BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Friday, 30 May 2025

Menggemparkan! Ibu dan Anak Jadi Tersangka Video Asusila di Kuningan, Polisi Selidiki Dugaan Sindikat

 



Kuningan, Jawa Barat – Kasus video asusila yang melibatkan ibu dan anak kandung di Kuningan, Jawa Barat, mengejutkan publik dan menyulut keprihatinan mendalam. Kepolisian Resor Kuningan telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, yang diduga kuat bermotif ekonomi dan kini tengah ditelusuri kemungkinan keterlibatan sindikat penyebaran konten dewasa ilegal.

Tiga Orang Jadi Tersangka, Termasuk Ibu dan Anak Kandung

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa, menyampaikan bahwa tiga orang telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah:

  • SS (40) – Ibu

  • MR (20) – Anak kandung SS

  • KS (26) – Kerabat yang merekam video

“Mereka bertiga sepakat membuat video asusila tersebut. SS dan MR menjadi objek, sementara KS yang merekam,” ujar Putu, dikutip dari Kompas.id (4/10/2024).

Motif Ekonomi dan Rencana Jual Video ke Media Sosial

Video berdurasi 11 detik itu dibuat pada Rabu, 2 Oktober 2024, dan telah tersebar luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pengakuan para tersangka, video tersebut diperuntukkan untuk dijual secara daring, dengan harapan memperoleh keuntungan secara finansial.

“Ketiga tersangka mengakui video tersebut akan diperjualbelikan atau disebarkan ke media sosial agar ada yang tertarik membelinya. Jadi, memang ada motif ekonomi,” jelas Putu.

Penyelidikan Masih Berlanjut: Polisi Telusuri Jaringan dan Penyebar Pertama

Polisi saat ini masih menelusuri lebih dalam mengenai tujuan penyebaran video serta harga jual yang direncanakan. Tak hanya itu, aparat juga menyelidiki siapa pihak pertama yang menyebarluaskan video tersebut ke media sosial, serta potensi keterlibatan pihak lain.

“Kami masih mendalami kasus ini lebih lanjut. Untuk sementara, tiga orang sudah resmi menjadi tersangka dan ditahan,” tambah Putu.

Ancaman Hukuman Berat Menanti Pelaku

Ketiga tersangka dijerat dengan UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Berikut rincian pasal dan ancamannya:

  • SS dan MR: Dijerat Pasal 34, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda hingga Rp 5 miliar.

  • KS: Dijerat Pasal 29 dan 35, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara dan denda Rp 6 miliar.

Bukan Kasus Pertama: Ibu dan Anak Sebelumnya Juga Terlibat Kasus Serupa

Kasus mengejutkan ini bukan yang pertama terjadi di Indonesia. Pada Juni 2024, Polda Metro Jaya juga mengungkap kasus serupa yang melibatkan ibu berinisial AK (26) dan anak lelakinya yang masih berusia 10 tahun. AK tergiur oleh janji imbalan uang dari akun media sosial, namun uang yang dijanjikan tak pernah diterima.

WCC Mawar Balqis: Jangan Hanya Lihat dari Motif Ekonomi

Sa’adah, Manajer Program Women Crisis Center Mawar Balqis, mengingatkan bahwa kasus ini tidak bisa hanya dilihat dari sisi ekonomi semata. Ia mendesak aparat untuk menyelidiki lebih dalam, termasuk potensi adanya sindikat penyebar video asusila.

“Di beberapa platform media sosial, ada grup-grup yang diduga jadi tempat jual beli video asusila. Ini harus diungkap dan ditindak tegas,” ujar Sa’adah.

Kesimpulan

Kasus video asusila yang melibatkan ibu dan anak di Kuningan ini membuka mata kita bahwa kejahatan digital terus berkembang dengan motif ekonomi sebagai dalih. Penyebaran konten dewasa ilegal bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyentuh sisi moral, psikologis, dan sosial masyarakat. Penanganan serius dan pengungkapan jaringan di baliknya menjadi tanggung jawab bersama, demi mencegah kasus serupa di masa depan.

Tag SEO: video asusila ibu dan anak, kasus asusila Kuningan, video dewasa dijual online, Polres Kuningan, kasus pornografi Indonesia, sindikat video asusila, hukum UU Pornografi

Share:

Kronologi Kasus Ridwan Kamil vs Lisa Mariana

 Pengakuan Lisa Mariana dan Klaim Anak

https://www.jabarnews.com


Lisa Mariana, seorang selebgram dan model, mengklaim bahwa ia memiliki anak perempuan berusia 3 tahun hasil hubungan dengan Ridwan Kamil. Ia menuduh Ridwan Kamil tidak mengakui anak tersebut dan menantangnya untuk melakukan tes DNA guna membuktikan kebenaran klaimnya. Lisa juga membantah tudingan bahwa ia mencari popularitas atau keuntungan finansial dari kasus ini, dengan menyatakan bahwa ia telah memiliki banyak endorsement sebelum isu ini mencuat. 

Klarifikasi Ridwan Kamil

Ridwan Kamil membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa isu ini merupakan fitnah keji bermotif ekonomi yang telah didaur ulang. Ia mengaku hanya pernah bertemu Lisa satu kali dalam konteks permohonan bantuan kuliah dan menyatakan bahwa pada saat pertemuan tersebut, Lisa sudah dalam keadaan hamil. Ridwan Kamil juga menyebut bahwa permasalahan ini telah diselesaikan empat tahun lalu dengan bukti-bukti akurat, dan Lisa telah meminta maaf di hadapan keluarganya. 

Tantangan Tes DNA dan Respons Kuasa Hukum

Lisa Mariana menantang Ridwan Kamil untuk melakukan tes DNA guna membuktikan kebenaran klaimnya. Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butar Butar, menyatakan bahwa pihaknya bersedia melakukan tes DNA jika diminta oleh pengadilan dalam proses hukum yang sah. Ia juga menantang Lisa untuk menyelesaikan perkara ini melalui jalur hukum dan bukan melalui media sosial. 

Pengakuan Lisa tentang Tekanan dan Tawaran Uang

Lisa mengungkapkan bahwa ia pernah menerima tawaran uang sebesar Rp2,5 miliar untuk menghentikan pemberitaan negatif tentang Ridwan Kamil dan membersihkan namanya. Ia menolak tawaran tersebut karena merasa telah dibohongi berkali-kali dan ingin menuntut hak anaknya. 

Langkah Hukum Ridwan Kamil

Ridwan Kamil melalui kuasa hukumnya melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ia menyatakan kesiapannya untuk menjalani tes DNA jika diperlukan dalam proses hukum. 

Kesimpulan

Kasus ini telah memasuki ranah hukum dengan kedua belah pihak mengambil langkah-langkah legal. Lisa Mariana bersikukuh dengan klaimnya dan menuntut pengakuan atas anaknya, sementara Ridwan Kamil membantah tuduhan tersebut dan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini. Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Sumber https://celebrity.okezone.com/
liputan6.com+1Ibenews - News and Entertainment+1iNews.ID+2Ibenews - News and Entertainment+2liputan6.com+2
https://harian.disway.id/read/869079/babak-baru-ridwan-kamil-dan-lisa-mariana-resmi-tempuh-jalur-hukum?utm_source=chatgpt.com




Share:

Monday, 26 May 2025

Mengenal Grup Facebook Fantasi Sedarah: Bahaya, Fakta, Kronologis, dan Tindakan Hukum

 Waspadai grup Facebook bernama "Fantasi Sedarah" yang memuat konten menyimpang dan berbahaya. Simak penjelasan lengkap, kronologis, fakta, dan regulasi hukumnya di sini.




Pendahuluan

Di tengah berkembangnya media sosial, banyak grup online bermunculan dengan berbagai tujuan. Namun, tidak semuanya memiliki konten yang positif. Salah satunya adalah grup Fantasi Sedarah di Facebook yang menuai kontroversi karena dianggap menyebarkan konten menyimpang dan berbahaya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa itu grup Fantasi Sedarah, kronologi kemunculannya, bahayanya, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghadapinya.

Apa Itu Grup "Fantasi Sedarah"?

Fantasi Sedarah adalah sebutan bagi grup di media sosial, khususnya Facebook, yang berisi konten-konten fiksi atau imajinasi seksual yang menggambarkan hubungan inses (sedarah). Meski sebagian pengelola mengklaim bahwa kontennya hanya berupa cerita fantasi atau hiburan, namun jenis konten ini secara nyata melanggar norma sosial, etika, dan hukum di Indonesia.

Kronologis Munculnya Grup Facebook "Fantasi Sedarah"

1. Kemunculan Awal (Tertutup dan Sembunyi-sembunyi)

Grup ini mulai muncul sekitar tahun 2023. Awalnya, grup ini memakai nama-nama samar atau ambigu dan beroperasi dalam mode privat atau tertutup. Hanya anggota yang diundang secara langsung oleh anggota lama yang bisa masuk.

Beberapa akun anonim menyebarkan link atau undangan untuk bergabung melalui DM atau komentar di grup-grup diskusi lainnya.

2. Peningkatan Aktivitas dan Penyebaran Konten (Awal 2024)

Memasuki tahun 2024, grup mulai ramai aktivitas. Isinya terdiri dari cerita pendek fiksi inses, gambar-gambar sugestif, dan diskusi yang vulgar. Meski tidak memuat gambar eksplisit, tapi narasinya sangat melanggar etika dan bisa mendorong pembaca ke arah fantasi menyimpang.


3. Viral dan Terbongkar Oleh Netizen (Pertengahan 2024)

Beberapa netizen yang masuk ke grup tersebut secara tidak sengaja atau karena penasaran, akhirnya mengunggah tangkapan layar konten ke media sosial seperti Twitter, TikTok, dan Instagram. Postingan tersebut menjadi viral dan menuai kecaman dari publik.

Akun-akun edukatif dan pemerhati isu seksual mulai menyuarakan kekhawatiran dan mendesak Facebook untuk menindak grup tersebut.

4. Tindakan Massal Pelaporan dan Penutupan (Akhir 2024)

Berkat gerakan netizen, banyak pihak melaporkan grup itu secara massal ke Facebook. Sebagian besar grup berhasil dihapus oleh Facebook, namun beberapa admin mencoba membuat ulang grup baru dengan nama berbeda seperti "Keluarga Fantasi", "Cerita Terlarang", dan sebagainya.

5. Respons Facebook dan Aparat Penegak Hukum (Awal 2025)

Facebook mengonfirmasi telah menindak beberapa grup yang melanggar kebijakan mereka. Pihak kepolisian Indonesia juga menyatakan sedang menelusuri pembuat grup dan akun-akun yang terlibat, terutama jika terbukti menyebarkan konten ilegal yang melanggar UU ITE dan UU Pornografi.

Kenapa Grup Seperti Ini Berbahaya?

  1. Mempengaruhi Persepsi Moral
    Masyarakat bisa jadi terbiasa dengan ide yang menyimpang karena terus terpapar.

  2. Potensi Tindak Kejahatan Seksual
    Grup seperti ini bisa menjadi tempat berkumpulnya pelaku dengan niat jahat atau predator.

  3. Merusak Fungsi Media Sosial
    Platform seperti Facebook dirancang untuk berbagi hal positif, bukan menyebarkan hal menyimpang.

Apakah Grup Ini Legal?

Tidak. Berdasarkan hukum Indonesia, konten seperti ini melanggar beberapa aturan:

  • UU ITE Pasal 27 ayat (1): Melarang penyebaran konten asusila.

  • UU Pornografi No. 44 Tahun 2008: Melarang konten seksual yang menyimpang.

  • KUHP Pasal 294-295: Melarang tindakan dan imajinasi seksual yang menyangkut keluarga atau hubungan sedarah.

Cara Melaporkan Grup Seperti Ini di Facebook

Jika kamu menemukan grup serupa, berikut langkah untuk melaporkannya:

  1. Masuk ke grup yang mencurigakan.

  2. Klik ikon “...” di bagian atas.

  3. Pilih “Laporkan Grup”.

  4. Pilih alasan yang sesuai seperti “Konten seksual atau eksplisit”.

  5. Kirim laporan, dan ajak orang lain ikut melaporkan.

Peran Masyarakat dan Orang Tua

  • Edukasi Moral dan Seksual
    Bekali anak dengan pemahaman tentang batasan moral dan hukum.

  • Pantau Aktivitas Online
    Jangan biarkan anak-anak bebas mengakses media sosial tanpa bimbingan.

  • Laporkan dan Jangan Diam
    Segera laporkan konten menyimpang yang ditemukan ke platform atau aparat berwenang.

Kesimpulan

Grup seperti Fantasi Sedarah jelas-jelas tidak sesuai dengan nilai, hukum, dan norma di Indonesia. Masyarakat harus lebih peduli, lebih waspada, dan berani mengambil tindakan untuk menciptakan ruang digital yang sehat.

Bersama kita bisa hentikan normalisasi konten menyimpang di media sosial.

Tag & Keyword SEO:

Grup Fantasi Sedarah, Grup Facebook inses, Laporkan grup Facebook menyimpang, UU ITE konten seksual, Cerita fantasi sedarah, Bahaya grup online menyimpang, Kronologis grup Fantasi Sedarah

Share:

Saturday, 24 May 2025

Malaysia Kekurangan Beras, Belajar ke Indonesia Tapi Tak Terima: Siapa Sebenarnya yang Butuh Siapa?


Belakangan ini, isu kekurangan beras di Malaysia ramai diperbincangkan. Pemerintah Malaysia bahkan secara terbuka menyatakan akan belajar dari Indonesia untuk mengatasi krisis beras yang sedang mereka hadapi. Langkah ini tentu menjadi sorotan, mengingat selama ini sebagian netizen Malaysia sering meremehkan Indonesia dengan sebutan negara "bodoh" dan "miskin."

Namun, fakta di lapangan berkata lain. Saat Malaysia menghadapi krisis pangan, justru Indonesia-lah yang mereka dekati untuk mencari solusi. Pemerintah Malaysia secara resmi ingin belajar dari sistem pertanian dan tata kelola beras Indonesia, yang kini justru berhasil menjaga stok dan stabilitas harga beras di tengah situasi global yang sulit.

Netizen Malaysia: Kontradiksi Antara Cibiran dan Realita

Di media sosial, tak sedikit netizen Malaysia yang kerap menyindir kondisi Indonesia. Berbagai kata kasar hingga merendahkan sering terlontar, menyebut Indonesia sebagai negara terbelakang. Ironisnya, dalam kondisi darurat seperti sekarang, Malaysia justru menunjukkan ketergantungannya pada Indonesia.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar:
Siapa sebenarnya yang miskin? Siapa sebenarnya yang butuh belajar?

Indonesia: Dulu Diremehkan, Sekarang Dicontoh

Indonesia bukan tanpa masalah. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan. Program ketahanan pangan, ketersediaan pupuk, serta dukungan pemerintah terhadap petani lokal membuat produksi beras relatif stabil.

Sementara itu, Malaysia yang sebelumnya merasa unggul, kini harus mengakui keunggulan Indonesia dalam hal manajemen pangan. Inilah bukti bahwa kesombongan tak membawa kemajuan, justru membuat kita menutup mata terhadap potensi dan keunggulan tetangga sendiri.

Solidaritas ASEAN, Bukan Salin Caci

Persaingan antar negara tetangga seharusnya membangun, bukan meruntuhkan. Daripada saling merendahkan, lebih baik memperkuat kerja sama di bidang pertanian, teknologi, dan pangan demi kesejahteraan bersama di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia membuka pintu kerja sama, bukan karena lemah, tapi karena kuat dan percaya diri. Sebaliknya, Malaysia yang selama ini merasa lebih maju pun akhirnya harus mengakui: Indonesia punya sesuatu yang patut diteladani.

Penutup:
Sikap merendahkan tak akan membuat suatu negara lebih unggul. Yang lebih penting adalah kemampuan untuk belajar dan beradaptasi. Jika hari ini Indonesia menjadi contoh, bukan berarti besok tidak bisa sebaliknya. Namun satu hal yang pasti: fakta tak bisa disangkal, bahwa yang dulu diremehkan kini justru dimintai bantuan.

Pertanyaannya sekarang: masihkah kalian menyebut Indonesia negara bodoh dan miskin? Atau justru sudah waktunya mengakui bahwa kita pantas dihormati?


Share:

Sunday, 11 May 2025

Sosok Bidan Rita Viral di Media Sosial, Siapa Dia Sebenarnya? Netizen Heboh Cari Kebenarannya!

tangkapan layar medsos Bidan Rita
Media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan video seorang wanita yang disebut-sebut sebagai "Bidan Rita". Video tersebut langsung menyebar luas dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform digital. Tapi, siapa sebenarnya Bidan Rita yang videonya banyak diburu netizen ini? Apakah benar ia seorang tenaga medis atau hanya memanfaatkan seragam sebagai topeng?

Viralnya Video yang Bikin Geger Dunia Maya
Dalam beberapa hari terakhir, dunia maya diramaikan oleh video berdurasi sekitar 40 detik yang memperlihatkan seorang perempuan melakukan aksi tak senonoh di sebuah kamar mandi. Dalam video itu, wanita tersebut tampak mengenakan pakaian yang identik dengan seragam profesi kebidanan—berwarna ungu muda dan khas dengan pakaian dinas seorang bidan.

Video itu dengan cepat menyebar di berbagai media sosial, terutama X (dulu Twitter), dan langsung menyedot perhatian publik. Tak butuh waktu lama, potongan video, tangkapan layar, hingga berbagai spekulasi pun bermunculan.

Siapakah Sebenarnya Sosok Bidan Rita?
Nama "Bidan Rita" langsung menjadi trending topic. Banyak netizen mulai melakukan pencarian, mencoba menelusuri jejak digitalnya. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai identitas wanita dalam video tersebut.

Sebagian warganet meyakini bahwa sosok tersebut memang benar seorang bidan, terlihat dari pakaian dan atribut yang dikenakan. Tapi tak sedikit pula yang meragukan dan menyebut bahwa bisa jadi wanita itu hanya menyamar demi membuat konten viral.

Reaksi Publik dan Spekulasi yang Bermunculan
Komentar dari netizen pun beragam. Ada yang mengecam keras tindakan tak pantas tersebut, apalagi jika benar dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan yang seharusnya menjadi panutan. Ada juga yang bersimpati jika ternyata sosok tersebut hanyalah korban penyebaran video tanpa izin. Lebih ekstrem lagi, muncul teori bahwa ini mungkin bagian dari skenario konten dewasa berkedok seragam profesi.

Penutup
Hingga kini, teka-teki mengenai siapa sebenarnya "Bidan Rita" masih belum terpecahkan. Apakah benar ia seorang tenaga medis atau hanya konten kreator yang ingin viral?

Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya wanita dalam video tersebut adalah seorang bidan sungguhan? Atau ini hanya trik untuk menaikkan engagement di media sosial?

Tulis pendapatmu di kolom komentar!
Jangan lupa share artikel ini agar teman-teman kamu juga bisa ikut memberikan opininya!

Share:

Sunday, 4 May 2025

Timnas Senior Masih Nanjak, U-17 Udah Ngopi di Piala Dunia – Potret Dua Generasi Sepak Bola Indonesia

 

ILUSTRASI



Di dunia sepak bola Indonesia, ada perbedaan mencolok antara perjuangan timnas senior dan langkah berani timnas U-17. Saat para pemain senior masih berjibaku di jalur panjang menuju Piala Dunia, anak-anak muda dari skuad U-17 malah udah lebih dulu melangkah ke panggung dunia.

Timnas senior Indonesia saat ini sedang menempuh jalan terjal. Lawan-lawan tangguh di kualifikasi Piala Dunia jadi tantangan berat yang harus mereka lewati. Konsistensi permainan, fisik, dan mental jadi ujian yang gak gampang. Setiap pertandingan terasa kayak mendaki gunung tanpa alat bantu. Mereka masih terus berjuang, dan itu patut diapresiasi.

Tapi lucunya, di tengah perjuangan berat para senior, timnas U-17 udah sempat duduk manis di Piala Dunia U-17 yang digelar tahun lalu di Indonesia. Mereka mungkin belum bisa berbicara banyak di turnamen itu, tapi kehadiran mereka aja udah jadi langkah besar. Bisa tampil di ajang sekelas Piala Dunia bukan hal sepele, apalagi buat negara yang sepak bolanya masih berkembang.

Bayangin aja, yang muda udah ngopi-ngopi sambil nonton replay pertandingan di stadion megah, sementara yang senior masih lari maraton buat dapet tiket ke ajang yang sama. Bukan nyindir, tapi ini jadi tamparan halus buat semua pihak—bahwa generasi muda udah mulai unjuk gigi, dan semangat mereka harus dijaga terus.

Yang jelas, langkah timnas U-17 bukan akhir, tapi awal dari cerita baru sepak bola Indonesia. Dan semoga aja perjuangan timnas senior juga segera membuahkan hasil, biar bisa nyusul duduk manis di Piala Dunia—bukan lagi jadi penonton, tapi jadi peserta yang ditakuti lawan.

Share: