Ilustrasi sperma bergerak menuju ovum(SHUTTERSTOCK/Yurchanka Siarhei) |
Sperma memiliki kandungan nutrisi yang cukup signifikan, menurut penelitian Johnson dan Everitt dalam bukunya Essential Reproduction (2000).
Rata-rata ejakulasi air mani (sekitar satu sendok teh) sudah mengandung 150 mg protein, 11 mg karbohidrat, 6 mg lemak, 3 mg kolesterol, dan 7% RDA potasium, tembaga, dan seng di Amerika Serikat.
Gula, protein dan asam amino, mineral, vitamin, hormon, asam laktat, urea, asam urat, dan nitrogen juga ditemukan dalam sperma.
Air mani atau sperma biasanya digunakan untuk mengobati berbagai gangguan, termasuk diabetes dan depresi, karena kandungan nutrisi esensialnya yang tinggi. Sperma juga telah digunakan untuk mengobati jerawat, meskipun faktanya tidak ada penelitian yang dilakukan untuk mengkonfirmasi keefektifannya.
Menurut para medis kesehatan, metode masker sperma telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno (5000 SM).
Pada prinsipnya penggunaan masker sperma masuk akal karena sperma mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk perawatan kulit. Air mani dan sperma, menurut Netdoctor, mengandung asam askorbat (vitamin C) dan vitamin B12 yang tinggi, yang bisa membuat seseorang terlihat lebih muda dan lebih menarik.
Vitamin C membantu kolagen, yang merupakan komponen utama dari semua jaringan fibrosa, mengembangkan rantai proteinnya. Vitamin C juga merupakan antioksidan yang dapat membantu detoksifikasi atau membuang racun dan kotoran dari permukaan kulit.
Kehadiran vitamin C dalam sperma memastikan sperma terlindungi dari radikal bebas dan sel sperma hidup lebih lama.
Selain itu, kehadiran antioksidan menjamin sperma bebas dari radikal bebas yang menyebabkan kerutan dan kulit kusam. Pengobatan jerawat dan obat anti penuaan di pasaran mengandung bahan yang sama.
0 comments:
Post a Comment