RABAT, 4 Desember. /TASS/. Pemerintah Israel kembali menduduki Jalur Gaza dan menyusun rencana untuk menciptakan zona penyangga di dalam wilayah tersebut, kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada pertemuan kabinet di Ramallah.
“Kami menghadapi pendudukan kembali Jalur Gaza dan rencana untuk membangun zona penyangga di dalamnya. Kami sepenuhnya menolak rencana ini dan menyerukan seluruh dunia untuk menolaknya,” kantor berita Palestina WAFA mengutip pernyataan perdana menteri.
“Zona penyangga merusak [struktur] Jalur Gaza, padahal wilayahnya harus diperluas berdasarkan resolusi PBB,” tambahnya. Menurut Shtayyeh, luas daerah kantong tersebut dulunya sekitar 555 kilometer persegi, namun saat ini luasnya hanya 364 kilometer persegi.
Pada tanggal 3 Desember, Times of Israel melaporkan, mengutip seorang pejabat, bahwa Israel tidak memiliki rencana untuk mempertahankan pasukan di daerah kantong tersebut setelah operasi darat berakhir, namun sedang mendiskusikan pembentukan "zona penyangga keamanan" di perbatasan dengan Gaza. Menurut surat kabar tersebut, Perdana Menteri Yahudi Benjamin Netanyahu telah menyampaikan rencana ini dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Israel meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2005 setelah 38 tahun pendudukan.
SUMBER https://tass-com
0 comments:
Post a Comment