BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Wednesday, 6 August 2025

Fakta Mengejutkan: Properti RI Rugi Rp109 M meski Ekonomi Tumbuh Tertinggi 2 Tahun

Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12%, Tapi Sektor Properti Masih Tertekan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12% (yoy), mencatatkan angka tertinggi dalam dua tahun terakhir. Namun, sayangnya, pertumbuhan ini tidak diikuti oleh sektor properti, yang masih mengalami tekanan berat.

Berdasarkan laporan keuangan emiten properti di semester I-2025, mayoritas perusahaan mengalami penurunan laba bahkan kerugian. Hanya dua emiten yang masih mencatat pertumbuhan positif, yaitu Pakuwon Jati (PWON) dan Alam Sutera Realty (ASRI).

Faktor Penyebab Melemahnya Sektor Properti

1. Deflasi & Lemahnya Permintaan

  • Harga properti terus mengalami tekanan deflasi, menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat.
  • Kelas menengah, yang menjadi target utama pasar properti, kini lebih menunda pembelian properti karena ketidakpastian ekonomi.

2. Kredit Perumahan (KPR) Melambat

  • Meskipun BI telah memangkas suku bunga sebesar 75 bps menjadi 5,25%, pertumbuhan KPR justru melambat dari 8,9% (Maret 2025) menjadi 7,7% (Juni 2025).
  • Hal ini menunjukkan minat masyarakat membeli rumah masih rendah.

3. Laba Emiten Properti Anjlok

  • Agung Podomoro Land (APLN) rugi membengkak dari Rp27,8 miliar menjadi Rp109 miliar.
  • Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) berbalik rugi dari sebelumnya untung Rp10,9 miliar menjadi rugi Rp58,5 miliar.
  • Intiland Development (DILD) mengalami penurunan laba lebih dari 90%.

Prospek ke Depan: Bisakah Properti Bangkit?

Meskipun BPS mencatat pertumbuhan real estate 3,7% (yoy) di kuartal II-2025, sektor ini masih menghadapi tantangan besar. Beberapa faktor yang bisa memengaruhi pemulihan:

  • Kebijakan pemerintah untuk mendorong insentif properti.
  • Pemulihan daya beli masyarakat jika inflasi terkendali.
  • Stimulus suku bunga KPR yang lebih menarik.

Kesimpulan

Sektor properti masih tertekan meskipun ekonomi tumbuh tinggi. Investor perlu lebih selektif memilih saham properti, dengan PWON dan ASRI menjadi sedikit yang masih bertahan.

Baca artikel lengkap di CNBC Indonesia: Ekonomi RI Tumbuh Tinggi Tapi Properti Gigit Jari Hingga Rugi

Tips SEO:

  • Keyword utama: "Ekonomi Indonesia 2025", "Sektor Properti Lesu", "Laba Emiten Properti"
  • Internal link: Sisipkan link ke artikel terkait (contoh: Berita Properti Terkini)
  • External link: Referensi ke sumber resmi (BPS, BI)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive