BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Friday 29 December 2023

Menko Polhukam Ingatkan Saat Tsunami Aceh Rohingya Diusir

 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud (Menko Polhukam) pada Rabu (27 Desember 2023) bereaksi atas tindakan mahasiswa Aceh yang mengusir paksa pengungsi Rohingya.

 


Pak Mahfud menyebutkan bantuan internasional saat bencana tsunami Aceh tahun 2004.

 Menurut Pak Mahfud, banyak negara yang memberikan bantuan kepada Provinsi Aceh ketika terkena dampak tsunami.

 “Aceh dilanda tsunami di seluruh dunia dan masyarakat dari seluruh dunia datang membantu, tapi sekarang mereka tidak mau membantu lagi kan?

 Jadi mari kita bantu,” kata Mahfud, Kamis (28/12).

 2023) ) dalam keterangan tertulis.

 Pak Mahfud menegaskan meskipun Indonesia tidak terikat secara ketat dengan Konferensi Pengungsi PBB, namun beliau meyakini Indonesia harus memiliki rasa kemanusiaan.

 ``Kami sendiri tidak terikat dengan Konferensi Pengungsi PBB  yang kemudian menjadi UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.

'' Menyatukan kita, umat manusia.

'' dia dikatakan.

 Menurutnya, pemerintah tidak bisa membiarkan warga yang terpaksa kehilangan tanahnya begitu saja.

 Oleh karena itu, Indonesia harus menyediakan tempat penampungan sementara bagi warga Rohingya.

 "Orang-orang yang diusir tidak akan bisa kembali ke tanah airnya dan akan ditinggalkan, jadi kami akan menampung mereka untuk sementara.

" “Karena aturan PBB, akan dikembalikan melalui  PBB,” ujarnya.

 Sebelumnya terjadi demonstrasi sekelompok mahasiswa di gedung Lembah Musewraya Aceh (BMA), tempat 137 pengungsi Rohingya ditahan.

 Pengungsi ini  mendarat pertama kali pada Rabu (27 Desember 2023) di Gampon Radon, Kecamatan Mesjid Raya, Provinsi Aceh Besar.

 Dalam video yang banyak dibagikan di media sosial, sekelompok mahasiswa menerobos barikade basement dan berlarian dengan marah.

 Di tengah serbuan mahasiswa, beberapa pengungsi tengah menggelar salat Dzuhur.

 Sikap  gabungan mahasiswa beberapa kampus, antara lain Universitas Al-Washriyah, Universitas Aburiyatama, Universitas Bina Bangsa Getsempenah, dan Universitas Muhammadiyah Aceh, membuat banyak pengungsi menangis histeris dan panik.

 Mereka melakukan kontak fisik secara terbuka, termasuk melakukan kekerasan terhadap pengungsi.

 Sementara itu, Badan Pengungsi PBB  (UNHCR) mengutuk penggusuran paksa  mahasiswa di provinsi Aceh.

 Menurut UNHCR, operasi pembersihan ini terkait erat dengan ujaran kebencian yang terorganisir, misinformasi, dan kampanye negatif di dunia maya.

 ``Massa menerobos pagar polisi dan secara paksa memasukkan 137 pengungsi tersebut ke dalam dua truk dan membawa mereka ke lokasi lain di Banda Aceh.

 Peristiwa tersebut membuat para pengungsi kaget dan trauma.

'' kata UNHCR dalam keterangan tertulisnya, Rabu ( 27 Desember 2023).

 Menurut UNHCR, Rohingya adalah  minoritas Muslim yang telah tinggal  di Myanmar, negara yang sebagian besar beragama Buddha, selama berabad-abad.

Mengutip sumber infopublik.id 


Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive