BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Sunday, 1 June 2025

PSG Sukses Menjadi Juara Liga Champions 2024/2025 Usai Bungkam Inter Milan 5-0

 

FOTO ANTARANEWS

Muenchen – Paris Saint-Germain (PSG) resmi menorehkan sejarah baru setelah berhasil menjuarai Liga Champions UEFA 2024/2025. Dalam partai final yang digelar di Allianz Arena, Muenchen, pada Sabtu (31/5/2025) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, PSG menghancurkan wakil Italia, Inter Milan, dengan skor telak 5-0.

Kemenangan luar biasa ini menjadi momen paling bersejarah bagi PSG karena merupakan gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub. Sebelumnya, pencapaian terbaik PSG hanya sampai babak final musim 2019/2020 saat dikalahkan Bayern Muenchen 0-1.

Jalannya Pertandingan Final Liga Champions 2025

PSG tampil dominan sejak awal pertandingan. Mereka membuka keunggulan cepat di menit ke-12 lewat gol Achraf Hakimi yang memanfaatkan assist dari Desire Doue. Tak butuh waktu lama, PSG menggandakan keunggulan pada menit ke-20 lewat aksi cemerlang Doue yang mencetak gol setelah menerima umpan dari Ousmane Dembele.

Meski Inter Milan mencoba bangkit, mereka gagal menembus pertahanan solid PSG hingga babak pertama usai dengan skor 2-0.

Memasuki babak kedua, PSG tak mengendurkan serangan. Desire Doue kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-63 setelah menerima umpan dari Vitinha. Skor berubah menjadi 3-0.

Tak berhenti sampai di situ, PSG terus menekan dan mencetak gol keempat di menit ke-73 melalui Khvicha Kvaratskhelia yang sukses mengonversi umpan dari Dembele. Kemenangan PSG dipastikan semakin telak ketika pemain muda Senny Mayulu mencetak gol kelima di menit ke-86 setelah menerima assist dari Bradley Barcola.

Statistik Pertandingan PSG vs Inter Milan

  • Penguasaan Bola: PSG 59% – Inter Milan 41%

  • Tembakan: PSG 23 (8 on target) – Inter Milan 8 (2 on target)

Kemenangan besar ini menunjukkan dominasi PSG baik dari segi permainan maupun efisiensi serangan. Keberhasilan tim asuhan Luis Enrique ini sekaligus menandai era baru kejayaan klub ibu kota Prancis tersebut di kancah Eropa.

Kata Kunci SEO:

PSG juara Liga Champions 2025, hasil final Liga Champions 2025, PSG vs Inter Milan, skor PSG vs Inter Milan, sejarah PSG Liga Champions, gol-gol final Liga Champions, statistik PSG vs Inter Milan, UEFA Champions League 2024-2025

Share:

Susunan Pemain Final Liga Champions 2025: PSG vs Inter Milan, Duel Sengit di Allianz Arena

 


Final Liga Champions UEFA 2024/2025 akhirnya digelar! Dua raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, akan saling berhadapan di partai puncak yang berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu dini hari, 1 Juni 2025 pukul 01.59 WIB.

Pertandingan ini menjadi sorotan dunia sepak bola, mengingat kedua tim menurunkan skuad terbaik mereka demi meraih trofi paling bergengsi di Eropa. Baik PSG maupun Inter Milan sama-sama tampil dengan kekuatan penuh dan formasi andalan masing-masing.

PSG Tampil Menyerang dengan Formasi 4-3-3

Pelatih Luis Enrique kembali mengandalkan formasi ofensif 4-3-3 untuk membawa Les Parisiens meraih gelar juara. Gianluigi Donnarumma tetap dipercaya sebagai penjaga gawang utama.

Di lini belakang, PSG memasang empat pemain bertahan: Achraf Hakimi dan Nuno Mendes sebagai full-back, serta Marquinhos dan Willian Pacho di posisi bek tengah. Sektor tengah diisi oleh trio gelandang muda berbakat, yakni Joao Neves, Vitinha, dan Fabian Ruiz.

Untuk lini serang, PSG menurunkan tiga pemain dengan kecepatan dan kreativitas tinggi: Desire Doue, Ousmane Dembele, serta Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi andalan baru mereka musim ini.

Susunan pemain PSG (4-3-3):
Gianluigi Donnarumma; Achraf Hakimi, Marquinhos, Willian Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Desire Doue, Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia.
Pelatih: Luis Enrique (Spanyol)

Inter Milan Andalkan Formasi 3-5-2 yang Solid

Sementara itu, pelatih Simone Inzaghi tetap setia dengan formasi 3-5-2 yang telah membawa Inter ke final. Yann Sommer, yang tampil luar biasa di semifinal melawan Barcelona, kembali berdiri di bawah mistar gawang.

Pertahanan Nerazzurri diperkuat oleh trio Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, dan Benjamin Pavard. Meski Yann Bisseck tampil konsisten di laga sebelumnya, ia harus memulai laga dari bangku cadangan.

Lini tengah Inter dihuni oleh lima gelandang berpengalaman: Federico Dimarco dan Denzel Dumfries di sisi sayap, serta Henrikh Mkhitaryan, Hakan Calhanoglu, dan Nicolo Barella di tengah. Mereka bertugas menyuplai bola ke duet maut di lini depan, Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.

Susunan pemain Inter Milan (3-5-2):
Yann Sommer; Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, Benjamin Pavard; Federico Dimarco, Henrikh Mkhitaryan, Hakan Calhanoglu, Nicolo Barella, Denzel Dumfries; Lautaro Martinez, Marcus Thuram.
Pelatih: Simone Inzaghi (Italia)

Penutup: Laga Penentu Takhta Eropa

Final Liga Champions 2025 ini dipastikan akan menyajikan laga yang penuh tensi dan strategi. PSG dengan gaya menyerangnya akan diuji oleh ketangguhan pertahanan dan transisi cepat milik Inter Milan. Siapakah yang akan keluar sebagai juara Eropa musim ini? Kita tunggu hasil akhirnya!

Share:

Ketika Video Itu Menghancurkan Masa Depanku – Kisah dari Kota Kecil

 


Di sebuah kota kecil yang tenang di Jawa Timur, sebut saja namanya Laras, seorang siswi kelas 9 yang dikenal ceria dan rajin di sekolah. Ia tak pernah menyangka, satu keputusan impulsif akan membawa badai besar dalam hidupnya.

Laras menjalin hubungan dengan teman sekelasnya, Raka. Awalnya mereka hanya berteman biasa. Namun karena sering bersama dan merasa saling nyaman, benih cinta remaja mulai tumbuh.

Seperti remaja pada umumnya, mereka penasaran dan terbuai dengan rasa ingin tahu. Mereka sering bertukar pesan mesra, bahkan mulai melanggar batas-batas yang seharusnya belum mereka lewati. Suatu hari, ketika gedung olahraga sekolah sedang sepi, mereka memutuskan untuk bertemu di sana... dan melakukan hal yang tak seharusnya.

Tanpa mereka sadari, seseorang dari kejauhan merekam kejadian itu. Beberapa hari kemudian, video tersebut beredar di media sosial dan menjadi viral.

Nama Laras dan Raka tidak disebutkan secara langsung, tapi banyak yang mengenali mereka dari seragam sekolah dan lingkungan sekitar. Warganet heboh, berita menyebar lebih cepat daripada yang bisa mereka bayangkan. Sekolah, keluarga, bahkan seluruh kota menjadi gaduh.

Laras terpukul. Ia merasa hidupnya hancur.

“Aku hanya ingin jadi remaja biasa. Tapi sekarang semua memandangku seolah aku bukan manusia,” ucapnya sambil menangis dalam sebuah sesi konseling.

Pihak berwenang pun turun tangan. Meski masih di bawah umur, Laras dan Raka tetap diperiksa karena tindakan mereka masuk dalam kategori pelanggaran kesusilaan. Namun lebih dari itu, mereka adalah korban dari penyebar video — pelaku yang saat ini masih dalam penyelidikan.

🎓 Pelajaran dari Kisah Laras

  • Privasi adalah hak yang harus dijaga, bahkan ketika dalam hubungan.

  • Rasa cinta dan penasaran harus dibarengi dengan tanggung jawab dan batasan.

  • Jangan pernah merekam atau menyebarkan video pribadi orang lain. Itu bukan hanya tidak bermoral, tapi juga melanggar hukum.

 Catatan Penulis:

Cerita ini dibuat berdasarkan kejadian nyata yang viral di Indonesia, namun nama, tempat, dan beberapa detail telah disamarkan untuk menjaga privasi semua pihak dan menjadikannya sebagai pembelajaran bersama.

Share:

Blog Archive