BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Thursday 30 November 2023

Jalan Klari Macet Panjang Buruh Blokade Interchange Karawang Timur

 


Aliansi buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kabupaten Karawang menuntut perubahan upah. Kali ini, aksi dilakukan di Jalan Interchange Karawang Timur. 

Buruh memblokir jalan dari berbagai sisi di lampu merah Klari. 

Akibatnya, terjadi kemacetan panjang baik dari arah Klari menuju Karawang, maupun sebaliknya. Lamanya kemacetan, membuat pengguna jalan keluar dan mematikan mesin mobil.

Ketua DPC FSPLem SPSI Karawang Abbas Purnama menyampaikan terdapat dua tuntutan yang akan disampaikan kepada Pj. Gubernur Jawa Barat. 

“Kita dalam rangka menuntut Gubernur Jawa Barat untuk menetapkan SK UMK kabupaten atau kota sesuai bupati atau walikota. Kita tidak mau SK UMP di Jawa Barat menggunakan PP Nomor 51. Kalau misalnya buruh tidak setuju silahkan unjuk rasa jadi kita tunjukkan dengan melumpuhkan ekonomi Jawa Barat. 

Kami bergabung dengan Bekasi, Purwakarta untuk ke Bandung. Kedua, tuntutan kita upah minimum di atas masa kerja 1 tahun untuk diberikan SK,” ujarnya, Rabu (29/11).

Ia menambahkan, aksi ini merupakan aksi gabungan bersama serikat buruh dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat. 

Seluruh peserta aksi berangkat menggunakan motor dan aksi ini akan dilakukan hingga Kamis (30/11).

“Kalau sampai di Purwakarta malam, maka kami akan melanjutkan aksi di esok hari. Kita dari berbagai elemen marah atas sikap Pj Gubernur yang arogan, kita sudah memberikan surat sampai tiga kali. 

Bukan hanya di Karawang saja tapi kita juga bertemu Bekasi, Purwakarta, Subang, Karawang, dan daerah yang lainnya,” tambahnya.

Abbas mengaku ketika dua tuntutan tidak dipenuhi oleh Pj Gubernur maka akan mengadakan aksi susulan. 

Meski begitu ia belum menjelaskan untuk waktu pelaksaan aksi susulan. Ia melanjutkan aksi susulan dapat berupa mogok kerja secara serentak. 

“Selama tuntutan kita belum terpenuhi akan terus melakukan aksi sampai gubernur menetapkan upah minimun sesuai rekomendasi bupati atau walikota. Selanjutnya kita menunggu instruksi dari federasi untuk aksi ke depan. Kita harapannya gubernur berpihak pada rakyatnya khususnya buruh karena buruh ini penunjang ekonomi paling besar di Jawa Barat,” imbuhnya.

Adanya pemblokiran jalan itu berdampak pada pengguna jalan. Salah satu pengguna jalan, Hasan Beri mengaku perjalanan menjadi terganggu. Ia menyampaikan sedang melakukan perjalanan pengiriman semen kepada konsumen. “Saya merasa terganggu dengan kemacetan hari ini. Saya mau mengantarkan semen juga jadi terhambat waktunya,” tutupnya. (nad)

Sumber Radar Karawang

Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive