Siswa dan guru Pondok Pesantren Mandalla Khair, Rengasdengklok memanjatkan doa magis untuk delapan siswa yang tewas dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Koirot, Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon.
 |
| Para Santri Mandalla Khair |
Doa sakti disertai pembacaan yasin dan tahlil berlangsung di Musala Pondok Pesantren Mandalla Khair pada Selasa (22/2) usai salat magrib. Pengurus Pondok Pesantren Mandalla Khair Iskandar Sulaeman mengatakan, acara salat sakti ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap para santri penghafal Alquran yang meninggal dunia saat belajar di pesantren. Insya Allah yang meninggal dunia dan menuntut ilmu masuk surga, jelasnya, Selasa (22/2). Iskandar yang juga Ketua DKM Masjid Raya Rengasdengklok mengatakan, kebakaran pesantren tersebut merupakan sebuah tragedi sehingga masyarakat tidak perlu takut menyekolahkan anaknya ke pesantren. “Karena kebakaran ini, masyarakat tidak perlu takut untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah Islam,” ujarnya. Ditambahkannya, Pondok Pesantren Tahfiz dapat dikatakan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Koirot sebagai santri dan guru Mandalla Khair dari Pondok Pesantren Manggungjaya. Saat itu saya juga bertanya kepada Apa Muhtadi, tambahnya. Tak hanya mendoakan kesaktian delapan santri yang meninggal, Iskandar juga mendapatkan uang yang akan diserahkan kepada keluarga korban pada Jumat (25/2). Dikatakannya, dukungan ini dilakukan oleh DKM Masjid Raya Rengasdengklok. Dia menyimpulkan: “Dalam satu hari, koleksi ini berhasil mengumpulkan hampir tiga juta. (ibu)
0 comments:
Post a Comment