**Polar vortex** adalah wilayah luas berisi udara dingin dan berputar yang mengelilingi kedua wilayah kutub bumi¹. Istilah ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan dua fenomena berbeda: **pusaran kutub stratosfer** dan **pusaran kutub troposfer**¹.
**Tropospheric polar vortex** adalah wilayah dengan kecepatan angin tinggi yang berputar secara siklon dengan ketinggian sekitar 15 km hingga 50 km, ke arah kutub 50°, dan paling kuat di musim dingin¹. Ini terbentuk di Musim Gugur ketika suhu Arktik atau Antartika mendingin dengan cepat saat malam kutub dimulai¹. Pemanasan stratosfer mendadak (SSW) adalah peristiwa yang terjadi ketika pusaran stratosfer rusak selama musim dingin, dan dapat berdampak signifikan terhadap cuaca permukaan¹.
**Pusaran kutub troposfer** sering kali didefinisikan sebagai area ke arah kutub aliran jet troposferik¹. Siklus tahunannya berbeda dengan pusaran stratosfer karena pusaran troposfer terjadi sepanjang tahun, namun juga paling kuat pada musim dingin ketika wilayah kutub paling dingin¹.
Gangguan pada pusaran kutub dapat mendorong sebagian wilayah utama yang berudara dingin di Arktik ke arah selatan sejauh ribuan kilometer, yang mengakibatkan “wabah udara dingin” atau “gelombang dingin” dalam skala besar yang dapat menurunkan suhu udara ke tingkat berbahaya di wilayah berpenduduk Eurasia. atau Amerika Utara².
Kekuatan pusaran kutub bervariasi menurut musim, namun kekuatan terkuatnya terjadi pada musim dingin di setiap belahan bumi, ketika kontras suhu antara kutub dan Khatulistiwa paling besar². Ini mungkin melemah atau hilang seluruhnya selama bulan-bulan hangat dalam setahun².
Pusaran troposfer semakin terlihat oleh publik pada tahun 2021 sebagai akibat dari suhu yang sangat dingin di Amerika Serikat bagian tengah, dan para ahli mengaitkan dampaknya dengan perubahan iklim¹. Penipisan ozon paling banyak terjadi di pusaran kutub – khususnya di Belahan Bumi Selatan – dan mencapai penipisan maksimum pada musim semi.
