© AP Foto |
Konflik panas antara Iran dan Israel ternyata beneran bikin geger dunia! Selama 12 hari penuh, dua negara ini saling baku hantam dengan rudal dan serangan militer yang bikin banyak korban berjatuhan.
Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam konferensi BRICS yang digelar di Rio de Janeiro, lebih dari 6.000 orang tewas atau terluka akibat konflik yang pecah sejak pertengahan Juni 2025. Araghchi bilang serangan Israel ini udah jelas-jelas melanggar hukum internasional, khususnya Pasal 2, Butir 4 Piagam PBB.
“Lebih dari 6.000 warga tak berdosa jadi korban. Infrastruktur kami hancur, permukiman luluh lantak, bahkan fasilitas nuklir juga kena serang,” ungkap Araghchi lewat akun media sosialnya, Minggu, 6 Juli 2025.
Buat kamu yang ngikutin konflik ini dari awal, pasti tahu kalau semuanya meletus pada malam 13 Juni 2025, ketika Israel menyerang Iran karena menuduh negara itu menjalankan program nuklir militer rahasia. Tapi Iran tegas membantah, dan langsung membalas dengan serangan rudal juga. Perang dingin berubah jadi perang terbuka!
Nggak cuma dua negara itu aja yang terlibat, Amerika Serikat juga ikut nimbrung. Pada 22 Juni, AS sempat meluncurkan satu serangan ke fasilitas nuklir Iran. Dan Iran? Nggak tinggal diam. Malam berikutnya, mereka balas dendam dengan serangan ke Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar!
Menurut juru bicara Kemenkes Iran, Hossein Kermanpour, hingga 25 Juni 2025 tercatat 627 orang meninggal dan 4.870 orang terluka akibat serangan Israel.
Untungnya, Presiden AS saat itu, Donald Trump, mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel akhirnya disepakati pada 23 Juni 2025. Konflik resmi berhenti setelah perang “kilat” selama 12 hari itu.
Dan ngomong-ngomong soal program nuklir Iran, IAEA (Badan Energi Atom Internasional) bilang mereka belum melihat bukti bahwa Iran punya program senjata nuklir aktif. Hal ini ditegaskan langsung oleh Direktur Jenderal Rafael Grossi pada 18 Juni 2025.
Sumber berita:
Sputnik - 6.000 Korban Akibat Perang Iran-Israel
Tanggal kejadian: 13–25 Juni 2025 (konflik berlangsung), data terbaru disampaikan 6 Juli 2025.