BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Saturday 21 January 2023

Biografi Syekh Imran Hosein

     
     Pada tahun 1942, ia lahir di Trinidad, sebuah negara di kepulauan Karibia. Keluarganya pergi ke sana untuk bekerja sebagai pekerja dari India. Ia mengenyam pendidikan di Institut Aleemiyah Karachi. Selain itu, ia memperoleh gelar dari sejumlah institusi lain, termasuk Institut Hubungan Internasional di Swiss, Universitas Hindia Barat, Universitas Al Azhar, dan Universitas Karachi. Dia bekerja di Kantor Hubungan Internasional Kerajaan Trinidad dan Tobago sebagai staf kedutaan selama beberapa tahun. Namun untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya pada kegiatan dakwah, ia telah meninggalkan profesinya pada tahun 1985.

    Dia menghabiskan sebelas tahun di New York sebagai direktur studi Islam untuk Kantor Persatuan Muslim wilayah New York. Selain itu, ia mengajar tentang Islam di berbagai universitas, perguruan tinggi, gereja, sinagoga Yahudi, penjara, dan lokasi lain di Amerika Serikat dan Kanada. Selama berada di AS, ia berpartisipasi dalam diskusi antaragama dengan ulama Kristen dan Yahudi sebagai perwakilan Islam. Di Masjid Dar al-Quran di Long Island di New York, dia menjabat sebagai imam untuk suatu mantra. Dia telah memberikan ceramah di markas besar PBB di Manhattan sebulan sekali selama sepuluh tahun berturut-turut dan menjabat sebagai Imam shalat Jumat.

     Dia menjabat sebagai mantan direktur Institut Aleemiyah di Karachi, Pakistan. Selain itu, ia menjabat sebagai Direktur Studi Kongres Muslim Dunia di Karachi, Pakistan. Selain itu, dia mengawasi Tanzeem-e-Dakwah Islami's di Amerika Utara dan Institut Studi dan Kajian Islam di Miami, Florida. Dia lulus dari Institut Studi Islam Aleemiyah pada tahun 1971 dan telah memberikan kuliah sejak itu, bepergian tanpa henti sejak dia berusia 29 tahun.

     Dia telah menulis lebih dari 12 buku tentang mata pelajaran Islam dan memenangkan banyak penghargaan. Bahkan buku Jerusalem in the Qur'an: An Islamic View of Jerusalem's Destiny yang juga dikenal dengan judul "Yerusalem in the Qur'an: The Islamic View of Halatuju Jerusalem" menjadi best-seller dan telah diterjemahkan ke sejumlah bahasa. bahasa.

     Di bagian Kata Pengantar buku ini, Dr. Abul Fahl Mohsin Ebrahim, Profesor Kajian Islam di Universitas Durban-Westville di Afrika Selatan, menulis sebagai berikut:

“Umat Islam menemukan inspirasi dalam kapasitas Syekh Imran untuk menjelaskan penyebab peristiwa terkini karena dia secara persuasif menerapkan metode ilmiah Alquran dan hadits pada klaimnya bahwa Allah s.w.t. akan campur tangan, Tanah Suci akan dibebaskan dari kendali Yahudi, dan Islam akan sekali lagi menguasai dunia.

Kedalaman pengetahuan penulis tentang urusan global akan mengejutkan pembaca buku ini. Bagi umat Islam, Yerusalem dalam Alquran adalah sumber penerangan, dan berfungsi sebagai panggilan untuk membangunkan orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai "Ahli Kitab".
Share:

0 comments:

Post a Comment