BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Sunday, 7 December 2025

Cara Menampilkan Layar HP Android ke PC atau Laptop Tanpa Kabel & Tanpa Aplikasi

Cara Menampilkan Layar HP Android ke PC atau Laptop - Panduan Lengkap

Cara Menampilkan Layar HP Android ke PC atau Laptop Tanpa Kabel & Tanpa Aplikasi

Ingin menampilkan layar HP Android ke PC atau laptop? Tenang, caranya mudah dan praktis. Kamu tidak perlu kabel data maupun aplikasi tambahan — cukup memanfaatkan fitur bawaan Windows dan Android.

Kebutuhan:

  • PC atau laptop dengan sistem operasi Windows (dengan dukungan fitur Wireless Display)
  • HP Android
  • Kedua perangkat terhubung ke jaringan Wi‑Fi yang sama

 

Smartphone dan Laptop - Cara Menampilkan Layar HP Android ke PC atau Laptop

Langkah 1 — Aktifkan "Projecting to this PC" di Windows

  1. Buka Start > Settings.
  2. Pilih System, lalu gulir ke bawah dan klik Projecting to this PC.

Langkah 2 — Instal fitur Wireless Display

  1. Di halaman Projecting to this PC, klik Optional features.
  2. Klik View features lalu cari Wireless Display.
  3. Pilih lalu klik Install. Tunggu sampai instalasi selesai.

Langkah 3 — Atur pengaturan proyeksi

Kembali ke halaman Projecting to this PC dan atur seperti berikut:

  • Some Windows and Android devices can project to this PC when you say it’s OK – pilih Available everywhere.
  • Ask to project to this PC – pilih First time only.

Langkah 4 — Aktifkan Wireless Display di PC

  1. Tekan tombol Windows lalu cari dan klik Wireless Display atau Connect.
  2. Jendela receiver akan siap menerima tampilan dari HP.

Langkah 5 — Hubungkan dari HP Android

  1. Geser layar dari atas ke bawah untuk membuka panel notifikasi.
  2. Cari opsi seperti Cast, Transmisi Layar, Pencerminan Layar, atau Screen Mirroring.
  3. Pilih nama perangkat PC/laptop kamu, lalu konfirmasi jika diminta.
  4. Tunggu beberapa saat sampai layar HP muncul di layar PC.

Cara Memutuskan Koneksi

Dari HP: buka menu cast dan pilih Disconnect atau Putuskan.
Dari PC: klik Disconnect pada menu Connect atau Wireless Display.

Tips Jika Tidak Muncul

  • Pastikan kedua perangkat terhubung ke jaringan Wi‑Fi yang sama.
  • Periksa pengaturan HP: cari kata kunci Cast, Screen Mirroring, atau Transmisi Layar.
  • Beberapa merek HP menaruh fitur ini di Settings > Connected devices atau Settings > Display.
  • Jika Windows versi lama tidak mendukung, pertimbangkan update Windows atau gunakan aplikasi pihak ketiga (jika mau).

Kesimpulan

Menampilkan layar HP Android ke PC/laptop sangat mudah dengan fitur bawaan Wireless Display. Tanpa kabel dan aplikasi tambahan, kamu bisa presentasi, bermain game, atau menonton video langsung dari HP ke layar yang lebih besar.


Tag: cara menampilkan layar hp ke laptop, screen mirroring android ke pc, wireless display windows, cara cast android ke pc

Share:

Saturday, 6 December 2025

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia

Harrison Ford dan Deforestasi di Indonesia: Refleksi Lebih dari Satu Dekade

Wawancara ini merupakan bagian dari film dokumenter Years of Living Dangerously yang dirilis lebih dari sepuluh tahun lalu. Pada saat itu, Harrison Ford, sebagai pemandu acara, menemui langsung Menteri Kehutanan Indonesia untuk menyoroti maraknya perambahan hutan, termasuk di Taman Nasional Tesso Nilo. Dalam rekaman tersebut, amarah Ford jelas terlihat saat ia menyaksikan kondisi hutan yang rusak parah.

Ironisnya, dunia sering menjadi cermin yang memalukan. Orang asing menunjukkan kepedulian lebih besar terhadap hutan Indonesia, sementara kita, yang lahir dan hidup di tanah ini, sering memilih bungkam atau berpura-pura tidak tahu.

Video tersebut direkam pada 2012, saat Ford menyusuri jejak deforestasi di Indonesia. Ia menemukan jalan-jalan ilegal, pembukaan lahan secara besar-besaran, hingga hilangnya habitat satwa. Ia mempertanyakan sikap menteri yang terkesan meremehkan kerusakan ini. Suara paling lantang justru berasal dari orang luar negeri, padahal merekalah yang tidak menikmati kekayaan alam Indonesia secara langsung.

 


Lebih dari satu dekade kemudian, kondisi hutan tidak membaik. Luka lingkungan semakin melebar, terlihat dari banjir besar yang melanda berbagai wilayah Sumatra. Rumah terendam, sawah hancur, dan mata pencaharian warga terputus akibat hutan yang terus dikorbankan. Aktivitas tambang ilegal merajalela, lereng-lereng hutan dibelah tanpa ampun, sementara pengawasan pemerintah tampak lemah.

Yang paling menyakitkan adalah kenyataan ini: yang peduli dan marah adalah orang luar, sementara mereka yang seharusnya melindungi—Pemerintah Indonesia—terlihat lamban, kompromistis, dan lebih mementingkan kepentingan modal daripada jeritan rakyat dan alamnya sendiri.

Mari kita renungkan bersama pentingnya menjaga hutan, agar tragedi lingkungan dan bencana alam tidak terus berulang.

#PrayForSumatera #DeforestasiIndonesia #HutanIndonesia #BanjirSumatera #YearsOfLivingDangerously #HarrisonFord

Share:

Friday, 5 December 2025

Bukan Cuaca Ekstrem. Ini Akibat Keserakahan Manusia

 

Cuaca Ekstrem Bukan Satu-Satunya Penyebab, Banjir Sumatra Diperparah Kerusakan Lingkungan



Banjir dan longsor di Sumatra bukan hanya akibat cuaca ekstrem. Kerusakan hutan, penebangan, dan kayu gelondongan yang hanyut terbukti memperparah dampak bencana.

banjir sumatra, cuaca ekstrem, kerusakan lingkungan, kayu gelondongan, penebangan hutan

Ketika banjir bandang dan longsor melanda Sumatra pada akhir tahun 2025, banyak pihak langsung menyebut penyebab utamanya adalah cuaca ekstrem. Hujan deras turun selama berjam-jam, sungai meluap, dan air mengalir deras ke permukiman. Namun, apakah benar hanya karena cuaca?

Kenyataannya, bencana tersebut tidak berdiri sendiri. Cuaca ekstrem hanya menjadi pemicu, sementara dampak besar yang terjadi datang dari kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

Kayu Gelondongan Jadi Bukti Penting

Setelah air surut, warga menemukan gelondongan kayu besar berserakan di sungai, di pinggir jalan, bahkan tersangkut di jembatan. Kayu-kayu ini bukan ranting biasa. Banyak yang sudah terpotong rapi, seolah siap diangkut dari hutan.

Penampakan kayu gelondongan ini menimbulkan pertanyaan besar:

Dari mana kayu-kayu ini berasal?

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa sebelum banjir terjadi sudah ada penebangan hutan atau alih fungsi lahan di daerah hulu. Ketika hujan deras datang, tanah di bukit dan lembah tidak mampu menyerap air, sehingga air mengalir deras ke bawah membawa material kayu dan lumpur.

Inilah faktor yang memperparah bencana.

Cuaca Ekstrem Memicu, Kerusakan Lingkungan Memperparah

Cuaca ekstrem memang tercatat oleh BMKG. Curah hujan sangat tinggi dalam waktu singkat. Tekanan udara, angin muson, dan suhu laut yang hangat membuat hujan tidak berhenti.

Tetapi jika hutan masih utuh, dampaknya akan berbeda.

Hutan seharusnya:

  • menyerap air hujan

  • menahan erosi

  • memperlambat aliran sungai

Namun setelah terjadi penggundulan, akar-akar hilang, tanah menjadi licin, dan air langsung turun ke sungai tanpa hambatan. Inilah yang menyebabkan banjir besar, longsor, dan arus deras membawa kayu gelondongan.

Bencana Akibat Kombinasi Dua Faktor

Menyalahkan cuaca saja tidak cukup. Yang terjadi adalah gabungan dua faktor:

1. Cuaca Ekstrem

  • Hujan deras berjam-jam

  • Debit sungai naik

  • Air meluap

2. Kerusakan Lingkungan

  • Penebangan hutan

  • Perubahan tata guna lahan

  • Drainase buruk

  • Sampah menyumbat sungai

  • Kayu gelondongan hanyut

Jika salah satu faktor tidak ada, bencana tidak akan seburuk itu.

Pelajaran Penting untuk Masa Depan

Bencana ini memberi pesan jelas:

Cuaca ekstrem tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa dikendalikan jika lingkungan dijaga.

Pemerintah dan masyarakat harus bekerja bersama:

  • menghentikan penebangan liar

  • mengawasi izin tambang dan perkebunan

  • membangun tahan bencana di daerah rawan

  • membersihkan drainase dan sungai

Jika alam rusak, manusia sendiri yang akan menanggung akibatnya.

Kesimpulan

Cuaca ekstrem memang terjadi, tetapi bukan satu-satunya penyebab bencana. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia justru memperparah situasi.

Ringkasannya:

  • Cuaca ekstrem = pemicu

  • Kerusakan hutan = memperparah

  • Kayu gelondongan = bukti nyata

Menjaga alam bukan pilihan, tetapi keharusan. Jika hutan hilang, banjir akan datang lagi dan lagi.

Share:

Disclaimer

Disclaimer
Ketentuan Penggunaan Konten di kedungmundukrw.blogspot.com