Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menghadiri sesi pertama KTT G20 di New Delhi, India, Senin (9/9/2023).(Dok. Sekretariat Presiden ) |
WASHINGTON DC, - Para pejabat AS menyatakan Presiden AS Joe Biden akan mendesak Presiden Indonesia Joko Widodo untuk berperan lebih besar dalam menyelesaikan konflik Israel-Hamas saat keduanya bertemu di Gedung Putih hari ini, Senin (13 November 2023).
“Saya pikir sangat penting untuk mendengarkan perspektif Indonesia mengenai konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS melalui telepon dengan wartawan, Minggu (12/November 2023).
“Saya pikir Presiden berharap Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam upaya kami mencapai tujuan ini,” tambah pejabat tersebut yang mengutip AFP.
Dia mengatakan hal ini akan mencakup "masalah gencatan senjata" serta tujuan jangka panjang seperti solusi dua negara pasca perang dan rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur.
“Biden akan mendengarkan baik-baik apa yang didengar Presiden Jokowi pada pertemuan puncak dengan para pemimpin Arab dan Muslim di Arab Saudi pada Sabtu (11 November 2023),” kata pejabat AS itu.
Sekadar informasi, para pemimpin nasional yang hadir pada KTT OKI di Riyadh mengecam tindakan Israel di Gaza.
Para pejabat AS mengatakan Indonesia memainkan peran global yang semakin penting, seperti yang ditunjukkan baru-baru ini melalui partisipasinya dalam upaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Pekan lalu, Indonesia membantah tuduhan Israel bahwa rumah sakit yang dibangun di Gaza dengan dana bantuan Indonesia terletak di jaringan terowongan Hamas.
Pejabat AS lainnya mengatakan Presiden Biden dan Jokowi juga akan fokus memperdalam hubungan dengan Tiongkok, mengumumkan “kemitraan strategis komprehensif”, yang merupakan tingkat kerja sama tertinggi di Tiongkok dan Indonesia.
Mengenai krisis Gaza, Biden menawarkan perbaikan serupa dalam hubungan dengan Vietnam selama kunjungannya ke Hanoi pada September lalu, sebagai bagian dari upaya Washington untuk memperkuat jaringan sekutunya di Asia dan Pasifik.
Indonesia, seperti banyak negara berkembang lainnya, telah menerima investasi dan pinjaman besar dari Tiongkok, terutama untuk proyek infrastruktur.
"Kedua pemimpin juga akan membahas kerja sama mengenai mineral yang penting untuk baterai kendaraan listrik dan teknologi energi ramah lingkungan lainnya," kata dua pejabat.
0 comments:
Post a Comment