBAR ILUSTRASI

Bayang-bayang di Antara Kita


Bab 1: Awal dari Luka

Feri menatap langit biru dari jendela kecil rumahnya yang sederhana di Sukabumi. Angin sore menerpa wajahnya, membawa aroma tanah basah. Tapi pikirannya bukan tentang keindahan sore itu, melainkan kenangan pahit yang tak kunjung hilang. Sejak ayahnya meninggal, hidup Feri berubah drastis. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga, namun hubungan dengan ibunya, Bu Dombret, menjadi semakin rumit.

"Feri, bantu ibu angkat galon ini ke dapur," suara Bu Dombret memecah lamunannya. Dengan enggan, Feri bangkit dan membantu ibunya. Tatapan mata ibunya kadang terasa terlalu intens bagi Feri, seperti menyimpan sesuatu yang sulit ia pahami.

Bu Dombret, seorang wanita yang dulunya ceria, berubah sejak kematian suaminya. Ia sering termenung, berbicara pada foto almarhum suaminya, dan memandang Feri dengan cara yang membuat anaknya tidak nyaman. Ada sesuatu yang berubah, sesuatu yang melebihi batas hubungan ibu dan anak.

Bab 2: Dorongan yang Tak Terjawab

Malam itu, setelah semua adik-adiknya tertidur, Bu Dombret mendatangi kamar Feri. Ia duduk di tepi ranjang anaknya, mengusap rambutnya dengan lembut.

"Kamu tahu, Fer, kamu mirip sekali dengan ayahmu," bisiknya, suaranya bergetar.

Feri hanya terdiam, menahan napas. Ia tahu ibunya merindukan sosok suaminya, tapi perasaan yang ia rasakan malam itu terlalu berat untuk dijelaskan.

"Ibu kadang tidak tahu harus bagaimana. Semua ini terlalu berat," lanjut Bu Dombret.

Feri memegang tangan ibunya, mencoba memberikan ketenangan. Namun, dalam hati ia merasa ada sesuatu yang salah. Malam itu adalah awal dari serangkaian peristiwa yang membuat hubungan mereka semakin rumit.

Bab 3: Pelarian ke Jakarta

Tidak tahan dengan tekanan dan situasi di rumah, Feri memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Ia berharap jarak akan menjadi solusi atas kekacauan dalam hidupnya. Di Jakarta, ia bekerja sebagai pengemudi ojek online dan mencoba membangun hidup baru.

"Bu, saya mau cari kerja di Jakarta. Saya ingin mandiri," katanya suatu pagi. Bu Dombret tidak banyak bicara, hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Selama dua bulan di Jakarta, Feri merasa lebih tenang. Ia menyewa kamar kecil di pinggiran kota dan mulai menabung untuk masa depannya. Namun, bayang-bayang masa lalunya tidak sepenuhnya hilang. Setiap malam, ia masih bermimpi tentang rumahnya, tentang ibunya.

Bab 4: Konfrontasi

Suatu hari, Bu Dombret datang ke Jakarta tanpa pemberitahuan. Ia ingin bertemu Feri, mengatakan sesuatu yang sudah lama ia pendam. Mereka duduk di sebuah warung kecil, minum teh hangat sambil menghindari tatapan satu sama lain.

"Feri, ibu minta maaf. Ibu sadar, apa yang terjadi di rumah itu salah," kata Bu Dombret dengan suara bergetar.

Feri menunduk, menggenggam cangkir teh di tangannya dengan erat. "Ibu, saya cuma ingin kita kembali seperti dulu. Saya rindu ayah, rindu keluarga yang normal," jawabnya pelan.

"Ibu juga rindu semuanya. Tapi ibu terlalu lemah untuk menghadapi semua ini sendirian," ujar Bu Dombret sambil menangis.

Bab 5: Langkah Baru

Percakapan itu menjadi titik balik bagi mereka. Feri memutuskan untuk memaafkan ibunya, meskipun luka itu tidak akan pernah benar-benar hilang. Mereka berdua sepakat untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor keluarga, untuk memperbaiki hubungan mereka dan memulai lembaran baru.

Bu Dombret mulai aktif di komunitas perempuan di kampungnya, mencoba menyibukkan diri dengan hal-hal positif. Sementara itu, Feri bekerja keras di Jakarta, menabung untuk membuka usaha kecil. Ia juga mulai membuka hati untuk orang lain, berharap suatu hari ia bisa membangun keluarganya sendiri tanpa bayang-bayang masa lalu.

"Bu, saya akan pulang Lebaran nanti," kata Feri dalam teleponnya suatu malam.

"Ibu tunggu kamu di rumah, Nak. Kita mulai lagi semuanya, ya," jawab Bu Dombret dengan suara yang lebih tenang.

Bab 6: Membangun Kembali Harapan

Lebaran tiba, Feri pulang ke kampung halamannya. Rumah sederhana itu kini terasa berbeda. Bu Dombret menyambutnya dengan senyum hangat, meskipun ada jejak rasa bersalah di matanya. Mereka saling berpelukan, mencoba menghapus jarak yang pernah ada di antara mereka.

Setelah salat Id, Feri berbicara dengan ibunya di beranda rumah. "Bu, saya ingin membuka usaha di sini. Saya ingin tinggal dekat ibu, tapi saya juga butuh ruang untuk hidup saya sendiri."

Bu Dombret mengangguk pelan. "Ibu mengerti, Nak. Ibu hanya ingin kamu bahagia."

Dengan bantuan tabungannya, Feri membuka warung kecil di kampungnya, menjual kebutuhan sehari-hari. Usahanya perlahan berkembang, dan ia mulai dikenal sebagai sosok pekerja keras di kampungnya. Hubungan dengan ibunya juga membaik. Mereka belajar berbicara lebih jujur satu sama lain, mengungkapkan perasaan tanpa menyakiti.

Bab 7: Masa Depan yang Cerah

Beberapa tahun kemudian, Feri menikah dengan seorang perempuan yang ia temui di komunitas kampung. Pernikahan itu menjadi awal baru bagi Feri, sebuah kesempatan untuk membangun keluarga yang sehat dan penuh cinta.

Bu Dombret, yang kini lebih banyak tersenyum, membantu merawat cucu-cucunya. Ia merasa hidupnya kembali berarti, bukan lagi dihantui oleh bayang-bayang masa lalu.

Hidup mereka tidak sempurna, tapi mereka menemukan cara untuk berjalan maju. Luka lama mungkin tetap ada, tapi harapan dan cinta menjadi pondasi baru yang menguatkan mereka.

"Hidup memang tidak mudah, Bu," kata Feri suatu sore. "Tapi kita sudah membuktikan, kita bisa melaluinya."

Bu Dombret tersenyum, menatap anaknya dengan bangga. "Kamu anak yang kuat, Feri. Ibu bersyukur punya kamu."

Dan dengan itu, mereka melanjutkan hidup, melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah.

Share:

Disclaimer

Disclaimer
Ketentuan Penggunaan Konten di kedungmundukrw.blogspot.com