Mengurangi Stres Keuangan
Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Kisah Pilu Suami Menalak Istri yang Selingkuh, Netizen: Tabah Bang!
Label Blogger: Pernikahan, Kisah Nyata, Viral
Sebuah video viral di Instagram (@feedgramindo) mengguncang media sosial. Video tersebut menampilkan momen mengharukan ketika seorang suami dengan tenang menjatuhkan talak kepada istrinya yang ketahuan berselingkuh. Peristiwa ini terjadi pada Senin (16/6/2025) dan telah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Adegan Mengharukan dalam Video
Dalam video yang beredar, sang suami terlihat tetap tegar meskipun hatinya hancur. Dengan suara mantap, dia mengucapkan talak:
"Kau ku talak, aku tak menyangka kau bisa berbuat seperti ini. Sekarang, kau tak punya hak lagi sebagai istriku."
Setelah itu, ia menyerahkan mantan istrinya kepada pria selingkuh sambil berpesan, "Aku serahkan dia padamu, jaga baik-baik." Pria selingkuh tersebut langsung memeluknya erat sambil meminta maaf, sementara sang istri hanya bisa menangis sebelum akhirnya pergi.
Reaksi Netizen: Salut dengan Ketegaran Suami
Video ini memicu ribuan komentar dari netizen. Banyak yang mengapresiasi sikap tenang sang suami meski dalam keadaan emosional.
"Salut sama ketegarannya, semoga diberi pengganti yang lebih baik."
"Sedih lihatnya, tapi ini pelajaran buat yang mau selingkuh."
"Tabah, Bang! Semoga Allah beri yang lebih baik."
Pelajaran dari Kisah Ini
Kejadian ini menjadi renungan banyak orang tentang pentingnya menjaga amanah dalam pernikahan. Selingkuh bukan hanya merusak rumah tangga, tetapi juga meninggalkan luka yang dalam.
Bagi yang ingin melihat video aslinya:Klik di sini
Viral! Anak Perempuan Pergoki Ibu Selingkuh dengan Oknum Polisi Polres Batanghari saat Bulan Puasa
KRW – Sebuah video viral di media sosial menghebohkan publik, terutama warga Jambi dan sekitarnya. Dalam video yang beredar, tampak seorang anak perempuan memergoki ibunya yang berprofesi sebagai bidan sedang berselingkuh dengan seorang oknum anggota Polres Batanghari. Peristiwa ini terjadi di saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa, sehingga menambah sorotan publik secara moral dan agama.
📹 Anak Rekam Langsung Aksi Selingkuh Ibunya
Video tersebut memperlihatkan suasana emosional yang sangat menyentuh. Sang anak, yang merekam kejadian itu sendiri, meluapkan kemarahan, rasa kecewa, dan luka batin kepada sang ibu serta oknum polisi yang diduga menjadi selingkuhannya.
Dalam video berdurasi singkat itu, anak perempuan tersebut mengatakan bahwa ibunya telah menceraikan suaminya dan meninggalkan anak-anaknya demi menjalin hubungan gelap dengan pria berseragam, yang diduga sudah berkeluarga dan memiliki anak pula di rumah.
"Sudah lama saya diam, tapi sekarang bulan puasa! Saya nggak bisa tahan lagi," ucap anak tersebut dalam video dengan suara bergetar penuh amarah.
⚖️ Dugaan Penyalahgunaan Jabatan & Kritik Sosial
Oknum polisi yang ada di dalam video terlihat hanya diam dan menghindari konfrontasi, sementara sang anak terus menyampaikan fakta-fakta menyakitkan yang ia alami. Warganet pun menilai bahwa tidak ada sanksi apapun yang dijatuhkan kepada oknum tersebut, yang memunculkan pertanyaan besar soal apakah aparat kebal hukum dalam kasus perselingkuhan.
Beberapa komentar menyebut bahwa kasus ini harus ditindaklanjuti oleh Propam Polri, karena menyangkut kode etik kepolisian dan kehormatan institusi.
💔 Korban Psikologis: Anak Jadi Saksi Luka
Yang paling menyayat hati dari video ini adalah kenyataan bahwa anaklah yang menjadi korban paling berat. Ia harus menerima kenyataan bahwa ibunya rela menghancurkan keluarga demi menjalin hubungan yang tidak halal. Rasa malu, kehilangan, dan trauma yang diderita oleh anak-anak seperti ini sering kali luput dari perhatian publik.
"Dia (ibu) lebih memilih laki-laki itu daripada anaknya sendiri," ucap perekam dalam nada getir.
📌 Fakta-Fakta Terkait Kasus Ini:
Pelaku perempuan adalah bidan.
Pria dalam video diduga adalah anggota aktif Polres Batanghari.
Perselingkuhan disebut sudah berlangsung lama.
Terjadi saat bulan Ramadan.
Tidak ada sanksi resmi yang diberlakukan terhadap pihak kepolisian hingga saat ini (per Agustus 2025).
Kisah viral ini menjadi peringatan sosial dan moral, bahwa perselingkuhan bukan hanya menghancurkan rumah tangga, tetapi juga masa depan anak-anak. Publik berharap pihak berwenang menindak tegas, terutama jika melibatkan aparat penegak hukum.
Jika tidak ada keadilan, wajar jika masyarakat mempertanyakan: Apakah hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas?
📢 Ikuti Perkembangan Berita Ini
Untuk kamu yang ingin tahu update terkini, follow akun media sosial @infoanakjambi yang rutin mengangkat isu-isu viral di Jambi dan sekitarnya.
Manado, Sulawesi Utara – Media sosial kembali dihebohkan dengan munculnya video penggerebekan seorang anggota kepolisian Polda Sulut berinisial Bripka D, yang diduga berselingkuh dengan seorang perempuan muda di sebuah kamar kos di kawasan Sario, Manado.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi, 26 Juli 2025, setelah malam sebelumnya Bripka D berpamitan kepada istrinya dengan alasan menemani tamu dari Mabes Polri ke sebuah kafe. Namun kenyataannya, ia justru tertangkap basah berada satu kamar dengan seorang wanita bernama Tia, yang disebut bekerja di tempat hiburan malam di kawasan Mantos.
Sang istri, Melody Putri, juga mengaku mendapat perlakuan kasar saat kejadian penggerebekan berlangsung. Ia mengalami lebam di tangan dan lengan, serta menemukan foto-foto mesra di dalam kamar tersebut, membuktikan bahwa hubungan antara suaminya dan Tia bukan baru terjadi sekali.
Lebih mengejutkan lagi, Melody menyebut bahwa ini merupakan laporan ketiganya ke Polda Sulut terkait KDRT dan perselingkuhan yang dilakukan Bripka D. “Selama 12 tahun pernikahan, 9 tahun di antaranya saya alami kekerasan, baik secara fisik maupun psikis,” tulis Melody dalam unggahannya.
Publik saat ini menantikan tindakan tegas dari Polda Sulut terhadap anggotanya. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban KDRT, bahkan jika pelaku berasal dari institusi penegak hukum.