BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Showing posts with label Islami. Show all posts
Showing posts with label Islami. Show all posts

Friday, 11 July 2025

Kisah Mantan Aktris Film Dewasa Masuk Islam: ku Tak Memilih, Tapi Dipilih Allah…


Kisah Nuray Istiqbal: Dari Dunia Dewasa Menuju Cahaya Islam

🌙 Kisah Mantan Aktris Film Dewasa Masuk Islam: “Aku Tak Memilih, Tapi Dipilih Allah…”

Nama Nuray Istiqbal mungkin baru terdengar, tapi kisahnya benar-benar bikin haru. Dulunya dikenal sebagai aktris film dewasa, kini ia memilih jalan hidup yang berbeda: menjadi seorang Muslimah.

Dalam sebuah wawancara terbuka, Nuray menceritakan bagaimana ia menemukan Islam secara perlahan. Bukan karena paksaan, bukan karena ikut-ikutan, tapi karena hatinya benar-benar terpanggil.

“Aku nggak memilih Islam. Tapi Allah yang memilihku.”

Nama barunya, Nuray Istiqbal, berarti 'cahaya bulan yang istiqamah'. Ia memilih nama ini sendiri sebagai simbol dari cahaya lembut yang menerangi kegelapan. Bukan cahaya yang menyilaukan seperti matahari, tapi cukup untuk menunjukkan jalan dalam gelap.

Dari Dunia Dewasa ke Jalan Hidayah

Nuray tak menutupi masa lalunya. Ia mengaku bahwa dulu ia terjun ke dunia film dewasa karena kebodohan masa muda dan rasa penasaran. Tapi kini, semua itu ia tinggalkan.

“Saya sudah hapus semua video yang saya bisa hapus. Sisanya, bukan hak saya lagi. Tapi saya gak hidup di masa lalu. Saya melangkah ke depan.”

Ketika ditanya soal tantangan terbesar setelah menjadi Muslim, ia dengan jujur berkata:

“Yang paling berat itu... gak bisa makan babi. 28 tahun makan, lalu harus berhenti. Tapi demi iman, saya rela.”

Belajar Islam dengan Tekun

Meski baru sekitar 10 bulan menjadi mualaf, Nuray sudah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak tiga kali. Ia belajar mandiri lewat buku dan juga dibimbing oleh seorang guru dari Jepang. Kini ia aktif belajar membaca huruf Arab, belajar tafsir, dan mendalami Islam dari berbagai sisi.

“Saya suka baca buku. Jadi belajar Islam itu justru bikin saya bahagia.”

Hidup Baru, Tapi Tetap Jadi Diri Sendiri

Nuray kini tinggal di Thailand karena menyukai iklim panas. Tapi ia terbuka kemungkinan tinggal di Indonesia atau Malaysia, dua negara dengan mayoritas Muslim yang menurutnya ramah dan penuh inspirasi.

“Kalau ada jodohnya, mungkin saya nikah di sini (Indonesia). Tapi saya gak cari cowok kaya. Saya cari imam yang hatinya kaya, bisa pimpin keluarga.”

Tentang cibiran orang-orang yang masih mengungkit masa lalunya, Nuray tetap tenang.

“Mereka punya pendapat, saya punya iman. Yang tahu niat saya hanya Allah.”

Pesan untuk yang Sedang Berubah

Salah satu bagian paling menyentuh dari kisah Nuray adalah pesannya bagi orang-orang yang ingin berubah tapi masih ragu:

“Jangan tutup hatimu. Buka sedikit saja. Hidayah itu datang pelan-pelan. Kalau kamu mau berubah, Allah akan bantu. Asal hatimu terbuka.”

Penutup:

Kisah Nuray Istiqbal ini membuktikan bahwa siapa pun bisa berubah. Masa lalu bukan penentu masa depan. Yang penting adalah niat, usaha, dan keyakinan.

Kalau kamu suka kisah hijrah seperti ini, jangan lupa bagikan ke teman-temanmu. Siapa tahu, ini jadi jalan hidayah untuk orang lain juga 🌿

Tags:
#KisahHijrah #NurayIstiqbal #Mualaf #HijrahSejati #IslamItuIndah #HijrahPerempuan #KisahNyata #ViralHijrah #MantanAktrisMasukIslam

Share:

Friday, 28 February 2025

Niat Puasa, Niat Tarawih, dan Niat Witir: Panduan Lengkap

 



Puasa Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam, sedangkan salat Tarawih dan Witir adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini. Dalam pelaksanaannya, niat menjadi syarat utama agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai niat puasa, niat salat Tarawih, dan niat salat Witir.

Niat Puasa Ramadan

Niat puasa Ramadan harus dilakukan sebelum fajar, dan lebih utama jika diucapkan pada malam hari. Berikut adalah bacaan niatnya:

Niat Puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala."

Jika lupa mengucapkan niat di malam hari, niat dalam hati tetap diperbolehkan selama belum makan atau minum setelah waktu Subuh.

Niat Salat Tarawih

Salat Tarawih adalah ibadah sunnah yang dikerjakan setelah salat Isya selama bulan Ramadan. Biasanya, salat ini dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat dengan salam setiap dua rakaat.

Niat Salat Tarawih (untuk dua rakaat):

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُومًا / إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatat-tarawihi rak‘ataini (ma’muman/imaman) lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat salat sunnah Tarawih dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta’ala."

Niat Salat Witir

Salat Witir biasanya dilakukan setelah salat Tarawih sebagai penutup ibadah malam. Salat ini dapat dikerjakan satu rakaat, tiga rakaat, atau lebih dengan jumlah rakaat ganjil.

Niat Salat Witir (untuk satu rakaat):

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatal witri rak‘atan lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat salat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta’ala."

Niat Salat Witir (untuk tiga rakaat):

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatal witri tsalatsa raka‘atin lillahi ta’ala."

Artinya: "Saya niat salat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala."

Kesimpulan

Membaca niat sebelum beribadah adalah salah satu bentuk kesungguhan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Meskipun niat cukup dalam hati, mengucapkannya dapat membantu kita lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah. Semoga ibadah puasa, salat Tarawih, dan salat Witir kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Share:

Wednesday, 25 December 2024

Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Muslim: Pandangan dan Penjelasan Ulama

 




Hari ini, seluruh umat Kristiani dan Katolik di Indonesia merayakan Natal dengan penuh suka cita. Banyak masyarakat beragama non-Kristen turut mengucapkan selamat Natal kepada teman dan kerabatnya. Namun, bagi umat Muslim, pertanyaan tentang hukum mengucapkan selamat Natal sering muncul dan menimbulkan perdebatan. Bagaimana sebenarnya hukum mengucapkan selamat Natal dalam pandangan Islam? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama

Hukum mengucapkan selamat Natal di kalangan umat Muslim memang menjadi isu yang sering dibahas. Terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, ada yang memperbolehkannya dan ada pula yang melarangnya.

1. Pendapat yang Membolehkan Salah satu ulama yang memperbolehkan adalah Husein Ja'far Al Haddar. Dalam sebuah video di kanal YouTube SALAAM Indonesia, ia menjelaskan bahwa memberikan ucapan selamat Natal kepada umat Kristiani diperbolehkan berdasarkan beberapa landasan:

  • Surat Maryam Ayat 33
    Ayat ini menyebutkan ucapan keselamatan atas kelahiran Nabi Isa AS, yang juga diyakini sebagai salah satu nabi dalam Islam:

    "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup kembali." (QS Maryam: 33)

  • Hadits Tentang Penghormatan Rasulullah SAW
    Nabi Muhammad SAW pernah menghormati rombongan Yahudi yang membawa jenazah saat melewati masjid. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab bahwa meskipun keyakinannya berbeda, penghormatan tersebut dilakukan karena kita semua adalah manusia.

Husein Ja'far menegaskan bahwa ucapan selamat Natal tidak mengubah keyakinan seorang Muslim. Sebaliknya, ucapan tersebut mencerminkan penghormatan atas kelahiran Nabi Isa AS, yang juga merupakan nabi dalam Islam.

2. Pendapat yang Melarang Di sisi lain, Ustaz Adi Hidayat memiliki pandangan berbeda. Dalam kanal YouTube resminya, ia menyatakan bahwa mengucapkan selamat Natal tidak diperbolehkan. Alasannya adalah:

  • Natal dipahami sebagai bentuk ibadah yang melibatkan konsep ketuhanan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

  • Mengucapkan selamat Natal dianggap bertentangan dengan prinsip “La ilaha illallah” (Tiada Tuhan selain Allah).

Beliau juga mengacu pada Surat Al-Kafirun ayat 6: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku," sebagai landasan bahwa toleransi sebaiknya diwujudkan dengan membiarkan umat Kristiani merayakan ibadah mereka tanpa campur tangan dari umat Muslim.

Kesimpulan dan Sikap yang Bijak

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum mengucapkan selamat Natal bagi Muslim tergantung pada keyakinan masing-masing. Beberapa ulama seperti Husein Ja'far dan Quraish Shihab membolehkan dengan alasan menjaga hubungan baik antarumat beragama, sementara ulama lain seperti Ustaz Adi Hidayat melarang karena dianggap bertentangan dengan prinsip tauhid.

Perbedaan pendapat ini seharusnya tidak menjadi penyebab konflik atau perpecahan. Setiap Muslim bebas mengikuti pendapat yang sesuai dengan keyakinannya, selama tetap menjaga toleransi dan menghormati perbedaan. Pada akhirnya, menjaga keharmonisan antarumat beragama adalah hal yang utama.


Semoga artikel ini membantu menjawab pertanyaan terkait hukum mengucapkan selamat Natal bagi Muslim. Mari kita terus menjaga kedamaian dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Selamat Natal bagi yang merayakan!

Share:

Thursday, 15 August 2024

Cara Berbuat Baik Menurut Islam

https://www.wanjay.com/2023/04/berbuat-baik-dalam-ibadah-tips-dan-trik.html

 Berbuat baik dalam Islam berarti melakukan tindakan yang bermanfaat dan positif bagi orang lain, lingkungan, dan diri sendiri, sesuai dengan ajaran agama. Ini mencakup membantu sesama, bersikap ramah, menghormati orang tua, menjaga lingkungan, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat.

Dalam Islam, berbuat baik adalah salah satu bentuk ibadah dan wujud akhlak mulia yang sangat dianjurkan. Berikut beberapa cara berbuat baik menurut ajaran Islam:

  1. Berbuat Baik kepada Orang Tua: Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Dalam Al-Qur’an, surat An-Nisa ayat 36, disebutkan bahwa kita harus berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga, dan teman.

  2. Membantu Sesama: Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Membantu sesama, baik dalam bentuk materi maupun non-materi, sangat dianjurkan.

  3. Menjaga Lingkungan: Islam juga mengajarkan untuk berbuat baik kepada hewan dan tumbuhan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang menyayangi makhluk hidup, maka Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.

  4. Mengajarkan Ilmu: Menyebarkan ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bentuk kebaikan yang besar pahalanya. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan pahala yang terus mengalir.

  5. Bersikap Ramah dan Sopan: Menunjukkan akhlak yang baik, seperti bersikap ramah, sopan, dan menghormati orang lain, adalah bagian dari berbuat baik dalam Islam.

Dengan melakukan perbuatan baik, kita tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. 

Dalam Islam, berbuat baik kepada semua orang, termasuk non-Muslim, adalah dianjurkan. Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk bersikap adil dan berbuat baik kepada semua manusia tanpa memandang agama mereka. Dalam Al-Qur’an, surat Al-Mumtahanah ayat 8, Allah berfirman bahwa Dia tidak melarang umat Islam untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak memerangi mereka karena agama dan tidak mengusir mereka dari rumah mereka.

Nabi Muhammad SAW juga menunjukkan banyak contoh berbuat baik kepada non-Muslim. Beliau selalu bersikap ramah, adil, dan membantu siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang agama mereka.

Jadi, berbuat baik kepada non-Muslim adalah bagian dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya akhlak mulia dan keadilan.


Share:

Wednesday, 10 April 2024

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum: Arti, Jawaban, dan Waktunya

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum: Arti, Jawaban, dan Waktunya



Taqabbalallahu Minna Wa Minkum adalah ucapan yang sering dilontarkan umat Islam di bulan Ramadhan, khususnya saat Hari Raya Idul Fitri. Ucapan ini mengandung doa dan harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita dan seluruh umat Islam.

Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:

  • Taqabbalallahu: Semoga Allah menerima
  • Minna: Dari kita
  • Wa Minkum: Dan dari kalian

Secara keseluruhan, arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum adalah:

"Semoga Allah menerima amal ibadah dari kita dan kalian."

Jawaban dari Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:

  • Wa Antum Wa Barakallahu Fikum: "Semoga Allah menerima (amal ibadah) kalian juga dan semoga Allah memberkahi kalian."
  • Taqabbal Ya Karim: "Terimalah ya Allah yang Maha Mulia."
  • Aamiin Ya Rabbal Alamin: "Ya Allah Yang Maha Memelihara seluruh alam, kabulkanlah doa kami."

Waktu Mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:

Ucapan ini dapat diucapkan kapan saja, terutama di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Berikut beberapa waktu yang tepat untuk mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:

  • Setelah shalat fardhu: Ucapkan doa ini setelah selesai shalat fardhu, baik secara berjamaah maupun sendiri.
  • Saat bersilaturahmi: Ucapkan doa ini saat bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan tetangga.
  • Saat bertukar ucapan selamat: Ucapkan doa ini saat bertukar ucapan selamat Idul Fitri.
  • Di media sosial: Bagikan ucapan ini di media sosial untuk menyebarkan doa dan harapan baik.

Manfaat Mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:

  • Mengingatkan diri sendiri dan orang lain untuk selalu beramal ibadah.
  • Mendoakan agar amal ibadah diterima oleh Allah SWT.
  • Memperkuat tali persaudaraan antar umat Islam.
  • Menebarkan rasa cinta dan kasih sayang.

Semoga dengan mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, amal ibadah kita dan seluruh umat Islam diterima oleh Allah SWT.

Sumber:

Share:

Niat Zakat Fitrah Untuk diri Sendiri dan Niat Zakat Fitrah Untuk Keluarga

 

tribunnews.com

Berikut adalah niat zakat fitrah:

Niat zakat fitrah untuk diri sendiri:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardu karena Allah Ta'ala."

Niat zakat fitrah untuk keluarga:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي وَعَنْ جَمِيعِ مَنْ تَلْزَمُنِي نَفَقَتُهُمْ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardu karena Allah Ta'ala."

Niat zakat fitrah untuk orang lain:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ (sebutkan nama orang) فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebutkan nama orang) fardu karena Allah Ta'ala."

Catatan:

  • Niat zakat fitrah dapat dilafalkan dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
  • Niat zakat fitrah sebaiknya diucapkan saat mengeluarkan zakat fitrah.
  • Jika Anda tidak hafal niat zakat fitrah, Anda dapat membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ هَذَا مِنْ عِنْدِي فَاقْبَلْهُ مِنِّي

Artinya: "Ya Allah, ini dariku, maka terimalah dariku."

Semoga informasi ini bermanfaat.

Share: