Kekurangan SDM Picu Ketegangan: Kepala Bagian Marah Karena Anak Buah Dinilai Kurang Maksimal Bekerja
Kekurangan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan kerap menimbulkan beban kerja berlebih dan gesekan antar rekan kerja. Di salah satu kasus, ketegangan muncul ketika seorang section head menegur anak buahnya melalui grup WhatsApp karena menilai pekerjaan kurang maksimal dan kurang bersih.
Situasi yang Terjadi
Karena kekurangan SDM, beberapa karyawan harus memikul tugas tambahan. Di tengah tekanan deadline dan volume kerja yang tinggi, kualitas pekerjaan menjadi tidak konsisten. Seorang kepala bagian, merasa frustrasi, lalu menyampaikan teguran di grup WhatsApp tim, menyebut satu anak buah tidak bekerja maksimal dan hasilnya kurang bersih.
Dua Sisi yang Perlu Dipahami
Peristiwa ini menunjukkan bahwa ada dua perspektif yang bertabrakan:
- Sisi atasan: Harus ada standar kualitas; teguran diperlukan agar pekerjaan sesuai prosedur dan tidak mengganggu operasional tim.
- Sisi karyawan: Kelelahan dan beban kerja yang berlebih karena kekurangan SDM bisa menurunkan kualitas hasil kerja. Teguran publik dapat memicu demotivasi.
Apa yang Harus Dilakukan Manajemen?
- Evaluasi kebutuhan SDM dan susun rencana rekrutmen atau redistribusi tugas.
- Terapkan mekanisme feedback yang konstruktif: teguran dilakukan privat terlebih dahulu, baru tindakan lanjutan jika perlu.
- Berikan dukungan pelatihan atau mentoring untuk meningkatkan kualitas kerja tim.
- Perbaiki komunikasi internal agar masalah tidak berkembang di ruang publik (grup chat) tanpa solusi.
Penutup
Konflik seperti ini wajar terjadi dalam situasi sumber daya yang terbatas. Kunci penyelesaiannya bukan menyalahkan, tetapi menemukan solusi: komunikasi yang baik, kepemimpinan yang bijak, dan tindakan manajemen yang proaktif. Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan bisa menjaga produktivitas tanpa mengorbankan keharmonisan tim.