BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Friday, 17 October 2025

Andai Hidup Lagi... Jalur Kereta Rengasdengklok–Cikampek Bisa Jadi Ikon Baru Jawa Barat

Sejarah Jalur Kereta Api Rengasdengklok–Tanjungpura: Jejak Trem Zaman Hindia Belanda

🚂 Jalur Kereta Api Rengasdengklok–Tanjungpura: Jejak Trem Zaman Hindia Belanda di Karawang

Pernahkah kamu membayangkan kalau dulu, di masa Hindia Belanda, kereta api pernah melintasi wilayah Rengasdengklok hingga Tanjungpura? Ya, jauh sebelum era jalan raya modern, jalur kereta ini menjadi urat nadi pengangkutan hasil bumi di Karawang bagian utara. Kini, jalur tersebut sudah lama tak beroperasi, namun jejak sejarahnya masih tersisa di hati masyarakat setempat.

 

Jalur kereta Karawang Rengasdengklok Cikampek
Karawang–Cikampek, Karawang–Rengasdengklok , dan Cikampek–Cilamaya https://id.wikipedia.org/

🕰️ Sejarah Singkat Jalur

Jalur ini dibangun oleh perusahaan kereta Belanda Staatsspoorwegen (SS) pada masa kolonial antara tahun 1909 hingga 1920. Awalnya, jalur ini termasuk lintas cabang yang berfungsi sebagai jalur trem pengangkut hasil pertanian, terutama padi dari wilayah Karawang utara menuju pelabuhan dan pasar di Batavia (sekarang Jakarta).

Selama beberapa dekade, kereta trem ini menjadi andalan masyarakat pedesaan untuk mobilitas barang dan orang. Namun, seiring berjalannya waktu dan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor, jalur ini mulai sepi penumpang. Akhirnya, jalur ini ditutup bertahap antara tahun 1981 dan 1984.

⚙️ Data Teknis Jalur Trem Karawang

KeteranganDetail
JenisLintas cabang
SistemJalur trem
StatusTidak beroperasi
TerminusKarawang – Cikampek
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Dibuka1909–1920
Ditutup1981 dan 1984
Pemilik saat iniPT Kereta Api Indonesia
OperatorWilayah Aset I Jakarta
Panjang rel76,572 km (47,58 mil)
Lebar sepur600 mm (1 ft 11+5⁄8 in)
Kecepatan operasi20 – 30 km/jam

🚉 Kondisi Saat Ini

Sekarang, jalur kereta Rengasdengklok–Tanjungpura sudah menjadi bagian dari sejarah. Sebagian besar relnya tertimbun tanah, dijadikan jalan desa, atau bahkan dibangun rumah di atasnya. Namun di beberapa titik — terutama di sekitar Kutawaluya, Rengasdengklok, dan Tanjungpura — masyarakat masih bisa menemukan sisa-sisa bantalan rel, jembatan kecil, dan bekas stasiun lama yang kini tinggal reruntuhan.

🌾 Nilai Sejarah dan Potensi Revitalisasi

Walaupun sudah mati sejak lama, jalur ini menyimpan nilai sejarah dan potensi wisata yang besar. Bila pemerintah mau, jalur ini bisa dihidupkan kembali untuk:

  • Jalur wisata sejarah trem Hindia Belanda,
  • Angkutan hasil pertanian, atau
  • Transportasi lokal penghubung antar-kecamatan di Karawang utara.

Dengan proyek-proyek seperti revitalisasi jalur Cipatat–Padalarang yang kini sedang dikaji, siapa tahu suatu hari nanti Rengasdengklok–Tanjungpura bisa kembali hidup, menghubungkan masa lalu dan masa depan.

🏁 Penutup

Jalur kereta api Rengasdengklok–Tanjungpura bukan sekadar rel besi yang tertimbun tanah, tapi simbol perjalanan sejarah panjang Karawang — dari masa kolonial hingga modern. Meskipun kini hanya tinggal kenangan, semangatnya tetap hidup di antara cerita warga dan jejak yang tersisa di tanah padi Karawang.

Sumber:
- Arsip sejarah Staatsspoorwegen Hindia Belanda
- PT Kereta Api Indonesia
- Dokumentasi Komunitas Sejarah Karawang

Tag: #Karawang #Rengasdengklok #Tanjungpura #KeretaApi #SejarahKarawang #TremHindiaBelanda #Infrastruktur #KAI #JalurMati #Transportasi

Share:

Thursday, 16 October 2025

Terbongkar! Kisah Tragis di Balik Pembunuhan Anti Puspitasari oleh Febrianto

Terungkap! Motif Sebenarnya di Balik Aksi Brutal Febrianto Habisi Anti Puspitasari, Gara-Gara Permintaan Ditolak

Kasus pembunuhan tragis terhadap Anti Puspitasari (22) akhirnya menemukan titik terang. Pelaku bernama Febrianto mengaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal setelah permintaannya untuk berhubungan dua kali ditolak.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa keduanya pertama kali berkenalan melalui grup media sosial yang digunakan untuk praktik Open BO (Booking Order).

Anti yang ternyata menjalankan praktik prostitusi online tanpa sepengetahuan suaminya, Adi Rosadi (36), sepakat bertemu dengan Febrianto di Hotel Lendosis Palembang dengan tarif Rp300.000 untuk dua kali hubungan. Namun setelah hubungan pertama selesai, korban menolak permintaan kedua pelaku.

Penolakan itulah yang memicu emosi Febrianto hingga akhirnya menyumpal mulut korban dengan manset hitam, mencekiknya hingga tewas, lalu mengikat tangan korban dengan jilbab warna pink. Setelah memastikan korban tak bernyawa, pelaku membawa kabur handphone dan motor korban ke arah Banyuasin, tempat ia akhirnya ditangkap oleh polisi.

Kombes Pol Nandang Emyumin Wijaya, Kabid Humas Polda Sumsel, membenarkan penangkapan pelaku. Sementara itu, suami korban, Adi Rosadi, mengaku lega pelaku sudah ditangkap dan berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya,” ujar Adi dengan penuh haru.

 

YT @sriwijayapostvideo


 

Tag SEO Populer:

#AntiPuspitasari #Febrianto #Palembang #KasusPembunuhan #OpenBO #BeritaViral #KriminalHariIni #PolrestabesPalembang

Share:

Bagian 4: Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang — Polisi Terpaksa Tembak Betis Pelaku

Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang

Detik-Detik Penangkapan Dramatis Febrianto, Pembunuh Wanita Hamil di Palembang

Bagian 4 — Penangkapan dan pengakuan pelaku

Dipublikasi: | Sumber: Liputan Kepolisian

Proses penangkapan Febrianto, yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap wanita hamil bernama Anti Puspitasari, berlangsung dramatis. Saat hendak ditangkap di kawasan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, pada Rabu malam, 15 Oktober, pelaku sempat melakukan perlawanan sehingga personel kepolisian terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan yang mengenai betis kanannya.

Tim Jatanras Polda Sumsel bersama Satreskrim Polrestabes Palembang yang mengepung area tersebut berhasil menahan pelaku. Setelah dilumpuhkan, Febrianto langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa ke Mapolda Sumsel untuk proses penyidikan.

 

YT @tribun_jatim

Di Mapolda Sumsel, Febrianto tampak mengenakan baju tahanan oranye dengan perban putih melilit di betis kanannya. Wajahnya terlihat lebam dan langkahnya pincang saat digiring petugas menuju ruang konferensi pers.

"Motor di mana? Kamu buang atau kamu jual?" tanya petugas tegas.
"Saya enggak jual, Pak. Sumpah demi Allah saya enggak jual," jawab Febrianto.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku selama pelariannya terus dihantui bayangan korban. Ia merasa takut setiap malam namun tak berani menyerahkan diri. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan pelaku, termasuk ponsel dan sepeda motor milik korban.

Pihak kepolisian menegaskan penangkapan ini merupakan hasil kerja cepat tim gabungan yang telah memburu pelaku sejak kejadian pada Sabtu, 11 Oktober. Saat ini, Febrianto ditahan di Mapolda Sumsel untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.


Detail Penangkapan

  • Waktu: Rabu, 15 Oktober malam
  • Lokasi: Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin
  • Pelapor / Korban: Anti Puspitasari (wanita hamil)
  • Barang bukti: Ponsel korban, sepeda motor korban
  • Status pelaku: Ditahan di Mapolda Sumsel
Febrianto Anti Puspitasari Pembunuhan Palembang Polda Sumsel Penangkapan Dramatis
Share:

Disclaimer

Disclaimer
Ketentuan Penggunaan Konten di kedungmundukrw.blogspot.com