https://www.radarbanten.co.id/ |
Banyak orang yang menggunakan aplikasi dompet pintar tertipu.
Anggota aplikasi yang diduga penipuan tersebar di seluruh Banten dalam jumlah yang signifikan.
Informasi yang dihimpun, ada kurang lebih 563 anggota atau korban grup WhatsApp bernama Smart Wallet Lebak yang berada di wilayah Banten yakni Kabupaten Lebak, Pandeglang dan daerah lainnya.
RADARBANTEN.CO.ID yang menerima pesan panggilan tersebut, melacak isi percakapan di grup WhatsApp tempat tinggal korban aplikasi dompet pintar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun RADARBANTEN.CO.ID dan penelusuran percakapan grup, beberapa anggota yang terkena dampak aplikasi tersebut menyuarakan ketidakpuasannya di dalam grup.
Mereka mengajukan keluhan karena mereka tidak dapat menarik jumlah penarikan yang dijanjikan ke rekening bank pribadi mereka oleh pemimpin pasar dompet pintar.
"Apa Arti Depot Day?
Apa Arti Menyetorkan Uang Untuk Menghimpun Dana Bagi Perusahaan?
"Saya lelah memulai bisnis.
itu dia.
Tadi sangat menyenangkan.
Anda juga bisa menikmatinya sendiri.
Tepatnya rekeningnya ditarik, go hese, artinya uangnya sudah ada di tangan seseorang, hese lupu,” kata Putra.
Siapakah salah satu anggota kelompok tersebut?
“Ambil hikmah dari dosa-dosa yang telah kami timpakan kepada orang-orang yang menindas dan kemudian ditindas,” kata anggota yang lain.
Yang lebih menyedihkan lagi, para ibu di grup WhatsApp mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya.
Dia mengatakan, uang yang seharusnya digunakan untuk biaya ujian anak tersebut ternyata digunakan untuk aplikasi palsu.
"Saya tidak pernah dapat uang saku.
Saya dengar di berita, 'Ya Tuhan, ini perampokan, mana uang sekolah siswanya?
'" tulisnya.
Aplikasi dompet pintar saat ini sedang menarik perhatian pengguna internet.
Ia mengaku sebagai aplikasi robot trading dan berpura-pura menjadi platform trading resmi yang menjanjikan keuntungan instan berlipat ganda kepada para membernya, dan diketahui semua member telah tertipu dengan melakukan hal tersebut.
aplikasi.
Perlu diketahui bahwa aplikasi Smart Wallet memberitahukan anggota melalui grup WhatsApp jika ada perubahan terkait proses transaksi penarikan (WD).
Transaksi dengan WD semula dijadwalkan pada 20 Maret 2024, namun kemudian ditunda hingga 23 Maret 2024 karena kendala teknis yang menghalangi penerapannya.
Selain itu, saat ini kami mengetahui bahwa aplikasi Smart Wallet tidak akan dapat menjalankan WD hingga tanggal 20 Maret 2024.
Hal ini disebabkan proses pendaftaran aplikasi sedang berlangsung di London Stick Stop Exchange.
Member masih belum bisa melakukan penarikan (WD) ke rekeningnya menggunakan aplikasi Smart Wallet.
Kabarnya, meskipun penarikan dari beberapa akun berhasil, transaksi tersebut tidak dapat ditransfer ke akun anggota dan dana tetap berada di dompet pintar digital.
Banyak orang yang tertarik dengan aplikasi ini, namun belakangan ini muncul dugaan bahwa aplikasi ini terlibat penipuan dan penipuan.
Beberapa fitur aplikasi mengalami error, mulai dari masalah login hingga fitur WD yang hilang.
Semua kasus tersebut tidak lepas dari pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengidentifikasi adanya aktivitas ilegal tersebut.
Jutaan anggota negara tersebut akhirnya melaporkan pembaca dompet pintar tersebut kepada pihak berwenang atas dugaan penipuan sebelum aplikasi dompet pintar tersebut akhirnya diblokir oleh pemerintah karena transaksi ilegal.
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memblokir aplikasi dompet pintar karena terlibat dalam transaksi ilegal.
Akibatnya, jutaan anggota di Indonesia melaporkan pengelola dompet pintar ke pihak berwajib karena dicurigai melakukan penipuan.
Sebenarnya RADARBANTEN.CO.ID sempat memberitakan aplikasi palsu tersebut sebelum viral di berbagai media sosial (Medsos).
Aplikasi palsu ini disampaikan Dinas Komunikasi, Kriptografi, dan Statistika (Diskominfo) Kabupaten Pandeglang yang menemukan aplikasi palsu terbaru.
Aplikasi untuk investasi menggunakan skema Ponzi.
Aplikasi ini didistribusikan di Pandeglang.
Direktur Diskominfo Pandeglang Tb Nandar Suptandar mengungkapkan, belakangan ini banyak sekali penerapan skema piramida di Banten, khususnya di kawasan Pandeglang.
“Dilaporkan ada lebih dari tiga permohonan penyebaran skema piramida di Pandeglang,” ujarnya, Senin, 4 Maret 2024.
Dikatakannya, dalam skema piramida, pada awalnya para korban akan menerima keuntungan secara lancar.
Namun seiring berjalannya waktu, penipuan juga terjadi.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat untuk menghindari jebakan menjadi anggota aplikasi skema piramida yang menjanjikan keuntungan besar melalui berbagai investasi modal.
” Meskipun pada pandangan pertama segala sesuatunya tampak berjalan baik, final Ada ada kemungkinan hal ini akan terjadi.
“Begitulah cara kerja penipuan,” katanya.
Sumber https://www.radarbanten.co.id/2024/03/24/modus-aplikasi-smart-wallet-para-member-di-banten-tertipu/
0 comments:
Post a Comment