BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Showing posts with label Alutsista. Show all posts
Showing posts with label Alutsista. Show all posts

Sunday, 7 July 2024

Biografi Orville Wright dan Wilbur Wright Penemu Pesawat Terbang

 Orville Wright dan Wilbur Wright, pionir penerbangan Amerika, diakui sebagai penemu, pembangun, dan penerbang pesawat terbang pertama yang berhasil.

http://innonbathcreek.com/history/wright-brothers-dreams-take-flight/



Pada 17 Desember 1903, mereka mencapai penerbangan terkontrol dan berkelanjutan pertama dengan pesawat bermesin yang lebih berat dari udara, yaitu **Wright Flyer**. Penerbangan bersejarah ini terjadi empat mil di selatan Kitty Hawk, North Carolina, di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Kill Devil Hills. Penemuan mereka yang terobosan adalah sistem kontrol tiga sumbu yang memungkinkan pengendalian dan keseimbangan efektif, membuat penerbangan pesawat bermesin mungkin dan menetapkan standar untuk semua jenis pesawat. 

https://www.vintag.es/2015/04/pictures-of-wright-brothers-first.html


**Orville Wright** (lahir pada 19 Agustus 1871 – meninggal pada 30 Januari 1948) dan **Wilbur Wright** (lahir pada 16 April 1867 – meninggal pada 30 Mei 1912) adalah pionir penerbangan Amerika yang umumnya diakui sebagai penemu, pembangun, dan penerbang pesawat terbang pertama yang berhasil. Pada 17 Desember 1903, mereka melakukan penerbangan terkontrol dan berkelanjutan pertama dengan pesawat bermesin yang lebih berat dari udara, yaitu **Wright Flyer**, empat mil (6 km) di selatan Kitty Hawk, North Carolina, di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Kill Devil Hills. Pada tahun 1904, Wright bersaudara mengembangkan **Wright Flyer II**, yang melakukan penerbangan berdurasi lebih lama termasuk penerbangan melingkar pertama. 


Kemudian, pada tahun 1905, mereka menciptakan pesawat bermesin berbentuk sayap tetap yang pertama, yaitu **Wright Flyer III**. Inovasi terobosan mereka adalah sistem kontrol tiga sumbu yang memungkinkan pilot mengendalikan pesawat secara efektif dan menjaga keseimbangannya. Sistem kontrol pesawat ini menjadi standar pada semua jenis pesawat bermesin. 


Dari awal pekerjaan aeronautika mereka, Wilbur dan Orville fokus pada pengembangan metode pengendalian pilot yang andal sebagai kunci untuk memecahkan "masalah terbang". Pendekatan ini berbeda secara signifikan dari eksperimen lain pada saat itu yang lebih menekankan pada pengembangan mesin yang kuat. Dengan menggunakan terowongan angin buatan sendiri, Wright bersaudara juga mengumpulkan data yang lebih akurat daripada yang pernah ada sebelumnya, memungkinkan mereka merancang sayap dan baling-baling yang lebih efisien. 


Keahlian mekanik yang mereka miliki dari bekerja bertahun-tahun di toko mereka di Dayton, Ohio, dengan mesin cetak, sepeda, motor, dan mesin lainnya, juga berpengaruh pada keyakinan mereka bahwa kendaraan yang tidak stabil seperti pesawat terbang dapat dikendalikan dan seimbang dengan latihan. 


Share:

Saturday, 14 January 2023

Sangat Bangga Senjata Tercanggih Rusia Sedang Dikembangkan di Indonesia untuk Pertahanan di Udara

 


Topiknya adalah Indonesia mengembangkan drone tanpa awak super canggih untuk pertahanan militer Indonesia. Indonesia tengah bersuka cita, pasalnya di awal tahun 2023 ini Indonesia berhasil meraih predikat sebagai negara terkuat kedua di bumi bagian selatan, negara dengan angkatan laut terkuat nomor 6 di dunia dan negara dengan kekuatan militer terkuat nomor 13 dunia. Berbagai upaya tengah dilakukan Indonesia untuk terus meroketkan posisi Indonesia menuju 7 besar bahkan 5 besar negara terkuat dunia. Salah satunya adalah membangun persenjataan canggih untuk pertahanan langit Indonesia. Bagi yang mengikuti kabar terkiri perang Rusia - Ukraina, tentu tak melewatkan episode barunya, yakni penggunaan drone (pesawat tanpa awak) bunuh diri (kamikaze) besar-besaran oleh pihak Rusia untuk menyerang sasaran-sasaran strategis di Ukraina. Uniknya, drone tersebut bukan buatan Rusia sendiri, melainkan buatan sekutu Rusia di Timur Tengah, yakni Iran. Namanya Shahed-136. Pengerahan drone Shahed-136 buatan Iran yang digunakan oleh Rusia dalam perang melawan Ukraina ternyata cukup mumpuni dan mampu membuat pertahanan udara Ukraina kalang kabut. Shahed-136 sendirii diperkirakan memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer (kira-kira jarak Banda Aceh ke Bandar Lampung). Kemampuan jelajahnya yang begitu jauh membuat Rusia membeli dalam jumlah besar. Drone kamikaze i ini mempunyai dua keuntungan startegis. Selain secara teknis mampu mengunci sasaran dan menabrakkan tubuhnya hingga meledak, drone ini juga membuat pertahanan udara lawan menjadi kalang kabut dan serba salah. Mengapa? Dalam hal perang Rusia - Ukraina, Shahed-136 yang satu unitnya seharga kira-kira 20 ribu Dolar AS, harus dijatuhkan dengan cara ditembak dengan rudal National Advanced Surface-to-Air Missile Systems (NASAMS) yang berharga 140 ribu hingga 500 ribu dolar AS. Selain harganya mahal, tentu persedian NASAMS Ukraina juga terbatas, dan harus juga digunakan untuk pertahanan udara melawan serangan udara (non drone), maupun misil-misil jarak jauh Rusia. Inilah mengapa, makin banyak negara yang tertarik membeli atau mengembangkan sendiri drone kamikaze. Salah satunya Indonesia. Dikutip dari CNBC, Indonesia, melalui PT Pindad (Persero), tengah mengembangkan pesawat tanpa awak drone bunuh diri yang diberi nama Minibe. "Kamikaze drone itu sistemnya seperti misil, karena di dalamnya drone atau war head-nya kita bisa tambahkan explosive," kata Senior Development Product and Process Development of Ammunition Innovation Division PT Pindad Saraswaty. Kekuatan daya ledak dari drone ini tergantung dari isian bahan peledak yang dimasukkan. Namun maksimal saat ini diisi sebanyak 0,8 kg TNT atau RDX. Minibe juga memiliki kemampuan jarak terbang mencapai 25 km dengan kecepatan 250 km per jam. "Dia bisa terbang sendiri, bisa diangkut oleh ini (drone misil), bisa juga swarming. Swarming itu jadi dia kayak lebah gitu konsepnya, jadi ada beberapa untuk dia menghancurkan satu area,"lanjut Saraswaty. Drone ini hasil kerja sama dari PT Pindad dan salah satu startup lokal Bandung yaitu BETA yang diproduksi di Bandung. Saraswati mengatakan, pihaknya telah melakukan uji terbang dan saat ini tengah melalukan optimasi. Selain Minibe, Indonesia juga sedang mengembangkan drone bunuh diri lain, yang sedang dikembangan oeh PT Dahana (Persero) yaitu Rajata. Senior Officer PT Dahana, Andi menjelaskan, Rajata menggunakan propeler. Setelah diluncurkan ke atas, propeler inilah yang akan mengarahkannya ke sasaran. "Jadi kalau ini set ke sasarannya itu lewat GPS. Jadi sebelum diluncurin, diset dulu targetnya, dan range-nya ini kurang lebih 30 km, kecepatan maksimal 200 km/jam," kata Andi. Drone yang telah dikembangkan sejak 2021 silam ini bekerja sama dengan perusahaan lokal yaitu PT Aero Terra. Sama seperti Minibe, Rajata juga diproduksi di Bandung. Rajata merupakan teknologi baru dan pertama di Asia Tenggara yang dapat dibekali warhead asap maupun warhead live (bahan peledak). Targetnya ialah sasaran tidak bergerak, di mana target dapat dikunci dari jarak jauh. Teknologinya juga memungkinkan personel yang menggunakan Rajata dapat menghancurkan target tanpa diketahui musuh. Minibe dan Rajata, jika sudah layak dioperasikan nanti, tentu sangat berpotensi untuk digunakan di seluruh matra pertahanan TNI, seperti penggunaan pleton matra darat di tiap perbatasan Indonesia, pada kapal laut milik TNI AL, ataupun pada pesawat TNI AU sebagai senjata.

Share:

Blog Archive