BERITA TERKINI, DUNIA DALAM BERITA, SEPUTAR INFORMASI TERPECAYA

Sunday 26 November 2023

Hari Guru Nasional 30 Puisi Menyentuh dan Penuh Makna

 

foto pixabay

Membacakan atau menulis puisi untuk guru merupakan salah satu cara memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November 2023.

 Banyak sekali puisi-puisi tentang guru yang mengharukan dan penuh makna yang bisa dijadikan referensi teori.

 Hari Guru Nasional diperingati untuk menghormati kontribusi guru sebagai 'pahlawan tanpa tanda jasa'.

 Peran guru dalam dunia pendidikan sangatlah penting.

 Guru berperan penting tidak hanya dalam menyebarkan ilmu pengetahuan tetapi juga  dalam mengembangkan karakter  generasi penerus bangsa.

Nah, salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk gurumu di hari istimewa ini adalah dengan membacakan atau menulis puisi yang indah, penuh makna, dan menyentuh.

 Jika Anda tidak tahu cara menulis sendiri, berikut beberapa puisi tentang guru yang mungkin bisa membantu.

Ayo Simak Puisi Untuk Guru mu Tercinta


Puisi Hari Guru Nasional #1

Judul: Bersamamu, Guruku

Oleh: Yoga Permana Wijaya


Ketika aku menatap langit

Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit

Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku

Aku dapat menggapai cita setinggi itu

Ketika aku memandang samudera

Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada

Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku

Aku bisa merangkul mimpi seluas itu

Ketika aku melihat gunung

Beratnya takkan mampu kupikul di punggung

Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku

Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu

Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima

Berkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia

Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan

Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung

Terhatur terima kasih untukmu, guruku.


Puisi Hari Guru Nasional #2

Judul: Bintang

Oleh: Chairil Anwar


Aku mencintai kelasmu

Kamu membantuku 'tuk melihat

Bahwa untuk hidup bahagia

Belajar adalah kuncinya

Kamu memahami muridmu

Kamu perhatian dan pandai

Kamu guru terbaik yang pernah ada

Aku tahu itu dari awal kita bertemu

Aku memperhatikan kata-katamu

Kata-kata dari seorang guru sejati

Kamu lebih dari teladan terbaik

Sebagai guru, kamu adalah bintang


Puisi Hari Guru Nasional #3

Judul: Guruku

Oleh: Asty Kusumadewi


Dengan letih kau mengajariku

Dengan sabar kau mengajariku

Dengan hati kau mengajariku

Dengan senyum kau mengajariku


Arti dari sebuah rasa ikhlas

Arti dari sebuah rasa tulus

Itulah definisi dari dirimu

Guru terbaikku


Kau ajarkan semua hal baru

Membaca

Menulis

Bercerita

Hingga aku pandai dalam mengeja


Guruku,

Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku

Penuh kasih sayang kau berikan padaku

Terima kasih atas dedikasimu

Semoga engkau sehat selalu


Puisi Hari Guru Nasional #4

Judul: Didikan Keras

Oleh: Chairil Anwar


Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir

Tantangan apa yang akan kau berikan padaku


Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya

Dan menolak kelemahan yang meragukan diri


Kamu sungguh telah membuka pikiranku

Dengan kebijakan, keras dan ketegasan


Kamu membantuku untuk melihat atas

Menemukan tujuan yang harus kucapai


Kamu mengeluarkanku dari kegalauan

Terima kasihku atas jerih payahmu


Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku

Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku


Aku akan selalu mengingat jeweranmu

Aku berharap semua guru sepertimu



Puisi Hari Guru Nasional #5

Judul: Guru

Oleh: Kahlil Gibran


Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Sebelum mengajar orang lain


Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata-kata


Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri


Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain


Puisi Hari Guru Nasional #6

Judul: Pena sang Guru

Oleh: Mesdiana


Pena guruku

Tak pernah bosan menari-nari di diriku

Menuliskan banyak warna di jiwaku

Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku


Pena guruku hebat

Karena penanya aku tak telat

Tugas-tugasku tak lambat

Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat


Pena guruku sangat mengagumkan

Aku pun terbuai angan

Dunia akan kuguncangkan

Menuju sebuah pencapaian


Kuingin penaku seperti miliknya

Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa

Hasil penamu tak kunjung penuh makna

Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa


Puisi Hari Guru Nasional #7

Judul: Perisai Langkah

Oleh: Nukhairunnisak


Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah

Mengubur gelap pada masa

Menebas kejahilan di dinding waktu

Mengejar terang


Membawa petuah

Terimakasih guruku

Tiada kata yang bisa menyetara jasamu

Setiap momen bersamamu adalah rindu


Senyummu lentara di ruang bisu

Buku dan pensil yang kubawa

Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon


Puisi Hari Guru Nasional #8

Judul: Terima Kasih Guru


Oleh: Chairil Anwar


Terima kasih, Guru

Untuk teladan yang telah kau berikan

Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan

Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku


Aku mau menjadi sepertimu

Pintar, menarik, dan gemesin

Positif, percaya diri, protektif


Aku mau menjadi sepertimu

Berpengatahuan, pemahaman yang dalam,

Berpikir dengan hati dan juga kepala

Memberikan kami yang terbaik

Dengan sensitif dan penuh perhatian


Aku mau menjadi sepertimu

Memberikan waktumu, energi, dan bakat

Untuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua


Terima kasih, Guru

Yang telah membimbing kami

Aku mau menjadi sepertimu


Puisi Hari Guru Nasional #9

Judul: Sang Pengabdi

Oleh: Zaniza


Setiap pagi kau susuri jalan berdebu

Berpacu waktu demi waktu

Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot

Tak hirau dingin memagut

Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya

Wajah-wajah lugu haus kan ilmu

Menari-nari di pelupuk mata menunggu

Untaian kata demi kata terucap seribu makna

Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa


Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu

Menyaksikan tingkah polah sang penerus

Canda tawa penghangat suasana

Hening sepi berkutat dengan soal

Lengking suara kala adu argumen


Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu

Entah berapa tinta tergores di papan putih

Entah berapa lisan terucap sarat makna

Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi

Entah berapa ajaran budi kau tanamkan


Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi

Berserah diri mengharap kasih ilahi

Ilmu kau beri harap kan berarti

Satu persatu sang penerus silih berganti

Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri

Kau tetap di sini setia mengabdi

Sampai masa kan berakhir nanti


Puisi Hari Guru Nasional #10

Judul: Guruku Nomor Satu

Oleh: Chairil Anwar


Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.

Aku bahagia karena kamu adalah guruku

Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan

Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku

Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai


Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu

Tiap hari kamu menanamkan benih-benih

Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu

Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses


Kamu menolongku mengembangkan potensiku

Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu

Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata

Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!


Puisi Hari Guru Nasional #11

Judul Guruku, Melati di Ujung Laman

Oleh: Adin


Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam

Tidak jua ranum di ujung pagi

Namun titis embun masih jua mampu hembuskan harap

Padamu yang masih igaukan fitri


Dalam dekap yang erat di buhul lelap

Langkah kakimu telah pecah di dalam leach

Berkubang segala lantang

Tentang suara yang tak jua pikirkan siang


Bertekak membentuk luka

Bertukak hingga kau tersiksa

Setelah riuh tengkujuh subuh

Kau masih hangat menyeduh tadah


Manis gula di ujung madah

Ada aku diselip dalam ratibmu

Senyummu tetap manis melati di ujung laman

Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman

Segalamu adalah pedoman


Puisi Hari Guru Nasional #12

Judul: Puisi di Hari Guru

Oleh: Deni Prabowo


Dia belajar dengan mengajar

Dia mengajar dengan belajar

Dia mendidik untuk kepandaian

Bukan sekadar mencari gajian


Walaupun aku sadar dan paham

Banyak berita tentang dirimu

Di mana gajimu tak sepadan lelahmu

Kau tetap datang masuk ke kelas


Mengajarkan hitung dan baca

Mengenalkan seni dan sastra

Menyelamatkan setiap manusia

Dari lembah dalam kegoblokan


Jauh ke dalam hutan lebat

Kau tembus dengan semangat

Memberikan ilmu pendidikan

Menambah guna manusia


Puisi Hari Guru Nasional #13

Judul: Sang Penerangku

Oleh: Linda Miliasari


Wahai sang lentera hati

Di saat kugelap akan ilmu

Kaulah penerang mendatangiku

Kau membuatku beranjak dari kebutaan ilmu

Dengan sabar dan senang

Kau mendidik kami setiap hari

Coretan kisah penuh arti

Tak lekang habis materi yang engkau kasih

Pembuka cakrawala dunia ini

Untaian mimpi penuh kasih

Masa depanku terlihat cerah karenamu

Jasamu sangat berarti

Takkan bisa pernah terganti

Kehadiranmu pasti Kunanti

Selamat Hari Guru


Puisi Hari Guru Nasional #14

Judul: Sebatang Kapur


Oleh: Iroh Rohmawati


Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami

Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami

Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil


Guru...

Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa

Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk

Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan



Puisi Hari Guru Nasional #15

Judul: Pahlawan yang Terlupakan

Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar


Cermatilah sajak sederhana ini, kawan

Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula

Sosok yang terkadang terlupakan

Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan

Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini

Ingatlah lagi kiranya apa jasanya

Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya

Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya

Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya

Bukan ia yang diharap menang

Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini

Karenanyalah kudapat tulis sajak ini

Karenanyalah kau dapat baca sajak ini

Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan

Mungkin telah kau terka jawabnya

Ialah pahlawan dan orang tua kedua

Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.


Puisi Hari Guru Nasional #16

Judul: Sebatang Rotan


Oleh: Muhammad Sapikri


Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu

Tak akan mungkin aku mengenal namamu

Saat sebatang rotan melecut di tubuhku

Disitulah aku memahami rasa sakit


Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya

Dia adalah guru mengajiku

Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa

Agar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak mulia


Sebesar apapun namamu nanti

Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu

Biarpun kini rotan itu telah rapuh dan patah

Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu


Puisi Hari Guru Nasional #17

Judul: Tombak Keberhasilanku

Oleh: Amanda Nurdhana D


Pena menari di atas kertasku

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan

Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu


Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku

Mengajariku hal-hal baru

Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku kadang mengganggumu


Sungguh besar pengabdianmu

Untuk mencerdaskan generasi mudamu

Terima kasih kuucapkan untukmu

Guruku

Kau adalah orang tua keduaku


Kan kukenang selalu jasamu

Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu

Semoga selalu bahagia hidupmu

Kebaikan akan selalu menyertaimu


Puisi Hari Guru Nasional #18

Judul: Pesan untuk Guruku

Oleh: Lisa Ardhian Widhia Sari


Dalam lirih keluh di bibirku

Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku

Ego kami masih bangkitkan ragu

Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu


Di relung terdalam, aku juga pernah sadar

Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar

Mengalirkan bakti tanpa ingkar

Demi negeri agar tidak buyar


Puisi Hari Guru Nasional #19

Judul: Untukmu Guru

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika


Marahlah jika kami salah

Tertawalah jika engkau gundah

Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah


Engkau berjuang tanpa lelah

Membimbing kami di sekolah

Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah


Suaramu bagai ombak yang memecah

Auramu yang senantiasa gagah

Menyadarkan kami akan fitrah


Puisi Hari Guru Nasional #20

Judul: Sang Guru

Oleh: Anonim


Tentang kegelapan...

Tentang buta pada zaman dahulu kala...

Kau datang membawa cahaya...

Menerangi jalan yang kelam...

Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa...


Kau adalah sumber ilmu ku...

Kau adalah pahlawan tanpa lencana...

Kau adalah orang tua keduaku...

Kan kukenang selalu jasamu...


Guruku

Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa...

Yang selalu sabar dan penuh kasih sayang...

Kau membimbing kami dengan penuh dedikasi...

Membuka jalan menuju masa depan yang cerah...


Dengan namamu yang pengasih dan penyayang...

Aku bahagia karena kamu adalah guruku...

Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan...

Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku...

Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai...

Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu...

Tiap hari kamu menanamkan benih-benih...


Puisi Hari Guru Nasional #21

Judul: Pipit Kecil

Oleh: Zuarni, S. Pd.


Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa

Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka

Kami hanya berputar... berputar...

Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami

Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa

Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna

Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami

Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan

Guruku... lihatlah pipitmu

Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati

Dengan ilmu dan petuahmu

Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari

Langkah seok... telah mantap menapaki jalan tajam beronak

Kini pipitmu...

Telah siap terbang... terbang memetik cita-cita kehidupan

Dia meninggalkan

Secuil sejarah hidup kami di sini.


Puisi Hari Guru Nasional #22

Judul: Jasamu Tak Terbalas

Oleh: Saraswitha Shinta Hapsari


Ketika ilmuku gelap gulita

Engkaulah pelitanya

Ketika ilmuku butuh cahaya

Engkaulah penerangnya

Kau bagi ilmu

Menerangi otakku

Seolah engkau berkata

"Rajinlah belajar muridku.. Agar kau sukses nantinya.."

Batinmu...

Padamu guru-guruku

Aku haturkan rasa hormatku

Untukmu guru-guruku

Aku ucapkan terima kasih

Atas ilmu yg telah kau bagi pada murid-muridmu

Jasamu tak kan pernah terbalas

Selamat hari pahlawan..

Untukmu pahlawan tanpa tanda jasa

Terima kasihku...

Karna tanpamu

Aku terjatuh di alam kebodohan


Puisi Hari Guru Nasional #23

Judul: Di Hari Guru

Karya: Marzuli Ridwan Al-bantany


Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,


Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras

Dari dalam jiwaku

Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuh


Di dedaun kering

Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi

Rumput-rumput teki

Di wajahmu melukiskan hari esok untukku

Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku


Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian

Yang mesti dirawat sepanjang masa

Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha Kuasa


Perajut Asa, Penyambung Mimpi

Karya Hang Irfan

Setiap harimu berdiri

Memandangi jiwa penuh mimpi

Beralun kata penuh makna

Membuka jalan penuh asa


Segelas ilmu yang tersaji

Seteguk amal yang kunikmati

Sebuhul pesan berbalut kasih

Merajut harap menutup perih


Kadang bibirmu bergetar hebat

Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat

Meski lelah ucapmu membimbing

Keputusasaanmu tak bergeming


Wahai insan perajut asa

Meski diri kadang tak kuasa

Memendam amarah mengumbar murka

Namun hati masih terbuka


Puisi Hari Guru Nasional #24

Judul: Melodi Pengajaran

Oleh: Anonim


Di alun-alun ilmu, Guru menari,

Melodi pengajaran, mengalun dalam setiap sajak.

Bait demi bait, membentuk harmoni,

Guru, engkau penyair dalam buku catatan.


Setiap not musik adalah sebuah pelajaran,

Yang melekat di dada, tumbuh menjadi lagu.

Puisi ilmu yang terpahat dalam hati,

Guru, kau adalah konduktor kebijaksanaan.


Di dalam ruang kelas, kau seperti orkestra,

Mengarahkan murid-murid menjadi pemain.

Dalam melodi pengajaranmu, engkau abadi,

Hari Guru, syukur atas melodi ilmu.


Puisi Hari Guru Nasional #25

Judul: Guruku Tersayang

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika


Ketika pagi aku datang

Senyummu selalu terkembang

Menyapaku di pintu gerbang


Kau tepuk pundakku dengan tenang

Memberiku semangat untuk menang

Melawan rasa tak senang


Guruku yang kusayang

Engkau laksana bintang

Hapuskan gelap dalam terang


Teruslah menjadi tempatku berpegang

Tempatku bersandar di kala tegang

Memberiku bekal di masa datang


Puisi Hari Guru Nasional #26

Judul: Guru

Oleh: Lukman Hakim Saifuddin


Tanpa Guru tak kan ada yang kita tahu

Tanpa Guru tak kan ada yang kita mampu

Tanpa Guru kita hanyalah debu yang terbang tak berarah

Ditiup angin tak tentu arah


Guru

Ucapanmu adalah petunjuk kami

Tindakanmu adalah teladan kami

Ridlamu adalah kunci sukses kami

Dan doamu, doamu adalah berkah tak bertepi


Maka, jika ada yang bertanya pada diri ini

Siapakah yang paling berjasa kepada diri ini?

Maka namamu yang akan kusebut pertama kali

Karena ibu dan ayah adalah juga guru utama kami


Puisi Hari Guru Nasional #27

Judul: Lentera Kebijaksanaan

Oleh: Anonim


Guru, kau adalah lentera kebijaksanaan,

Menyinari jalan di kegelapan malam.

Cahayamu membelah awan kelabu,

Menggantikan ketakutan dengan harapan.


Setiap kata yang kau ucapkan,

Bagai cahaya yang memecah gelap.

Ilmu yang kau pancarkan, bagaikan sinar mentari,

Menyentuh setiap hati yang haus akan pengetahuan.


Hari Guru, adalah titik cahaya,

Menandakan perjalanan yang panjang.

Terima kasih, Guru, atas cahayamu,

Engkaulah pahlawan di setiap sudut ruang.


Puisi Hari Guru Nasional #28

Judul: Guru

Oleh: Mustofa Bisri (Gus Mus)


Ketika aku kecil dan menjadi muridnya

Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar

Ketika aku besar dan menjadi pintar

Ku lihat dia begitu kecil dan lugu


Aku menghargainya dulu

Karena tak tahu harga guru

Ataukah kini aku tak tahu

Menghargai guru?


Puisi Hari Guru Nasional #29

Judul: Kanvas Ilmu

Oleh: Anonim


Guru, ruang kelas adalah kanvas ilmu,

Dan kau adalah seniman yang berbakat.

Setiap sikap, setiap kata,

Terpahat menjadi lukisan kebijaksanaan.


Pelajar adalah palet beragam warna,

Kau menggabungkannya dengan kebijaksanaan.

Dalam sapuan kuas pengajaranmu,

Muncul karya seni yang tiada tara.


Hari Guru adalah pameran seni,

Menyaksikan karya-karya indahmu.

Tak terhingga terima kasih kita,

Atas lukisan ilmu yang kau ciptakan.


Puisi Hari Guru Nasional #30

Judul: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Oleh: Anonim


Engkau pernah bercerita kepadaku

tentang betapa berharganya lencana

Tentang kemilaunya

Tentang mutiara di sebaliknya

Tentang di mana tata letak dan cara memasangnya

Juga tentang perjuangan gigih untuk mendapatkannya


Pada saat itu pula kau berkisah tentang pahlawan

Orang hebat yang di sekujur bajunya penuh dengan lencana

Orang terkenal yang di lemarinya penuh dengan medali

Dengan foto-foto ikonik dengan bingkai-bingkai besi


Sekarang gantian aku yang ingin bercerita kepadamu

Ceritaku ialah tentang pahlawan tanpa tanda jasa


Tak ada lencana

Tak ada medali

Juga tak ada foto yang dibingkai besi

Yang ada hanya baju sederhana yang rapi


Dengan papan nama yang nyaris lusuh

Dengan lemari yang penuh dengan buku

Dialah guruku

Dia juga gurumu

Dia adalah guru kita


Yang setiap kali tidak lupa mengisi daftar hadir

Kemudian bertanya;

Sudah sampai mana mimpi kalian hari ini?

Apakah sudah semakin dengan dengan kenyataan?

Sudah sampai mana hapalan kali-kali?

Sudahkah kalian bisa mengerjakan soal hitungan campuran?

Dan lain sebagainya


Sayang sekali,

sangat sedikit dari pertanyaannya yang bisa kujawab

Tidak sebanyak ceritamu tentang lencana

Juga tidak sebanyak karanganku tentangnya

Guruku adalah pahlawan tanpa tanda jasa

Bukan karena mereka tak pantas menerima lencana

Tapi karena sebukit jasanya yang memenuhi dunia


Nah, itulah 30 puisi Hari Guru Nasional yang dapat dibacakan sobat kdmers sebagai bentuk penghargaan kepada guru tercinta dengan berkesan, menyentuh, dan penuh makna. Semoga bermanfaat dan selamat merayakan Hari Guru Nasional ya,Sobat kdmers...




Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive