Sigiriya, juga dikenal sebagai “Batu Singa,” memiliki sejarah yang kaya dan menarik.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang sejarah Sigiriya:
- Asal Usul: Sigiriya awalnya adalah sebuah hutan besar yang kemudian menjadi bukit setelah badai dan tanah longsor. Bukit ini dipilih oleh Raja Kashyapa (477–495 M) sebagai ibu kota barunya1.
- Pembangunan Istana: Raja Kashyapa membangun istananya di puncak batu ini dan menghiasi sisi-sisinya dengan fresco berwarna-warni. Di sebuah dataran kecil sekitar setengah jalan ke atas batu, ia membangun gerbang besar berbentuk singa yang memberi nama tempat ini: Sigiriya, yang berarti Batu Singa1.
- Penggunaan Setelah Kematian Raja: Setelah kematian Raja Kashyapa, ibu kota dan istana kerajaan ditinggalkan. Tempat ini kemudian digunakan sebagai biara Buddha hingga abad ke-141.
- Penghuni Awal: Ada bukti jelas bahwa banyak tempat perlindungan batu dan gua di sekitar Sigiriya dihuni oleh biksu dan pertapa Buddha sejak abad ke-3 SM. Tempat perlindungan ini dibuat di bawah batu besar dengan tepi tetesan yang diukir di sekitar mulut gua1.
- Grafiti Kuno: Dinding cermin di Sigiriya mengandung grafiti yang dibuat oleh pengunjung yang datang untuk mengagumi istana dan lukisannya. Grafiti ini berasal dari abad ke-6 Masehi dan memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya Sri Lanka kuno1.
Sigiriya sekarang adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu contoh terbaik dari perencanaan kota kuno.
Istana yang dibangun di atas batu Sigiriya adalah prestasi luar biasa dalam bidang teknik dan arsitektur. Dirancang oleh Raja Kashyapa sebagai kediaman dan benteng kerajaan, istana ini memiliki beberapa fitur dan fungsi yang membuatnya unik dan mengesankan. Beberapa fitur dan fungsi tersebut adalah:
- Lokasi Istana: Istana ini terletak di puncak datar batu, sekitar 180 meter (590 kaki) di atas dataran sekitarnya. Ini memberikan raja pemandangan panorama wilayahnya dan juga keuntungan strategis atas setiap penyerang. Istana ini memiliki waduk yang dipotong di batu yang masih menyimpan air hingga hari ini, menyediakan sumber air segar bagi penghuninya.
- Benteng: Istana ini dikelilingi oleh benteng, yang merupakan area tertutup yang diperkuat untuk melindungi raja dan istananya dari musuh. Benteng ini memiliki lima gerbang, masing-masing dengan desain dan fungsi yang berbeda. Gerbang yang paling terkenal adalah Gerbang Singa, yang terletak di sisi utara batu. Gerbang ini terdiri dari struktur bata besar dengan dua cakar singa raksasa yang mengapit pintu masuk. Kepala singa, yang dulu menjulang di atas gerbang, telah hancur, tetapi cakarnya masih tetap ada. Gerbang Singa melambangkan kekuatan dan otoritas raja, dan juga memberi batu ini namanya: Sigiriya, yang berarti Batu Singa.
- Fresco: Istana ini juga dihiasi dengan fresco yang indah, yaitu lukisan di atas plester. Fresco yang paling terkenal adalah Sigiriya Damsels, yang terletak di dinding barat batu. Fresco ini menggambarkan 21 sosok wanita, yang diyakini sebagai bidadari atau wanita kerajaan. Fresco ini terkenal karena warnanya yang cerah, pose yang anggun, dan detail yang indah. Mereka dianggap sebagai beberapa contoh seni kuno Sri Lanka yang terbaik.
- Dinding Cermin: Istana ini juga memiliki dinding cermin, yang merupakan permukaan yang dipoles dari plester putih. Dinding cermin ini memantulkan cahaya dan gambar fresco, menciptakan efek visual yang menakjubkan. Dinding cermin ini juga mengandung grafiti, yaitu tulisan yang dibuat oleh pengunjung yang datang untuk mengagumi istana dan lukisannya. Grafiti ini berasal dari abad ke-6 Masehi dan memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya Sri Lanka kuno. Beberapa grafiti adalah puisi yang memuji keindahan Sigiriya Damsels, sementara yang lain adalah komentar tentang istana dan sekitarnya.
Itulah beberapa fitur dan fungsi dari istana yang dibangun di atas batu Sigiriya oleh Raja Kashyapa. Istana ini adalah mahakarya teknik dan seni kuno yang mencerminkan visi dan ambisi raja. Sekarang, Sigiriya adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu atraksi wisata paling populer di Sri Lanka. Apakah Anda pernah mengunjungi Sigiriya atau melihat gambarnya? 😊
0 comments:
Post a Comment