BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Cara Cari Uang Gampang Dan Halal

Mengurangi Stres Keuangan Masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama stres dalam kehidupan. Pemahaman keuangan yang baik memungkinkan Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Saturday, 11 March 2023

Kenalkan Wisata Karawang

 Proyeksi Program Sport Tourism Karawang Selatan

Kabid Destinasi Pariwasata Dede Pramiadi Asmara

  KARAWANG Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang akan melaksanakan program sport tourism sebagai salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata Karawang setelah wabah berakhir. Menurut Disparbud Dede Pramiadi Asmara, Kepala Bidang Destinasi Wisata Kabupaten Karawang, pihaknya saat ini sedang menyusun program sport tourism untuk mempromosikan atraksi wisata. Karena tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang, skema ini belum dijalankan. Ia menyatakan, Selasa (13/7/2021), "Rencananya saya akan mulai melakukan survei ke lokasi-lokasi untuk melaksanakan program wisata olahraga," jika COVID-19 sudah mulai menurun.


Wisata olahraga teknis, khususnya dengan memperbolehkan pengendara sepeda untuk bersepeda di jalur yang menyerupai tempat kejuaraan sepeda trail. Wilayah Karawang Selatan adalah lokasi jalur yang diharapkan. Usai bersepeda, rombongan akan diantar menuju objek wisata. “Program ini seperti lomba sepeda trail, jika masyarakat sudah bosan bersepeda maka dipersilakan untuk berwisata ke tempat-tempat wisata, karena selama ini belum banyak orang yang mengenal tempat wisata di Karawang,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan ikut serta dalam aksi tersebut. Selain itu, ia akan mengendarai sepeda sendiri untuk menginspeksi rute yang akan ditempuh. Dia berkata, "Nanti saya akan turun langsung untuk melihat lokasi, dan saya akan membawa sepeda saya."

Share:

Dua camat yang mangkir dari pengiriman peserta STQH terancam dipecat.

foto radarkarawang.id

 Di Kabupaten Purwakarta, dua camat akan dinilai. Dua camat itu gagal mengirimkan kafilah ke Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) XVII tingkat Kabupaten Purwakarta.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengumumkan pihaknya akan menilai jabatan dua camat dari 17 kecamatan di wilayah itu. Kecamatan Sukasari dan Babakancikao masing-masing akan memiliki camat yang dievaluasi.

“Nanti kita akan kaji alasan BBC (Babakancikao) dan Sukasari memilih tidak mengirimkan delegasi. Nanti kita kaji Kemenag” pembukaan STQH XVII Tingkat Kabupaten Purwakarta di Taman Maya Datar, Kabupaten Purwakarta Kompleks Pemerintahan, kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Menurut Anne, peserta dari dua kecamatan tersebut berpeluang besar mengikuti STQH XVII tingkat Kabupaten Purwakarta. Selain itu, saya percaya bahwa BBC memiliki lebih dari cukup sumber daya mengingat potensi dan keterampilan tenaga kerjanya. BBC biasanya mengirimkan delegasi paling banyak saat ada acara ramai, menurut Anne.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta H Sopian menyatakan, Kementerian Agama akan melakukan hal yang sama. Pihaknya juga akan menilai KUA Sukasari dan Babakancikao, dua pimpinan Kantor Urusan Agama (KUA).

Ada madrasah dan pesantren di lokasi tersebut, jadi saya kira tidak mungkin tidak ada calon peserta STQH XVII tingkat Kabupaten Purwakarta, ujarnya.

Untuk mengetahui alasan tidak dikirimkannya peserta STQH, lanjut Sopian, pihaknya akan memanggil pimpinan KUA Sukasari dan KUA Babakancikao. Bukan tidak mungkin kami akan melakukan evaluasi, tambahnya, menambahkan bahwa dia telah memanggilnya hari ini untuk menentukan penyebabnya.

Share:

Monumen Proklamasi dan Keputusan. Beda Nama, Tempat Sama

    Dibangun pada tahun 1950; Rp 17.500 dihabiskan Biaya pembangunannya

TUGU KEBULATAN TEKAD: Area Tugu Kebulatan Tekad terlihat bersih dan tertata. Tugu ini juga dikenal dengan sebutan Tugu Proklamasi.



RENGASDENGKLOK Siapa yang belum pernah mendengar tentang Rengasdengkok? Bahkan buku-buku sejarah menyebutkan bahwa presiden pertama Indonesia mengunjungi kota tersebut sebelum mengumumkan kemerdekaan negara tersebut. 

Tugu di Rengasdengklok ini memiliki kualitas yang aneh. Tampaknya masih banyak orang yang masih ragu dengan perbedaan antara Tugu Proklamasi dan Tugu Kebulatan Tekad. Belum diketahui nama tugu di pendopo lapangan yang menjadi tempat upacara HUT RI itu, menurut Irawan (16), siswi SMP di Rengasdengklok. Namun karena terletak di Dusun Bojong Tugu, Desa Rengasdengklok Selatan, Irawan sering menyebutnya sebagai Tugu Bojong. Dia mengatakan kepada Radar Karawang, Kamis, "Saya tidak tahu namanya, tapi umumnya teman-teman saya hanya menyebutnya Tugu Bojong.

Monumen Tekad, katanya, merupakan patung kepalan tangan yang terletak di dekat tanggul Citarum. karena pintu masuk tugu ditandai dengan sebuah prasasti. Dan dia meyakini Tugu Proklamasi adalah nama Tugu yang dekat dengan kantor Kecamatan Rengasdengklok. Dia berkata, “Saya percaya yang ini (patung dengan empat tangan) dikenal sebagai Tugu Proklamasi, meskipun saya juga tidak yakin.

Satu-satunya perbedaan antara Tugu Proklamasi dan Tugu Kebulatan Tekad, menurut Idris, juru kunci Tekad Butuh Tugu, adalah namanya. Dia berkomentar, "Seperti katak dan kodok menyiratkan hal yang sama.

Dia mengklaim Tugu Proklamasi ada karena Soekarno terlebih dahulu singgah di Rengasdengklok sebelum membacakan teks proklamasi. Karena kebulatan tekad para veteran dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa itu, maka monumen ini juga dikenal sebagai Monumen Tekad. Pembangunan Tugu Kebulatan Tekad memakan biaya Rp 17.500 pada tahun 1950. Tugu di sana, bagaimanapun, baru dibangun pada tahun 2000, tambahnya (berada di seberang Tugu Kebulatan Tekad).

Nama tugu yang baru didirikan pada tahun 2000 itu juga tidak diketahui oleh Idris. Hanya saja dulu ada lapangan sepak bola sebelum ada monumen di sana. Sementara itu, Kampung Gudang yang menjadi markas Tentara Pembela Tanah Air, awalnya adalah Monumen Penetapan atau Monumen Deklarasi (PETA). Tugu Penetapan belum dipindahkan, hanya dicat merah putih setiap tahun sampai saat ini. Idris, salah satu keturunan veteran Dul Hamad, mengatakan, “Tugu peringatan tetap seperti ini dengan tangan terkepal, kemudian ada lima anak tangga, dan semuanya memiliki simbol.

Ketua Camat Rengasdengklok, Sri Redjeki waktu masih menjabat saat itu mengusulkan agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan langsung mengesahkan nama monumen Rengasdengklok. “Tanyakan saja ke Disaprbud langsung untuk informasi lebih lanjut,” ujarnya mengakhiri.
Share:

Blog Archive