BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Sunday, 1 June 2025

Susunan Pemain Final Liga Champions 2025: PSG vs Inter Milan, Duel Sengit di Allianz Arena

 


Final Liga Champions UEFA 2024/2025 akhirnya digelar! Dua raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan, akan saling berhadapan di partai puncak yang berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu dini hari, 1 Juni 2025 pukul 01.59 WIB.

Pertandingan ini menjadi sorotan dunia sepak bola, mengingat kedua tim menurunkan skuad terbaik mereka demi meraih trofi paling bergengsi di Eropa. Baik PSG maupun Inter Milan sama-sama tampil dengan kekuatan penuh dan formasi andalan masing-masing.

PSG Tampil Menyerang dengan Formasi 4-3-3

Pelatih Luis Enrique kembali mengandalkan formasi ofensif 4-3-3 untuk membawa Les Parisiens meraih gelar juara. Gianluigi Donnarumma tetap dipercaya sebagai penjaga gawang utama.

Di lini belakang, PSG memasang empat pemain bertahan: Achraf Hakimi dan Nuno Mendes sebagai full-back, serta Marquinhos dan Willian Pacho di posisi bek tengah. Sektor tengah diisi oleh trio gelandang muda berbakat, yakni Joao Neves, Vitinha, dan Fabian Ruiz.

Untuk lini serang, PSG menurunkan tiga pemain dengan kecepatan dan kreativitas tinggi: Desire Doue, Ousmane Dembele, serta Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi andalan baru mereka musim ini.

Susunan pemain PSG (4-3-3):
Gianluigi Donnarumma; Achraf Hakimi, Marquinhos, Willian Pacho, Nuno Mendes; Joao Neves, Vitinha, Fabian Ruiz; Desire Doue, Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia.
Pelatih: Luis Enrique (Spanyol)

Inter Milan Andalkan Formasi 3-5-2 yang Solid

Sementara itu, pelatih Simone Inzaghi tetap setia dengan formasi 3-5-2 yang telah membawa Inter ke final. Yann Sommer, yang tampil luar biasa di semifinal melawan Barcelona, kembali berdiri di bawah mistar gawang.

Pertahanan Nerazzurri diperkuat oleh trio Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, dan Benjamin Pavard. Meski Yann Bisseck tampil konsisten di laga sebelumnya, ia harus memulai laga dari bangku cadangan.

Lini tengah Inter dihuni oleh lima gelandang berpengalaman: Federico Dimarco dan Denzel Dumfries di sisi sayap, serta Henrikh Mkhitaryan, Hakan Calhanoglu, dan Nicolo Barella di tengah. Mereka bertugas menyuplai bola ke duet maut di lini depan, Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.

Susunan pemain Inter Milan (3-5-2):
Yann Sommer; Alessandro Bastoni, Francesco Acerbi, Benjamin Pavard; Federico Dimarco, Henrikh Mkhitaryan, Hakan Calhanoglu, Nicolo Barella, Denzel Dumfries; Lautaro Martinez, Marcus Thuram.
Pelatih: Simone Inzaghi (Italia)

Penutup: Laga Penentu Takhta Eropa

Final Liga Champions 2025 ini dipastikan akan menyajikan laga yang penuh tensi dan strategi. PSG dengan gaya menyerangnya akan diuji oleh ketangguhan pertahanan dan transisi cepat milik Inter Milan. Siapakah yang akan keluar sebagai juara Eropa musim ini? Kita tunggu hasil akhirnya!

Share:

Ketika Video Itu Menghancurkan Masa Depanku – Kisah dari Kota Kecil

 


Di sebuah kota kecil yang tenang di Jawa Timur, sebut saja namanya Laras, seorang siswi kelas 9 yang dikenal ceria dan rajin di sekolah. Ia tak pernah menyangka, satu keputusan impulsif akan membawa badai besar dalam hidupnya.

Laras menjalin hubungan dengan teman sekelasnya, Raka. Awalnya mereka hanya berteman biasa. Namun karena sering bersama dan merasa saling nyaman, benih cinta remaja mulai tumbuh.

Seperti remaja pada umumnya, mereka penasaran dan terbuai dengan rasa ingin tahu. Mereka sering bertukar pesan mesra, bahkan mulai melanggar batas-batas yang seharusnya belum mereka lewati. Suatu hari, ketika gedung olahraga sekolah sedang sepi, mereka memutuskan untuk bertemu di sana... dan melakukan hal yang tak seharusnya.

Tanpa mereka sadari, seseorang dari kejauhan merekam kejadian itu. Beberapa hari kemudian, video tersebut beredar di media sosial dan menjadi viral.

Nama Laras dan Raka tidak disebutkan secara langsung, tapi banyak yang mengenali mereka dari seragam sekolah dan lingkungan sekitar. Warganet heboh, berita menyebar lebih cepat daripada yang bisa mereka bayangkan. Sekolah, keluarga, bahkan seluruh kota menjadi gaduh.

Laras terpukul. Ia merasa hidupnya hancur.

“Aku hanya ingin jadi remaja biasa. Tapi sekarang semua memandangku seolah aku bukan manusia,” ucapnya sambil menangis dalam sebuah sesi konseling.

Pihak berwenang pun turun tangan. Meski masih di bawah umur, Laras dan Raka tetap diperiksa karena tindakan mereka masuk dalam kategori pelanggaran kesusilaan. Namun lebih dari itu, mereka adalah korban dari penyebar video — pelaku yang saat ini masih dalam penyelidikan.

🎓 Pelajaran dari Kisah Laras

  • Privasi adalah hak yang harus dijaga, bahkan ketika dalam hubungan.

  • Rasa cinta dan penasaran harus dibarengi dengan tanggung jawab dan batasan.

  • Jangan pernah merekam atau menyebarkan video pribadi orang lain. Itu bukan hanya tidak bermoral, tapi juga melanggar hukum.

 Catatan Penulis:

Cerita ini dibuat berdasarkan kejadian nyata yang viral di Indonesia, namun nama, tempat, dan beberapa detail telah disamarkan untuk menjaga privasi semua pihak dan menjadikannya sebagai pembelajaran bersama.

Share:

Friday, 30 May 2025

Menggemparkan! Ibu dan Anak Jadi Tersangka Video Asusila di Kuningan, Polisi Selidiki Dugaan Sindikat

 



Kuningan, Jawa Barat – Kasus video asusila yang melibatkan ibu dan anak kandung di Kuningan, Jawa Barat, mengejutkan publik dan menyulut keprihatinan mendalam. Kepolisian Resor Kuningan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, yang diduga kuat bermotif ekonomi dan kini tengah ditelusuri kemungkinan keterlibatan sindikat penyebaran konten dewasa ilegal.

Tiga Orang Jadi Tersangka, Termasuk Ibu dan Anak Kandung

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa, menyampaikan bahwa tiga orang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah:

  • SS (40) – Ibu

  • MR (20) – Anak kandung SS

  • KS (26) – Kerabat yang merekam video

“Mereka bertiga sepakat membuat video asusila tersebut. SS dan MR menjadi objek, sementara KS yang merekam,” ujar Putu, dikutip dari Kompas.id (4/10/2024).

Motif Ekonomi dan Rencana Jual Video ke Media Sosial

Video berdurasi 11 detik itu dibuat pada Rabu, 2 Oktober 2024, dan telah tersebar luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pengakuan para tersangka, video tersebut diperuntukkan untuk dijual secara daring, dengan harapan memperoleh keuntungan secara finansial.

“Ketiga tersangka mengakui video tersebut akan diperjualbelikan atau disebarkan ke media sosial agar ada yang tertarik membelinya. Jadi, memang ada motif ekonomi,” jelas Putu.

Penyelidikan Masih Berlanjut: Polisi Telusuri Jaringan dan Penyebar Pertama

Polisi saat ini masih menelusuri lebih dalam mengenai tujuan penyebaran video serta harga jual yang direncanakan. Tak hanya itu, aparat juga menyelidiki siapa pihak pertama yang menyebarluaskan video tersebut ke media sosial, serta potensi keterlibatan pihak lain.

“Kami masih mendalami kasus ini lebih lanjut. Untuk sementara, tiga orang sudah resmi menjadi tersangka dan ditahan,” tambah Putu.

Ancaman Hukuman Berat Menanti Pelaku

Ketiga tersangka dijerat dengan UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Berikut rincian pasal dan ancamannya:

  • SS dan MR: Dijerat Pasal 34, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda hingga Rp 5 miliar.

  • KS: Dijerat Pasal 29 dan 35, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar.

Bukan Kasus Pertama: Ibu dan Anak Sebelumnya Juga Terlibat Kasus Serupa

Kasus mengejutkan ini bukan yang pertama terjadi di Indonesia. Pada Juni 2024, Polda Metro Jaya juga mengungkap kasus serupa yang melibatkan ibu berinisial AK (26) dan anak lelakinya yang masih berusia 10 tahun. AK tergiur oleh janji imbalan uang dari akun media sosial, namun uang yang dijanjikan tak pernah diterima.

WCC Mawar Balqis: Jangan Hanya Lihat dari Motif Ekonomi

Sa’adah, Manajer Program Women Crisis Center Mawar Balqis, mengingatkan bahwa kasus ini tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi semata. Ia mendesak aparat untuk menyelidiki lebih dalam, termasuk potensi adanya sindikat penyebar video asusila.

“Di beberapa platform media sosial, ada grup-grup yang diduga jadi tempat jual beli video asusila. Ini harus diungkap dan ditindak tegas,” ujar Sa’adah.

Kesimpulan

Kasus video asusila yang melibatkan ibu dan anak di Kuningan ini membuka mata kita bahwa kejahatan digital terus berkembang dengan motif ekonomi sebagai dalih. Penyebaran konten dewasa ilegal bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyentuh sisi moral, psikologis, dan sosial masyarakat. Penanganan serius dan pengungkapan jaringan di baliknya menjadi tanggung jawab bersama, demi mencegah kasus serupa di masa depan.

Tag SEO: video asusila ibu dan anak, kasus asusila Kuningan, video dewasa dijual online, Polres Kuningan, kasus pornografi Indonesia, sindikat video asusila, hukum UU Pornografi

Share:

Blog Archive