BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Showing posts with label Pembunuhan. Show all posts
Showing posts with label Pembunuhan. Show all posts

Wednesday, 29 October 2025

Polres Karawang Ungkap Kasus Bayi Baru Lahir Tewas di Tirtamulya dalam Waktu 24 Jam

 

Polres Karawang Ungkap Kasus Bayi Baru Lahir Tewas di Tirtamulya dalam Waktu 24 Jam

Polres Karawang Ungkap Kasus Bayi Baru Lahir Tewas di Tirtamulya dalam Waktu 24 Jam

Karawang, Jawa Barat — 28 Oktober 2025

Polres Karawang berhasil mengungkap kasus tragis kematian seorang bayi baru lahir di Kampung Kalengkuku, Kecamatan Tirtamulya, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah laporan penemuan jenazah.

AKBP Fiki N. Ardiansyah, Kapolres Karawang, dalam konferensi pers pada Selasa (28/10/2025) mengatakan bahwa tim penyidik gabungan dari unit Reskrim, Samapta, dan Polsek bekerja cepat untuk menelusuri identitas korban dan para pelaku.

"Kasus ini berawal dari penemuan mayat bayi yang sudah menjadi buah bibir masyarakat di Kampung Kalengkuku. Setelah mendapat laporan, tim langsung mendatangi TKP dan berkoordinasi intensif untuk menelusuri identitas korban serta pelaku," ujar Kapolres.

Dalam penyelidikan cepat tersebut, penyidik berhasil mengidentifikasi dan menetapkan dua tersangka dalam kurun waktu satu kali 24 jam. Kedua pelaku yang diamankan berinisial MRB (20), laki-laki, warga Labanmulia, Kecamatan Tegalmulia; dan RDL (21), perempuan, warga Dusun Pasir Tanjung, Kecamatan Lemahabang.

Berdasarkan keterangan pelaku kepada penyidik, peristiwa memilukan itu terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. RDL melahirkan bayi tersebut di kediamannya di Pasir Tanjung. Namun, alih-alih merawat, pasangan ini justru melakukan tindakan yang mengakibatkan kematian sang bayi.

Menurut pengakuan, MRB dan RDL menutup mulut bayi dengan lakban hingga bayi tidak dapat bernapas dan meninggal dunia. Setelah itu, jasad bayi dibungkus menggunakan kain berwarna hitam dan biru sebelum ditemukan oleh warga setempat.

Kapolres menyampaikan bahwa penyidik masih mendalami motif di balik tindakan kedua pelaku dan kasus ini akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku dengan pasal-pasal yang relevan.

Peristiwa ini mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap anak dan penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan yang mengancam nyawa manusia, apalagi terhadap bayi yang tidak berdosa.

PolresKarawang BeritaKarawang Kriminal KasusBayi JawaBarat
Share:

Thursday, 16 October 2025

Terbongkar! Kisah Tragis di Balik Pembunuhan Anti Puspitasari oleh Febrianto

Terungkap! Motif Sebenarnya di Balik Aksi Brutal Febrianto Habisi Anti Puspitasari, Gara-Gara Permintaan Ditolak

Kasus pembunuhan tragis terhadap Anti Puspitasari (22) akhirnya menemukan titik terang. Pelaku bernama Febrianto mengaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal setelah permintaannya untuk berhubungan dua kali ditolak.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa keduanya pertama kali berkenalan melalui grup media sosial yang digunakan untuk praktik Open BO (Booking Order).

Anti yang ternyata menjalankan praktik prostitusi online tanpa sepengetahuan suaminya, Adi Rosadi (36), sepakat bertemu dengan Febrianto di Hotel Lendosis Palembang dengan tarif Rp300.000 untuk dua kali hubungan. Namun setelah hubungan pertama selesai, korban menolak permintaan kedua pelaku.

Penolakan itulah yang memicu emosi Febrianto hingga akhirnya menyumpal mulut korban dengan manset hitam, mencekiknya hingga tewas, lalu mengikat tangan korban dengan jilbab warna pink. Setelah memastikan korban tak bernyawa, pelaku membawa kabur handphone dan motor korban ke arah Banyuasin, tempat ia akhirnya ditangkap oleh polisi.

Kombes Pol Nandang Emyumin Wijaya, Kabid Humas Polda Sumsel, membenarkan penangkapan pelaku. Sementara itu, suami korban, Adi Rosadi, mengaku lega pelaku sudah ditangkap dan berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya,” ujar Adi dengan penuh haru.

 

YT @sriwijayapostvideo


 

Tag SEO Populer:

#AntiPuspitasari #Febrianto #Palembang #KasusPembunuhan #OpenBO #BeritaViral #KriminalHariIni #PolrestabesPalembang

Share:

Bagian 4: Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang — Polisi Terpaksa Tembak Betis Pelaku

Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang

Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang

Bagian 4 — Penangkapan dan pengakuan pelaku

Dipublikasi: | Sumber: Liputan Kepolisian

Proses penangkapan Febrianto, yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap wanita hamil bernama Anti Puspitasari, berlangsung dramatis. Saat hendak ditangkap di kawasan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, pada Rabu malam, 15 Oktober, pelaku sempat melakukan perlawanan sehingga personel kepolisian terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan yang mengenai betis kanannya.

Tim Jatanras Polda Sumsel bersama Satreskrim Polrestabes Palembang yang mengepung area tersebut berhasil menahan pelaku. Setelah dilumpuhkan, Febrianto langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa ke Mapolda Sumsel untuk proses penyidikan.

 

YT @tribun_jatim

Di Mapolda Sumsel, Febrianto tampak mengenakan baju tahanan oranye dengan perban putih melilit di betis kanannya. Wajahnya terlihat lebam dan langkahnya pincang saat digiring petugas menuju ruang konferensi pers.

"Motor di mana? Kamu buang atau kamu jual?" tanya petugas tegas.
"Saya enggak jual, Pak. Sumpah demi Allah saya enggak jual," jawab Febrianto.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku selama pelariannya terus dihantui bayangan korban. Ia merasa takut setiap malam namun tak berani menyerahkan diri. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan pelaku, termasuk ponsel dan sepeda motor milik korban.

Pihak kepolisian menegaskan penangkapan ini merupakan hasil kerja cepat tim gabungan yang telah memburu pelaku sejak kejadian pada Sabtu, 11 Oktober. Saat ini, Febrianto ditahan di Mapolda Sumsel untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.


Detail Penangkapan

  • Waktu: Rabu, 15 Oktober malam
  • Lokasi: Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin
  • Pelapor / Korban: Anti Puspitasari (wanita hamil)
  • Barang bukti: Ponsel korban, sepeda motor korban
  • Status pelaku: Ditahan di Mapolda Sumsel
Febrianto Anti Puspitasari Pembunuhan Palembang Polda Sumsel Penangkapan Dramatis
Share:

Wednesday, 15 October 2025

Ucapan Terakhir Anti Puspita ke Suami Sebelum Ditemukan Tewas di Hotel Palembang | Bagian 3

Ucapan Terakhir Anti Puspita ke Suami Sebelum Ditemukan Tewas di Hotel Palembang

Palembang, 13 Oktober 2025 — Kasus tragis menimpa seorang wanita muda bernama Anti Puspitasari alias AP (22) yang ditemukan tewas di sebuah kamar Hotel Lendosis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban yang diketahui sedang hamil muda ini sempat berpamitan kepada suaminya dengan kalimat terakhir yang kini terasa sangat memilukan.

Pamit Kerja Sebagai Driver Ojek Online

Menurut keterangan sang suami, Adi Rosadi (36), pada Jumat, 10 Oktober 2025, sekitar pukul 14.30 WIB, Anti sempat mengantarkan suaminya bekerja seperti biasanya. Setelah itu, ia berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai driver ojek online makanan.

“Abi, saya mau mangkal. Dia bilang mau narik Shopee Food atau Maxim,”
ungkap Adi mengenang percakapan terakhir dengan istrinya, dikutip dari akun Instagram @palembangjurnalis, Senin (13/10/2025).

Setelah berpamitan, komunikasi antara keduanya terputus total. Nomor ponsel Anti tidak lagi bisa dihubungi hingga malam hari, membuat keluarga merasa khawatir.

“Biasanya dia ngabarin posisinya di mana. Tapi kali ini enggak ada kabar sampai malam. Ditelepon juga enggak aktif,” tambah Adi.

 

Kamera CCTV

Ditemukan Tewas di Hotel

Kekhawatiran Adi berubah menjadi duka mendalam setelah mendapat kabar bahwa istrinya ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kamar hotel di Palembang, pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Yang lebih mengejutkan, Anti diketahui check-in bersama seorang pria lain sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

“Pastinya syok berat, rasanya seperti mimpi. Enggak percaya kalau dia bisa ke hotel sama pria lain,” ujar Adi dengan nada sedih.

Rumah Tangga Sempat Retak

Adi juga mengakui bahwa sebelum kejadian, rumah tangganya dengan Anti sempat dilanda konflik. Ia pernah memergoki istrinya berkomunikasi dengan pria lain, hingga keduanya hampir bercerai.

“Sudah pernah kejadian, saya marahi sampai hampir cerai,” tuturnya.

Namun, setelah Anti diketahui sedang hamil, hubungan keduanya membaik. Adi mengira istrinya telah berubah dan fokus pada keluarga. Ia tak menyangka sang istri masih menjalin komunikasi dengan pria lain yang kini diduga kuat terlibat dalam kasus kematian tersebut.

Harapan Sang Suami

Adi menuturkan bahwa ia dan Anti telah menikah selama dua tahun, dan dikaruniai seorang anak berusia 1 tahun 8 bulan. Meski perpisahan mereka diwarnai pengkhianatan, Adi berharap pelaku pembunuhan istrinya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

“Saya cuma ingin pelakunya dihukum seadil-adilnya. Karena dia sudah menghilangkan sosok ibu dari anak saya,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Kasus kematian Anti Puspitasari kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Masyarakat Palembang pun dikejutkan dengan peristiwa ini, yang menjadi peringatan keras tentang bahaya perselingkuhan dan dampak fatalnya terhadap rumah tangga.


Tag Populer:

#BeritaPalembang #KasusPembunuhan #AntiPuspitasari #BeritaViral #PalembangUpdate #TragediHotel #KematianMisterius #BeritaNasional

Share:

Tuesday, 14 October 2025

Kronologi Lengkap Wanita 22 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Palembang | Bagian 2

Fakta Baru Kasus Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Hotel Palembang

Fakta Baru Kasus Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Hotel Palembang: Tangan Terikat dan Mulut Disumpal

Palembang, Sumatera Selatan — Sabtu, 11 Oktober 2025

 


Kasus kematian tragis seorang wanita muda di Palembang kembali menyita perhatian publik. AP (22), warga Jalan Tegal Binangun, Kelurahan Plaju Darat, ditemukan meninggal dunia di kamar Hotel Lendosis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan IT II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (11/10/2025).

Dugaan Pembunuhan Sadis di Kamar Hotel

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, diduga kuat korban meninggal akibat dibunuh. Saat ditemukan, korban berada dalam kondisi tangan terikat, mulut disumpal pakaian, dan wajah tertutup bantal. Tubuhnya juga mengalami sejumlah luka lebam yang mengindikasikan adanya kekerasan sebelum meninggal dunia.

Pihak kepolisian memperkirakan korban telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan oleh karyawan hotel pada Sabtu sore pukul 15.00 WIB.

Ditemukan oleh Karyawan Hotel

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang karyawan hotel yang curiga karena korban tidak keluar kamar sejak pagi. Saat diperiksa, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Temuan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Kesedihan Keluarga Korban

Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU Talang Petai, Palembang, pada Minggu (12/10/2025) pagi. Sang ayah, Agus Nasi (56), mengatakan bahwa terakhir kali melihat anaknya pada Jumat (10/10/2025) sore sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, AP berpamitan hendak mengantarkan suaminya bekerja.

“Kami sempat mencari ke teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu keberadaannya,” ujar Agus, dikutip dari Sripoku.com.

Karena tak kunjung pulang dan nomor ponselnya tidak bisa dihubungi, keluarga sempat berpikir positif bahwa AP sedang berada di rumah temannya. Namun, duka mendalam datang ketika keluarga mendapat kabar dari Polrestabes Palembang bahwa AP ditemukan meninggal dunia di kamar hotel.

“Setelah mendengar berita itu, saya langsung mendatangi kantor polisi,” kata Agus dengan nada sedih.

Polisi Selidiki Pelaku dan Motif

Polisi masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku di balik kematian AP. Berdasarkan informasi sementara, korban diketahui sempat check-in bersama seorang pria yang kini sedang dicari untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sumber: Tribunnews.com

Share:

Wanita Hamil Muda Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Palembang | Bagian 1

Wanita Hamil Muda Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Palembang

Wanita Hamil Muda Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Palembang, Suami Syok dan Minta Pelaku Dihukum Berat

Palembang, Sumatera Selatan — Sabtu, 11 Oktober 2025

 


Kabar duka datang dari Kota Palembang. Seorang wanita yang sedang hamil muda ditemukan meninggal di salah satu kamar Hotel Lendosisi yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan pada Sabtu (11/10/2025).

Peristiwa tersebut mengguncang warga setempat. Suami korban mengaku sedang berada di tempat kerja saat menerima kabar bahwa istrinya telah meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB. Mendengar kabar itu, ia panik dan langsung meminta izin untuk menuju lokasi kejadian.

“Saya sedang bekerja, lalu dapat kabar dari bapak sekitar pukul 17.00 WIB kalau istri saya meninggal dunia,” ujar suami korban saat ditemui Tribun, Minggu (12/10/2025).

Setibanya di hotel, suami korban langsung dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk membantu proses penyelidikan. Ia juga menyatakan tidak pernah memiliki masalah rumah tangga dengan almarhumah.

“Seperti biasa tidak ada permasalahan antara kami. Tidak ada pesan atau perkataan terakhir dari almarhumah,” kata sang suami.

Berdasarkan informasi yang beredar, korban dilaporkan sempat melakukan check-in bersama seorang pria sebelum ditemukan meninggal. Hingga saat ini, kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian dan mencari bukti serta saksi terkait kasus tersebut.

Suami korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal sesuai hukum yang berlaku.

Sumber: Tribunnews.com

Share:

Thursday, 9 October 2025

Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawan Minimarket di Karawang Ditangkap

Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawan Minimarket di Karawang Ditangkap

Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawan Minimarket di Karawang Berhasil Ditangkap

Karawang — Selasa (laporan)

Tim gabungan Polres Karawang dan Resmob Polda Jawa Barat menangkap pelaku penganiayaan berat yang menyebabkan tewasnya seorang karyawan minimarket.

 

IG @info_karawang


Pelaku berinisial H (27) ditangkap di Alfamart Rest Area KM 72A, Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta. Penangkapan dilakukan oleh Tim Taktis Sanggabuana Polres Karawang bekerja sama dengan Resmob Polda Jabar.

Korban, yang berinisial DO (21), ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, wilayah Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, pada Selasa pagi.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kapolres Karawang, AKBP Fiki N. Ardiansyah, melalui Kasi Humas Ipda Cep Wildan, pelaku berhasil diamankan sehari setelah jasad korban ditemukan.

Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan pelaku melakukan perbuatan karena terdesak kebutuhan finansial. Pelaku mengajak korban ke rumahnya, kemudian melakukan tindakan kekerasan: mencekik dan membekap hingga korban meninggal dunia. Setelah korban tak bernyawa, pelaku diduga melakukan tindakan asusila terhadap korban dan mengambil sejumlah barang berharga milik korban, termasuk perhiasan dan telepon seluler.

Barang bukti yang diamankan:
  • 1 unit sepeda motor
  • 1 unit mobil
  • 2 unit handphone

Tim Taktis Sanggabuana yang dipimpin Ipda Heriansyah berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti. Saat ini tersangka dikenakan pasal terkait penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia (dikutip sebagai Pasal 351 KUHP) dan proses hukum selanjutnya akan dilaksanakan.

Kasi Humas menambahkan bahwa kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Purwakarta karena lokasi awal kejadian berada di wilayah hukum Purwakarta. "Karena tempat kejadian perkara awal berada di wilayah hukum Purwakarta, maka tersangka beserta barang bukti akan dilimpahkan ke Polres Purwakarta," ujar pihak kepolisian.

Catatan redaksi: Berita ini berdasarkan keterangan resmi kepolisian setempat. Perkembangan kasus dapat berubah seiring proses penyidikan.

Share:

Saturday, 13 September 2025

Tunggu di Luar Kamar, Suami Dengar Istri PSK-nya Tewas Dibunuh

Tragedi di Sidrap: Wanita PSK Tewas Dibunuh Pelanggan | Berita Terkini

Tragedi di Sidrap: Wanita PSK Tewas Dibunuh Pelanggan, Suami Sempat Menunggu di Luar

Dipublikasikan pada: 13 September 2025

Ilustrasi Kasus Pembunuhan PSK di Sidrap
Ilustrasi: TKP Kasus Pembunuhan PSK di Sidrap (Sumber: IG @feedgramindo)

SIDRAP - Sebuah kejadian tragis mengguncang Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) berinisial MKP (34), ditemukan tewas dibunuh oleh pelanggannya, YN (31), di dalam kamar sebuah wisma. Yang membuat kasus ini semakin kompleks, suami korban diketahui menyadari sepenuhnya aktivitas istrinya dan bahkan kerap menegurnya untuk berhenti.

Berdasarkan keterangan Kapolres Sidrap, AKBP Fantry Taherong, suami korban sudah berulang kali meminta istrinya menghentikan pekerjaan sebagai penyedia jasa layanan seksual atau open booking (BO). Bahkan, upaya persuasif tersebut sampai pada titik dimana suami korban telah menjatuhkan talak kepada MKP.

"Sudah ditegur berkali-kali untuk tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Keluarganya menasihati, saudaranya, bahkan suaminya. Justru malah suaminya sudah mentalak," ujar Fantry kepada awak media, Jumat (12/9/2025).

Suami Tunggu di Luar Saat Kejadian

Fakta mengejutkan terungkap bahwa pada malam kejadian, suami korban ternyata berada di lokasi. Ia diketahui mendampingi istrinya yang akan melayani pelaku, namun hanya menunggu di luar kamar.

"Tahu (kalau istrinya melayani tamu). Tapi seluruh komunikasi dan pemesanan tidak pernah diakses oleh suami. Semua istrinya yang mengatur. Pertemuan, uang, pembayaran," jelas Kapolres Fantry.

Pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut keterkaitan dan keterlibatan suami korban dalam peristiwa pembunuhan ini. Saat ini, status suami korban masih sebagai saksi untuk dimintai keterangan.

"Kita sudah periksa handphone korban, saudara dari korban, belum ada keterangan yang mengarah pada tindak pidana lain seperti TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). Dia (suami korban) tidak menawarkan apa-apa dan dia tidak juga sebagai mucikari," tegas Fantry.

Cekcok Tarif Layanan Seksual Jadi Pemicu

Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 21.00 WITA di salah satu wisma di Kecamatan Dua Pitue, Sidrap. Motif pembunuhan dipicu oleh perselisihan mengenai tarif jasa layanan seksual.

Kapolres memaparkan kronologi bahwa pelaku (YN) dan korban (MKP) awalnya sepakat dengan tarif open BO sebesar Rp 600.000 untuk durasi satu jam. Keduanya kemudian melakukan hubungan seksual satu kali.

Usai sekali berhubungan, pelaku meminta dilayani kembali dengan alasan masih tersisa waktu 25 menit. Korban kemudian meminta agar dibayar terlebih dahulu untuk layanan tambahan.

"Korban sampaikan bahwa 'saya dibayar dulu'. Tersangka bilang, 'kan baru satu kali. Dan ini masih ada 25 menit, bagaimana kalau saya bayar setengah, artinya kalau kau tidak mau layani saya bayar Rp 300 ribu saja'," jelas Fantry menirukan percakapan yang terjadi.

Perselisihan inilah yang diduga memicu emosi pelaku hingga akhirnya melakukan penganiayaan yang berujung pada kematian MKP.

Share:

Thursday, 11 September 2025

Tragedi di Bangkalan: Kakak-Adik Bunuh Ayah Tiri, Motifnya Kesal Ibu Menikah Lagi

Tragedi di Bangkalan: Kakak-Adik Bunuh Ayah Tiri, Motifnya Kesal Ibu Menikah Lagi

Tragedi di Bangkalan: Kakak-Adik Bunuh Ayah Tiri, Motifnya Kesal Ibu Menikah Lagi

Dipublikasikan pada: 10 September 2025 | Kategori: Hukum & Kriminal

Sebuah aksi nekat yang mengerikan terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Seorang ayah tiri, M, tewas dibacok oleh anak tirinya sendiri di hadapan ibu kandungnya. Motif di balik tragedi ini disebut-sebut karena kesal sang ibu menikah lagi setelah ditinggal merantau oleh ayah kandung mereka.

Kronologi Mengerikan di Jalan Raya Desa Macajah

Peristiwa berdarah ini terjadi pada Selasa, 9 September 2025, sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, korban M yang berprofesi sebagai warga Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi, sedang membonceng istrinya, SF, yang tak lain adalah ibu kandung dari pelaku.

Dalam sekejap, suasana tenang itu berubah menjadi horor. KD, bersama adiknya RMA, menghadang dan melakukan pembacokan berulang kali terhadap M hingga tewas. Aksi brutal itu terjadi di Jalan Raya Desa Macajah, tepat di depan mata ibu mereka sendiri.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengonfirmasi bahwa polisi telah mengamankan pelaku utama KD dan menyita barang bukti berupa sebilah celurit lengkap dengan selongsongnya. Senjata tajam itulah yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

Motif Pelaku: Anggap Ibu Selingkuh dan Tinggalkan Keluarga

Apa yang mendorong anak-anak untuk melakukan pembunuhan keji terhadap ayah tirinya?

Motifnya berawal dari persepsi keliru tentang hubungan ibunya. KD mengaku sangat kesal setiap kali melihat korban, M, membonceng ibunya. Ia masih menganggap ibunya, SF, adalah istri sah dari ayah kandungnya yang merantau bekerja ke Ambon.

Padahal, menurut penjelasan polisi, pernikahan siri antara SF dan ayah kandung pelaku telah usai dengan perceraian. Sudah lima tahun SF meninggalkan rumah dan memutuskan untuk menikah siri dengan korban, M. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak yang kini berusia 4 tahun.

Namun, kenyataan pahit itu tidak bisa diterima oleh KD. Ia bersikukuh bahwa ibunya telah berselingkuh dengan korban dan dianggap tega meninggalkan dia serta tiga saudara kandungnya. Dendam yang dipendam bertahun-tahun akhirnya meledak dalam aksi nekat tersebut.

Korban sempat menunjukkan sikap baiknya dengan memberi uang Rp 300.000 kepada pelaku tidak lama sebelum terjadi pembacokan. Namun, tindakan itu sama sekali tidak meredam niat jahat pelaku.

Korban Sempat Berbuat Baik sebelum Dibunuh

Yang membuat pilu, Kapala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menyatakan bahwa hubungan korban dengan anak-anak tirinya baik-baik saja.

Bahkan, tidak lama sebelum peristiwa pembacokan terjadi, korban sempat menunjukkan sikap baiknya dengan memberi uang Rp 300.000 kepada KD. Tindakan itu sama sekali tidak meredam niat jahat pelaku yang sudah terlanjur dipenuhi rasa benci dan dengki.

Balita berusia 4 tahun, buah hati dari perkawinan SF dan M, juga turut menjadi saksi hidup dalam tragedi tersebut karena ikut dibonceng saat kejadian.

Ancaman Hukum Pidana Mati bagi Pelaku

Akibat perbuatannya, tersangka KD kini terancam hukuman yang sangat berat. Polisi menjeratnya dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang ancamannya hukuman mati atau seumur hidup.

Selain itu, juga Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara 15 tahun, serta Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan beramai-ramai dengan ancaman pidana penjara 20 tahun.

Proses penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap setiap detail peristiwa dan melengkapi barang bukti. Keluarga dari kedua pihak kini harus berhadapan dengan duka yang mendalam akibat dari tragedi yang sebenarnya bisa dihindari ini.

Kesimpulan: Tragedi ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga dan penerimaan terhadap perubahan dinamika hubungan keluarga. Dendam dan persepsi keliru dapat berujung pada tindakan kriminal yang merugikan banyak pihak.

Artikel ini dilaporkan oleh Tribun X, menghadirkan berita lokal untuk Indonesia.

© 2025 - All Rights Reserved

Share:

Saturday, 23 August 2025

Wanita Tewas Dibunuh Selingkuhan Usai Ngeseks di Kos

Wanita Tewas Dibunuh Selingkuhan Usai Ngeseks di Kos

Seorang wanita berinisial MTW (25), warga Desa Satriyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas di kamar kos di Jalan Kedondong, Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Korban mengenakan kaus oblong biru dan celana jins saat ditemukan. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Sumber

Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly membenarkan penemuan mayat tersebut dan menyebut bahwa pihaknya masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Sumber

Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr. Bernard Theodore Ratulangi, mengatakan bahwa dari pemeriksaan luar, ditemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban. Luka tersebut diduga akibat benda tumpul. Sumber

Polisi kemudian menangkap MKS (29), warga Sanankulon, sebagai tersangka pembunuhan. Tersangka merupakan selingkuhan korban, meskipun korban masih memiliki suami. Sebelum kejadian, korban dan pelaku sempat mengonsumsi minuman keras dan berhubungan intim di kamar kos. Setelah itu, keduanya terlibat pertengkaran, yang berujung pada penganiayaan hingga korban tewas. Sumber

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sumber

 

Foto TKP Kamar Kos Blitar
Foto: Fima Purwanti/detikJatim

Share:

Thursday, 21 August 2025

Kacab Bank di Jakarta Diculik dan Dibunuh – Motif dan Fakta Lengkap

Kacab Bank di Jakarta Diculik dan Dibunuh – Motif dan Fakta Lengkap

Seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank di Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (37), tewas secara tragis setelah diculik di area parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur. Jasad Ilham kemudian ditemukan terkubur di Serang Baru, Kabupaten Bekasi—dalam kondisi mengenaskan dengan tangan, kaki, dan mata terikat lakban.

 

Mohamad Ilham Pradita


Mohamad Ilham Pradita (Foto: dok. Istimewa)


Empat pelaku penculikan berhasil dibekuk oleh tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya. Mereka terdiri dari AT, RS, RAH—semuanya diamankan di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat—dan RW, yang ditangkap setelah tiba di Nusa Tenggara Timur, diduga saat mencoba melarikan diri.

Menurut pihak kepolisian, keempat orang ini merupakan pelaku yang menculik korban, bukan yang secara langsung melakukan pembunuhan. Penyelidikan masih terus dijalankan untuk mengungkap pelaku lain, termasuk eksekutor dan otak di balik aksi ini, serta motif sesungguhnya.

Ringkasan Fakta Utama

Korban Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala KCP bank di Jakarta Pusat
Lokasi Penculikan Parkiran pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur
Penemuan Jasad Ditemukan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, dengan kondisi ikatan lakban
Jumlah Pelaku Ditangkap Empat orang—pelaku penculikan, bukan eksekutor pembunuhan
Penanganan Polisi Penyidikan masih berjalan: mencari pelaku lainnya, motif, dan otak kriminal
Status Kasus Sedang pengembangan lebih lanjut oleh Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jaktim

Sumber: Detik News

Share:

Disclaimer

Disclaimer
Ketentuan Penggunaan Konten di kedungmundukrw.blogspot.com