Polemik di Kemendiktisaintek: Evaluasi dan Penyelesaian Konflik Internal
CNN INDONESIA/ ADHI WICAKSONO |
Kasus yang melibatkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, tengah menjadi sorotan publik. Polemik ini mencuat setelah adanya aksi demonstrasi dari para pegawai Kemendiktisaintek yang memprotes kebijakan dan tindakan menteri tersebut.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapan terkait situasi ini. Ia membuka peluang evaluasi terhadap kinerja Satryo Soemantri jika diperlukan. Menurut Dasco, pihak DPR akan terlebih dahulu mengkaji permasalahan tersebut dengan cermat sebelum mengambil langkah lanjutan.
"Tentunya kita akan pelajari, kita akan kaji, dan kita juga akan meminta Komisi X untuk melakukan pemantauan dan evaluasi jika dianggap perlu," ujar Dasco di kompleks parlemen pada Senin (20/1).
Imbauan untuk Menyelesaikan Masalah Secara Internal
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, meminta Kemendiktisaintek untuk menyelesaikan masalah secara internal dengan bijak. Ia menegaskan bahwa seluruh pemangku kebijakan di kementerian tersebut harus arif dalam mencari solusi terbaik demi menjaga stabilitas organisasi.
"Saya mengimbau, semua tenang dan kondusif. Silakan dicari solusi yang terbaik. Apapun masalah yang terjadi di internal Kemendiktisaintek, tolong diselesaikan secara internal," katanya saat dihubungi pada hari yang sama.
Aksi Demonstrasi dan Protes Pegawai
Demonstrasi yang dilakukan oleh para pegawai Kemendiktisaintek terjadi pada Senin (20/1). Para pegawai memprotes tindakan menteri yang diduga memberhentikan salah seorang pegawai secara sepihak dan mendadak. Protes ini bahkan diwarnai dengan spanduk dan papan bunga bernada kecaman yang viral di media sosial.
Beberapa tulisan pada spanduk tersebut menyampaikan pesan keras, seperti:
- "Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat."
- "Turut berdukacita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami."
Penjelasan Pihak Kemendiktisaintek
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, memberikan klarifikasi terkait kebijakan rotasi, promosi, dan mutasi pegawai yang diprotes. Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi dan memberikan pengalaman kerja kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam masa transisi kementerian.
"Rotasi, promosi, dan mutasi ASN pada masa transisi ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty," jelas Khairul dalam siaran persnya.
Langkah Selanjutnya: Evaluasi dan Tabayyun
Kasus ini menunjukkan pentingnya komunikasi yang baik dalam pengelolaan organisasi, terutama di lingkungan kementerian yang berfungsi vital. Pihak DPR menyatakan kesiapannya untuk melakukan evaluasi jika situasi memerlukan, sementara di sisi lain, imbauan untuk menyelesaikan konflik secara internal diharapkan dapat meredakan ketegangan.
Dengan situasi yang terus berkembang, publik berharap adanya penyelesaian yang arif dan mengedepankan kepentingan bersama.
Kata kunci: Satryo Soemantri, Kemendiktisaintek, evaluasi menteri, polemik kementerian, konflik internal kementerian, protes ASN
0 comments:
Post a Comment