BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Showing posts with label Bencana Alam. Show all posts
Showing posts with label Bencana Alam. Show all posts

Saturday, 6 December 2025

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia: Refleksi Lebih dari Satu Dekade

Wawancara ini merupakan bagian dari film dokumenter Years of Living Dangerously yang dirilis lebih dari sepuluh tahun lalu. Pada saat itu, Harrison Ford, sebagai pemandu acara, menemui langsung Menteri Kehutanan Indonesia untuk menyoroti maraknya perambahan hutan, termasuk di Taman Nasional Tesso Nilo. Dalam rekaman tersebut, amarah Ford jelas terlihat saat ia menyaksikan kondisi hutan yang rusak parah.

Ironisnya, dunia sering menjadi cermin yang memalukan. Orang asing menunjukkan kepedulian lebih besar terhadap hutan Indonesia, sementara kita, yang lahir dan hidup di tanah ini, sering memilih bungkam atau berpura-pura tidak tahu.

Video tersebut direkam pada 2012, saat Ford menyusuri jejak deforestasi di Indonesia. Ia menemukan jalan-jalan ilegal, pembukaan lahan secara besar-besaran, hingga hilangnya habitat satwa. Ia mempertanyakan sikap menteri yang terkesan meremehkan kerusakan ini. Suara paling lantang justru berasal dari orang luar negeri, padahal merekalah yang tidak menikmati kekayaan alam Indonesia secara langsung.

 


Lebih dari satu dekade kemudian, kondisi hutan tidak membaik. Luka lingkungan semakin melebar, terlihat dari banjir besar yang melanda berbagai wilayah Sumatra. Rumah terendam, sawah hancur, dan mata pencaharian warga terputus akibat hutan yang terus dikorbankan. Aktivitas tambang ilegal merajalela, lereng-lereng hutan dibelah tanpa ampun, sementara pengawasan pemerintah tampak lemah.

Yang paling menyakitkan adalah kenyataan ini: yang peduli dan marah adalah orang luar, sementara mereka yang seharusnya melindungi—Pemerintah Indonesia—terlihat lamban, kompromistis, dan lebih mementingkan kepentingan modal daripada jeritan rakyat dan alamnya sendiri.

Mari kita renungkan bersama pentingnya menjaga hutan, agar tragedi lingkungan dan bencana alam tidak terus berulang.

#PrayForSumatera #DeforestasiIndonesia #HutanIndonesia #BanjirSumatera #YearsOfLivingDangerously #HarrisonFord

Share:

Friday, 5 December 2025

Bukan Cuaca Ekstrem. Ini Akibat Keserakahan Manusia

 

Cuaca Ekstrem Bukan Satu-Satunya Penyebab, Banjir Sumatra Diperparah Kerusakan Lingkungan



Banjir dan longsor di Sumatra bukan hanya akibat cuaca ekstrem. Kerusakan hutan, penebangan, dan kayu gelondongan yang hanyut terbukti memperparah dampak bencana.

banjir sumatra, cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan, kayu gelondongan, penebangan hutan

Ketika banjir bandang dan longsor melanda Sumatra pada akhir tahun 2025, banyak pihak langsung menyebut penyebab utamanya adalah cuaca ekstrem. Hujan deras turun selama berjam-jam, sungai meluap, dan air mengalir deras ke permukiman. Namun, apakah benar hanya karena cuaca?

Kenyataannya, bencana tersebut tidak berdiri sendiri. Cuaca ekstrem hanya menjadi pemicu, sementara dampak besar yang terjadi datang dari kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

Kayu Gelondongan Jadi Bukti Penting

Setelah air surut, warga menemukan gelondongan kayu besar berserakan di sungai, di pinggir jalan, bahkan tersangkut di jembatan. Kayu-kayu ini bukan ranting biasa. Banyak yang sudah terpotong rapi, seolah siap diangkut dari hutan.

Penampakan kayu gelondongan ini menimbulkan pertanyaan besar:

Dari mana kayu-kayu ini berasal?

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa sebelum banjir terjadi sudah ada penebangan hutan atau alih fungsi lahan di daerah hulu. Ketika hujan deras datang, tanah di bukit dan lembah tidak mampu menyerap air, sehingga air mengalir deras ke bawah membawa material kayu dan lumpur.

Inilah faktor yang memperparah bencana.

Cuaca Ekstrem Memicu, Kerusakan Lingkungan Memperparah

Cuaca ekstrem memang tercatat oleh BMKG. Curah hujan sangat tinggi dalam waktu singkat. Tekanan udara, angin muson, dan suhu laut yang hangat membuat hujan tidak berhenti.

Tetapi jika hutan masih utuh, dampaknya akan berbeda.

Hutan seharusnya:

  • menyerap air hujan

  • menahan erosi

  • memperlambat aliran sungai

Namun setelah terjadi penggundulan, akar-akar hilang, tanah menjadi licin, dan air langsung turun ke sungai tanpa hambatan. Inilah yang menyebabkan banjir besar, longsor, dan arus deras membawa kayu gelondongan.

Bencana Akibat Kombinasi Dua Faktor

Menyalahkan cuaca saja tidak cukup. Yang terjadi adalah gabungan dua faktor:

1. Cuaca Ekstrem

  • Hujan deras berjam-jam

  • Debit sungai naik

  • Air meluap

2. Kerusakan Lingkungan

  • Penebangan hutan

  • Perubahan tata guna lahan

  • Drainase buruk

  • Sampah menyumbat sungai

  • Kayu gelondongan hanyut

Jika salah satu faktor tidak ada, bencana tidak akan seburuk itu.

Pelajaran Penting untuk Masa Depan

Bencana ini memberi pesan jelas:

Cuaca ekstrem tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa dikendalikan jika lingkungan dijaga.

Pemerintah dan masyarakat harus bekerja bersama:

  • menghentikan penebangan liar

  • mengawasi izin tambang dan perkebunan

  • membangun tahan bencana di daerah rawan

  • membersihkan drainase dan sungai

Jika alam rusak, manusia sendiri yang akan menanggung akibatnya.

Kesimpulan

Cuaca ekstrem memang terjadi, tetapi bukan satu-satunya penyebab bencana. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia justru memperparah situasi.

Ringkasannya:

  • Cuaca ekstrem = pemicu

  • Kerusakan hutan = memperparah

  • Kayu gelondongan = bukti nyata

Menjaga alam bukan pilihan, tetapi keharusan. Jika hutan hilang, banjir akan datang lagi dan lagi.

Share:

Friday, 25 July 2025

Gempa M5.7 Poso: Satu Rumah Roboh dan Tiga Rumah Rusak Ringan

(BPBD Kabupaten Poso)

Gempa M5,7 Guncang Poso: Rumah Roboh, Warga Mengungsi

Gempa M5,7 Guncang Poso: Rumah Roboh, Warga Mengungsi

Poso, Sulawesi Tengah – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Poso pada Kamis malam, 24 Juli 2025 pukul 20.06 WIB. Guncangan cukup terasa di sejumlah titik dan menyebabkan kepanikan warga sekitar Danau Poso.

BMKG awalnya mencatat kekuatan gempa sebesar M6,0 yang kemudian diperbarui menjadi M5,7. Gempa berasal dari darat dengan kedalaman 10 km, tepatnya di koordinat 2,01° LS dan 120,78° BT. Pergerakan sesar geser aktif ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dampak Kerusakan dan Warga Terdampak

Data BNPB menunjukkan satu rumah roboh dan tiga rumah rusak ringan sebagai dampak awal. Penelusuran lanjutan mencatat total 106 rumah terdampak dengan rincian 14 rusak berat dan 92 rusak ringan.

Kerusakan juga terjadi pada satu tempat ibadah dan satu unit sekolah. Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 2.011 jiwa atau 19.011 KK dilaporkan sempat mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Gempa Susulan dan Respons Cepat

Hingga pagi 25 Juli 2025, BMKG mencatat lebih dari 100 gempa susulan. Gempa terkuat tercatat sebesar M5,5. Pemerintah setempat bersama BPBD Kabupaten Poso segera mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat.

BNPB melalui Pusdalops juga terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan dan keselamatan warga.

Imbauan Resmi untuk Warga

Warga diminta tetap waspada, tidak panik, dan tidak menyebarkan informasi hoaks. Hindari masuk ke bangunan retak atau rusak hingga dinyatakan aman. Selalu pantau informasi dari BMKG dan BNPB secara resmi.

Kata Kunci SEO:

  • gempa Poso terbaru
  • gempa magnitudo 5.7
  • rumah roboh akibat gempa
  • update gempa Poso
  • BNPB gempa Sulawesi Tengah
  • gempa susulan Poso
  • kerusakan rumah di Poso

Kesimpulan

Gempa M5,7 yang mengguncang Kabupaten Poso menjadi bukti bahwa wilayah ini masih rawan aktivitas seismik. Meski tidak menimbulkan tsunami, dampak terhadap permukiman cukup signifikan. Pemerintah dan tim penanggulangan bencana bergerak cepat untuk memastikan keamanan dan kebutuhan warga terpenuhi.


Sumber:
https://www.bnpb.go.id/berita/gempa-m57-guncang-kabupaten-poso-satu-rumah-roboh-dan-tiga-rusak-ringan

Share:

Disclaimer

Disclaimer
Ketentuan Penggunaan Konten di kedungmundukrw.blogspot.com