 |
Pexels/Daniel Reche |
Karawang – Sebuah kasus memilukan kembali mencoreng dunia hukum dan keadilan di Indonesia. Seorang mahasiswi di Kabupaten Karawang diduga menjadi korban pemerkosaan oleh kenalan pria yang baru dikenalnya melalui media sosial. Namun ironisnya, saat melapor ke pihak kepolisian, korban justru mendapat respons yang tidak memihak dan mengecewakan.
Mahasiswi berinisial H itu mengaku mengalami pemerkosaan oleh seorang pria yang awalnya mengajaknya bertemu untuk membicarakan kerja sama bisnis. Namun, pertemuan tersebut berubah menjadi mimpi buruk ketika pelaku justru menyerangnya dan melakukan tindakan bejat di sebuah kamar hotel.
Setelah kejadian, korban yang mengalami trauma berat memberanikan diri melapor ke polisi. Sayangnya, bukannya mendapatkan perlindungan hukum dan keadilan, korban justru diarahkan untuk "berdamai" dengan pelaku. Bahkan, muncul dugaan bahwa salah satu anggota polisi menyarankan agar pelaku menikahi korban—hanya dalam satu hari—sebagai bentuk penyelesaian perkara.
Respons Masyarakat dan Pendamping Hukum
Kasus ini langsung menyulut amarah publik, terutama aktivis perempuan dan LSM pendamping korban kekerasan seksual. Mereka mengecam keras pendekatan "damai" yang dianggap memperparah luka korban dan melecehkan nilai keadilan. Mereka menegaskan bahwa pernikahan tidak bisa dijadikan solusi atau pengampunan untuk tindak pemerkosaan.
Pendamping hukum korban juga menambahkan bahwa proses hukum harus tetap berjalan, dan pelaku harus dihukum sesuai peraturan yang berlaku. Mereka juga menuntut adanya evaluasi terhadap oknum polisi yang menyarankan penyelesaian yang tidak manusiawi tersebut.
Desakan Penegakan Hukum Tanpa Intervensi
Kasus ini membuka kembali perdebatan soal lemahnya perlindungan hukum terhadap korban kekerasan seksual di Indonesia. Banyak pihak menyerukan revisi terhadap sistem penanganan kasus kekerasan seksual, termasuk perlunya pelatihan khusus bagi aparat agar lebih sensitif dan berpihak kepada korban.
Sampai saat ini, publik terus menyoroti kasus ini dan menuntut transparansi dari pihak kepolisian. Apakah keadilan akan benar-benar ditegakkan, atau kasus ini akan kembali menjadi potret kelam hukum di negeri ini?
Tag SEO: pemerkosaan karawang, korban kekerasan seksual, kasus hukum indonesia, polisi minta damai, pernikahan satu hari, berita viral karawang, mahasiswi diperkosa, keadilan untuk korban
0 comments:
Post a Comment