BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Wednesday, 16 November 2016

Tips Pengolahan Lahan

Tips Pengolahan Lahan
Dalam budidaya pertanian, pengolahan lahan atau olah tanah menjadi hal pokok sebelum lahan tersebut ditanami tanaman. Maka dari itu, pengolahan lahan yang benar menjadi kuncinya. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan, yaitu harus mengenali karakter atau jenis tanah terlebih dahulu. Sebab, setiap karakter atau jenis tanah menuntut perlakuan yang berbeda-beda.
Karakter atau jenis tanah ialah pertama, tanah liat. Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tak bisa dimakan oleh tumbuhan. Jenis tanah tersebut kekurangan kadar oksigen (O2) karena itu perlu adanya perlakuan khusus untuk mengupayakan ketersedian kadar oksigen. Caranya ialah dengan memberikan pupuk kompos, pupuk kandang atau bahan organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur.
Kedua, tanah berpasir. Jenis tanah ini sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Perlu ada perlakuan khusus untuk mengatasi persoalan itu. Caranya ialah dengan memasukkan bahan-bahan organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk organik dari dedaunan yang mudah busuk ke dalam tanah berpasir. Selain itu, perlu adanya penambahan kotoran hewan, tanah dan air dengan perbandingan (1:1:1) yang sudah difermentasikan selama 3 minggu.
Ketiga, tanah berkapur. Jenis tanah ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi, cenderung mudah longsor, ketersediaan makanan mikronya sedikit (contohnya: zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi persoalan ini bisa dilakukan dengan memberikan pupuk kompos dan dedaunan yang hijau. Lebih baik lagi jika dedaunan itu berasal dari jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, atau turi. Adapun cara menurunkan tingkat keasaman pada tanah adalah dengan memberikan pupuk yang mengandung belerang.
Keempat, tanah yang bersifat asam. Tanda-tanda tanah yang bersifat asam adalah jika di sawah airnya berwarna kuning berkarat. Sedangkan apabila di darat sering ditumbuhi alang-alang, haredong (dalam bahasa sunda)/sedudu. Jenis tanah bersifat asam tersebut memiliki kadar pH berkisar antara 3-5. Maka dari itu, perlu adanya penyesuaian kadar pH terlebih dahulu. Yakni dengan cara sebagai berikut ;
  1. Tanah dijemur, tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu.
  2. Tanah ditaburi arang sekam, selanjutnya dicangkul hingga arang sekam tersebut bercampur dengan tanah.
  3. Memperbaiki tata udara dalam tanah, yaitu tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 meter agar terjadi pencucian dan kandungan asamnya mengalir.
  4. Menambahkan pupuk organik dari kotoran hewan. Apabila pemberian pupuk tersebut dilakukan dalam skala besar atau banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur meningkat.
  5. Menaburkan kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul lagi, lalu kapur pertanian diaduk dengan tanah. Apabila kapur pertanian sudah tercampur dengan tanah, maka tanah disiram dengan air atau bisa juga dengan mengandalkan air hujan. Selanjutnya biarkan selama 10-15 hari, kemudian lahan bisa ditanam.
Untuk semua jenis tanah di atas, ketika pengolahan lahan dilakukan secara tepat maka lahan akan sehat, tanaman bisa tumbuh maksimal dan memperbesar tingkat keberhasilan panen. Selamat mencoba!
Share:

Cara Jadi Orang Kaya di Desa Modal HP Saja

Cara Jadi Orang Kaya di Desa Modal HP Saja
KEDUNGMUNDUKRW.BLOGSPOT.COM – Banyak orang meninggalkan desa karena mereka pikir hidup kota lebih menjanjikan. Sebentar lagi anggapan bakal tidak berlaku lagi, kini hanya dengan modal Smartphone alias handphone saja, siapapun bisa mengumpulkan banyak uang di desa. Caranya sederhana, berjualan produk desa dan UMKM di E Dagang alias E-Commerce. Nama E Commerce-nya www.usahadesa.com. Kok bisa?
Data yang dihimpun Berdesa.com menyebut, hingga akhir tahun 2014 saja jumlah UMKM di seluruh Indonesia mencapai 57,9 juta dan menyerap 97 persen tenaga kerja di seluruh negeri ini. Artinya, sebagian besar rakyat Indonesia betopang hidup pada UMKM. Asal Anda tahu, sebagian besar UMKM itu hidup di wilayah desa dan kota-kota kecil.
Masalah UMKM secara umum adalah akses pasarnya yang terlampau sempit dengan modal yang juga pas-pasan. Belum lagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga terbatas. Maka jika saja ada jembatan yang bisa mendorong mereka menjual produknya pada pasar yang lebih luas, maka kesempatan untuk mengembang bagi produk desa dan UMKM, bakal terbuka dan luar biasa. Soalnya, saat ini pasar lebih dikuasai produk asing dan produk yang dilahirkan perusahaan-perusahaan bermodal besar.
Secara sederhana seorang entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang pandai mengenai produk, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Maka seorang desapreneur adalah orang dengan kemampuan seperti itu dan hidup di wilayah pedesaan. Bisa jadi dia adalah seorang pelaku UMKM atau produsen produk desa tertentu atau benar-benar seorang pemuda yang fokus menjadi reseller untuk menjual produk-produk desa atau produk lokal di sekitar area tempat tinggalnya.
Maka sangat terbuka peluang bagi orang yang akan bisa menjadi kaya raya hanya dengan modal smartphone alias Handphone yang bisa akses internet. Orang ini hanya perlu mengidentifikasi produk di kampungnya yang memiliki kelayakan jual, memiliki fungsi yang jelas bagi banyak orang atau kehidupan manusia, memiliki wujud yang menarik dan penuh estetika seperti produk kerajinan. Jika sudah menemukan produk seperti itu, segera buat komunikasi dengan produsennya.
Pekerjaan Desapreneur selanjutnya adalah memastikan kemampuan produksi si pembuat produk karena sangat mungkin bakal mendapat pesanan dalam jumlah yang besar, bagaimana dengan permodalannya, bagaimana cara memenuhi tenggat waktu sesuai keinginan pembeli, bagaimana mendapatkan bahan baku dan semua proses produksi harus berdasar standar mutu yang jelas.
Setelah memastikannya, seorang desapreneur harus membuat imaging alias gambar yang semenarik mungkin bagi siapapun yang melihat gambar produk itu. Soalnya, berjualan online sangat bergantung dari menarik dan tidaknya gambar yang dipajang. Uniknya, imaging yang hebat ini bahkan bisa dilakukan hanya dengan smartphone saja. Kalau tidak percaya, tengoklah Instagram karena Sosial media yang satu ini sangat mengandalkan gambar sebagai daya tarik utamanya.
Jika gambar sudah didapat, segera upload alias pasang produk itu di lapak Usahadesa.com. Tentu saja sebelumnya Anda sudah mendaftarkan diri sebagai pelapak website ini. Tahu cara mendaftar?  Klik di sini. Dari halaman itu Anda tinggal memasukkan data diri Anda. Lalu buatlah cerita yang menarik mengenai produk itu. Jangan salah, cerita atau penjelasan sebuah produk sangat mempengaruhi orang untuk membeli suatu produk. Misalnya produk kopi, ada ribuan pembuat kopi dengan segala rasa dan keistimewaan. Kopi disukai hampir semua orang dan mereka akan memilih kopi karena cerita mengenai kopi itu.
Setelah terpasang di Usahadesa.com dengan semua aturan yang ditentukan, terus monitor dan lakukan promosi dengan Sosmed. Usahadesa.com dengan sistemnya akan membuat produk Anda dilihat orang di berbagai belahan Indonesia dan dunia. Monitoring terus akun Anda dan siap-siap saja, setiap saat akan ada pembeli dengan jumlah pembelian yang tak terduga. Saat itulah Anda harus bersiap karena bisa saja tiba-tiba Anda bakal menjadi ‘terlanjur kaya’.(dji-1)
Foto : entrepreneur-sukses.com  SUMBER
Share:

Merumuskan Strategi Pengembangan Desa Wisata

pengembangan desa wisataKEDUNGMUNDUKRW.BLOGSPOT.COM – Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan negara di bidang non migas. Di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk mengangkat potensi wisata di suatu daerah. Masing-masing daerah memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosio kultural dan aspek lainnya. Desa memiliki segudang potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dipoles dengan manajemen strategi yang tepat untuk menjadi desa wisata. Berikut langkah-langkah strategis untuk mengembangkan potensi desa menjadi desa wisata :
  1. Identifikasi potensi desa melalui rembug bersama seluruh komponen desa dari semua kalangan. Potensi yang bisa menjadi komoditas bisa bermacam-macam dari segala aspek. Bisa keindahan alam, hasil bumi, kekayaan flora fauna/hayati, sosio kultural, masyarakat, tradisi atau hal-hal yang bersifat khas/unik yang tak dimiliki daerah lain. Pastikan potensi unggulan yang akan dijadikan komoditas utama
  2. Identifikasi permasalahan yang bisa jadi penghambat bagi pengembangan potensi wisata desa, mulai dari yang bersifat fisik, non fisik atau sosial, internal dan eksternal. Atau bisa saja permasalahan tersebut jika diolah dengan cara tertentu justru permasalahan itu bisa menjadi potensi
  3. Perlunya komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menyamakan pendapat, persepsi dan mengangkat potensi desa guna dijadikan desa wisata. Komitmen ini yang menjadi dukungan terkuat bagi terwujudnya dan keberlangsungan desa wisata
  4. Identifikasi dampak baik dampak positif maupun negatif dari sebuah kegiatan wisata sesuai kekhasan masing-masing desa. Masing-masing desa memiliki karakteristik sendiri akan menghasilkan dampak yang juga berbeda satu sama lain terutama perubahan-perubahan sosial kultural
  5. Komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menggandeng Pemerintah Daerah dan jika perlu menggandeng pihak swasta. Pikirkan dan identifikasi juga dampak jika bekerja sama dengan pihak swasta. Termasuk di sini untuk penganggaran guna pembangunan desa wisata dengan menggunakan seluruh sumber daya ekonomi yang ada
  6. Menyiapkan segala perangkat-perangkat aturan/regulasi norma yang lebih bertujuan untuk mengawal pengembangan desa wisata dan mengawasi potensi-potensi penyimpangan yang mungkin saja bisa terjadi. Regulasi disiapkan agar berjalannya aktivitas wisata beserta dampaknya tetap berada dalam koridor regulasi sebagai payung hukumnya
  7. Melakukan pelatihan-pelatihan bagi seluruh komponen desa, termasuk pemerintah desa tentang manajemen pariwisata, bagaimana mengelola tempat wisata, manajemen tamu/pengunjung, beserta inovasi-inovasi yang perlu dikembangkan mengingat sebagaimana sektor lainnya sektor pariwisata pun mengalami fluktuasi dan bisa mengalami “kejenuhan”
  8. Gunakan segala media untuk memperkenalkan dan mempublikasikan potensi wisata di desa baik media konvensional maupun non konvensional, seperti media internet. Internet kini menjadi sarana publikasi yang sangat efektif yang bisa menjangkau seluruh belahan bumi. Tempat wisata yang lokasinya terpencil pun bisa diketahui oleh orang di belahan dunia lain pun berkat teknologi internet
  9. Belajar pada kesuksesan desa wisata lain atau studi banding. Kita bisa belajar banyak pada keberhasilan desa wisata lain khususnya yang sejenis. Karena tipikal permasalahan dan tantangan masa depan yang bakal dihadapi kurang lebih sama. Hanya dengan manajemen profesional dan inovatif saja desa wisata akan eksis dan kompetitif dan dapat melalui ujian yang bersifat internal, eksternal maupun regional internasional

Identifikasi Potensi Desa

Setiap desa memiliki potensi untuk dijadikan komoditas wisata unggulan. Keindahan dan keunikan alam akan menjadi wisata alam. Jika desa tersebut memiliki keunikan tradisi dan budayanya bisa menjadi destinasi wisata budaya. Jika desa tersebut memiliki menu makanan dan minuman khas tradisional yang unik baik dari bahan, rasa dan penyajiannya, bisa dijadikan destinasi wisata kuliner desa. Jika desa tersebut memiliki kerajinan-kerajinan khas nan unik bisa menjadi destinasi wisata suvenir desa. Atau jika desa tersebut memiliki peninggalan-peninggalan yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi atau situs sejarah/prasejarah bisa menjadi tujuan wisata sejarah desa. Bahkan jika desa itu memiliki keunggulan hasil bumi atau hasil laut misalnya pertanian, perkebunan, perikanan dan lain-lain (contoh wisata petik apel, petik strawberry, petik tomat, cabai dan sayuran lain). Dunia wisata dalam kekinian banyak mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Apapun bisa dijadikan wisata yang mendatangkan keuntungan ekonomi bagi warga sekitar, asal jeli melihat dan memanfaatkan peluang.

Identifikasi Permasalahan

Biasanya permasalahan mainstream dari suatu desa yang memiliki potensi wisata seperti infrastruktur jalan, jembatan, listrik, pipanisasi air, jaringan komunikasi dan lain-lain. Selain itu permasalahan bisa juga bersifat non fisik, tapi bersifat sosial. Misalnya, bisa saja desa tersebut memiliki potensi keindahan alam namun dari sisi keamanannya kurang. Penanganan permasalahan sosial ini memerlukan pendekatan multidimensi tertentu yang tepat

Komitmen Kuat Komponen Desa

Tidak sedikit komitmen tidak terbangun dengan kuat untuk menyamakan visi misi untuk menjadikan desa wisata. Ini tidak terlepas dari kekhawatiran terhadap dampak yang bisa terjadi dari kegiatan pariwisata. Sebagian komponen desa mungkin melihat contoh daerah lain yang dianggap gagal sebagai desa wisata karena menimbulkan dampak negatif misalnya menurunnya moralitas generasi muda desa, atau dampak lingkungan yang terjadi karena pembangunan fisik besar-besaran sarana penunjang wisata desa yang tanpa memperhatikan aspek lingkungannya, misal terjadi banjir atau tanah longsor di kawasan wisata alam

Identifikasi Dampak Kegiatan Pariwisata

Setiap kegiatan pariwisata pasti menimbulkan dampak yang sudah bisa diperhitungkan, baik dampak positif maupun negatif. Harus dilakukan identifikasi, khususnya dampak negatif karena ini yang harus ditanggulangi agar potensi wisata tetap bisa berlangsung berkelanjutan. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar dan lingkungan baik yang bersifat fisik maupun sosial dan ini harus dipersiapkan perangkat-perangkat untuk menanganinya. Perangkat-perangkat untuk penanganan dampak ini harus merupakan konsensus desa.

Komitmen Menggandeng Pemerintah Daerah

Perlu peran Pemerintah Daerah untuk membangun potensi desa menjadi desa wisata. Melalui dinas-dinas terkait, perangkat-perangkat baik berupa regulasi, perijinan, pajak dan sebagainya sehingga secara hirarkis administratif desa wisata berada di bawah pembinaan dan tanggung jawab Pemerintah.

Perangkat Regulasi/norma

Untuk menjadi desa wisata diperlukan perangkat regulasi/norma sebagai aspek legalitas dan yuridis formal. Dengan memiliki dasar hukum yang jelas dan kuat, desa wisata diharapakan dapat beraktivitas tanpa ada gangguan misalnya keberatan dari pihak-pihak lain

Pelatihan Manajemen Pariwisata

Sebesar apa pun dan sebagus apa pun potensi yang akan menjadi komoditas unggulan jika pelaku usaha pariwisata (desa) tidak siap dengan ilmu manajemen pariwisata, maka bisa dipastikan kegiatan pariwisata itu tak akan berlangsung lama, karena pariwisata dengan segala karakteristiknya tetap diperlukan pengelolaan yang profesional dan inovatif. Termasuk di sini adalah strategi pemasaran yang tepat untuk mengangkat angka kunjungan. Perlu diberikan pelatihan manajemen pariwisata yang sesuai dengan karakteristik desa. Banyak contoh tempat pariwisata yang akhirnya terpuruk, mangkrak karena tidak inovatif sehingga tidak kompetitif, tidak memperhatikan saran dan pendapat pengunjung, tidak ada kelanjutan perbaikan sarana dan prasarana, tidak menangani keluhan pengunjung dan akhirnya pengelola gulung tikar karena rugi.

Media sebagai sarana informasi dan publikasi

Salah satu media sebagai sarana informasi dan publikasi yang sangat efektif adalah sosial media, baik milik resmi pemerintah, swasta ataupun komunitas tertentu. Hampir semua jenis produk kini menggunakan sosial media dalam pemasarannya. Dengan sosial media semua belahan dunia bisa dijangkau dan potensi desa bisa diketahui oleh siapa saja bahkan di manca negara dengan biaya yang murah.

Studi Banding ke Desa Wisata Yang Berhasil

Studi banding akan menjadi sangat penting bila dilakukan pada desa wisata yang sejenis. Bagaimana desa wisata tersebut mengelola pariwisata, menyikapi dan menghadapi permasalahan dan tantangan baik yang bersifat internal dan eksternal. Akan penting juga belajar tentang tips dan trik desa wisata tersebut agar tetap eksis pada saat-saat musim wisata sedang sepi (low season) dengan berinovasi memasarkan produk lain yang masih berkaitan dengan wisata desa tersebut. Studi banding bisa dipilih pada desa wisata yang secara organisasi manajemen sudah mapan dan profesional serta sudah teruji oleh waktu.


Mari kita eksplorasi potensi desa kita dan kita kembangkan secara bijak menjadi komoditas yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat. SUMBER
Share:

Blog Archive