Daun dan bunga tanaman cengkeh, khususnya, digunakan untuk menyaring minyak cengkeh yang merupakan minyak esensial. Tanaman cengkeh memiliki minyak di semua komponennya, tetapi bunga cengkeh memiliki minyak paling banyak. Minyak dihasilkan dari daun dan ranting cengkeh, sehingga petani yang memanen bunga cengkih untuk rokok juga bisa menghasilkan uang darinya. Untuk mengekstrak minyak cengkeh mentah, mereka hanya mengumpulkan daun dan ranting yang jatuh di sekitar pohon dan melakukan penyulingan langsung.
Sejarah
Pada abad ke-16, dokter Swiss Philippus Aureolus Paracelcus mengusulkan bahwa bahan kimia tertentu dalam tanaman wangi bertanggung jawab atas parfum mereka. Dia memberinya nama quinta essentia. Fondasi industri minyak atsiri di Eropa diletakkan oleh hipotesisnya. Sejarah penjajahan Belanda di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari pembuatan minyak cengkeh paling awal. Minyak lavender, minyak esensial yang dihasilkan dari penyulingan bunga lavender, banyak digunakan di Eropa pada saat itu. Cengkeh diperkenalkan ke Eropa tidak lama setelah itu, dan segera setelah itu, tanaman harum lainnya juga disuling untuk diambil minyaknya.