https://waterseer.org/seltzer-vs-sparkling-water/ |
Berikut perbedaan antara seltzer dan air berkarbonasi:
Seltzer:
- Air biasa yang diberi karbonasi buatan dengan karbon dioksida.
- Rasanya netral dan sering digunakan sebagai dasar minuman berperisa.
- Meskipun menghidrasi seperti air biasa, keasamannya dapat memengaruhi gigi jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Air Berkarbonasi:
- Air yang secara alami mengandung karbonasi dari sumber seperti mata air atau sumur.
- Bisa mengandung mineral tambahan (natrium, magnesium, kalsium) tergantung pada sumbernya.
- Tidak semua air berkarbonasi adalah seltzer, tetapi semua seltzer adalah air berkarbonasi.
Jadi, meskipun keduanya berbusa, air berkarbonasi secara alami berkarbonasi, sedangkan seltzer mendapatkan gelembungnya dari karbonasi buatan! 🌟
Air berkarbonasi memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan pencernaan Anda:
Meningkatkan Kemampuan Menelan: Studi menunjukkan bahwa air berkarbonasi dapat meningkatkan kemampuan menelan pada orang dewasa muda dan tua.
Mengurangi Rasa Lapar: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkarbonasi dapat membantu mengurangi rasa lapar.
Mengatasi Sembelit: Air berkarbonasi juga dapat membantu mengatasi sembelit.
Namun, perlu diingat bahwa air berkarbonasi bersifat asam (pH 3-4), tetapi tubuh Anda secara alami mempertahankan pH yang sedikit basa, terlepas dari apa yang Anda konsumsi. Jadi, nikmatilah dengan bijak! 🌟.
Tentu! Konsumsi air berkarbonasi secara berlebihan dapat memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan Anda:
Kerusakan Gigi: Air berkarbonasi bersifat asam karena mengandung asam karbonat. Konsumsi berulang dari minuman bersifat asam ini dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Risiko Kesehatan Tulang: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi minuman berkarbonasi dengan penurunan kepadatan tulang.
Peningkatan Risiko Diabetes dan Obesitas: Minuman berkarbonasi sering mengandung gula tambahan. Konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Gangguan Pencernaan: Beberapa orang melaporkan gangguan pencernaan setelah minum air berkarbonasi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Peningkatan Risiko Penyakit Jantung: Meskipun bukti belum sepenuhnya jelas, beberapa penelitian mengaitkan konsumsi minuman berkarbonasi dengan risiko penyakit jantung.
Efek Negatif pada Kesehatan Ginjal: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi minuman berkarbonasi dan masalah kesehatan ginjal, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.
Ingatlah untuk menikmati air berkarbonasi dengan bijaksana dan membatasi konsumsi jika Anda khawatir tentang efek sampingnya!
0 comments:
Post a Comment